Entah suasananya yang memang berbeda atau kondisi Taehyung yang kurang baik. Terhitung beberapa kali sudah pria Gyu itu dibuat tidak dapat fokus dan mengikuti apa yang tertulis dalam naskahnya. Padahal Taehyung telah membaca naskah tersebut beberapa kali jauh sebelum syuting dimulai. Beberapa kali membungkukkan badan sebab merasa tidak enak hati pada para staf yang berkontribusi dalam hal ini. Sudah tidak terhitung lagi kata maaf yang lolos dari mulutnya. Seperti saat ini, tepat pada adegan terakhir sebelum mereka menyudahi syuting hari ini, Taehyung masih terlihat tidak fokus. Namun, kendati demikian ia masih berusaha untuk menyuguhkan performa terbaik dan profesional.
"Hal yang saya ingin tanyakan kepada saksi ialah, menurut penuturan Anda tepat pukul 21:00. Korban pergi minum bersama Anda sepulang dari kantor, lalu apakah Anda melihat istri korban sedang mengendarai mobil di sana? Katakan ya, atau tidak." Taehyung berujar. Begitu tegas, tertuju langsung pada inti dari adegan. Menatap lawan mainnya dengan tajam, pemaparannya begitu fasih sekaligus memikat.
"Saya rasa tidak, meskipun ada banyak mobil yang berlalu lalang. Karena saat itu saya sedang berbincang dengan Pak Manajer, dan—"
"Tolong katakan; ya atau tidak," tukasnya. Memotong pembicaraan dari saksi yang tengah dimintai keterangan sebab dirasa terlalu bertele-tele dan keluar dari apa yang diharapkan.
"T-tidak. Saya tidak melihatnya."
Taehyung mengangguk sekilas dan kembali menghadap kepada hakim, mengatakan bahwa dirinya merasa sudah cukup atas informasi yang didapat. Kembali melakukan persidangan. Dalam kasus kali ini, mereka dihadapkan dengan kasus bunuh diri. Kendati sejak awal bukti perihal terjadinya tindak kekerasan yang mengakibatkan tewasnya seseorang telah ditemukan, Taehyung yang berperan sebagai seorang pengacara aktif merasa tidak cukup dengan data dan bukti forensik. Merasa bahwa ada hal janggal di balik semua ini, sebab beberapa bukti menunjukkan bahwa korban mengakhiri hidupnya selepas pergi minum bersama relasi bisnis, Taehyung melakukan beberapa penyelidikan kecil dan mulai mencari titik terang atas tertuduhnya klien yang saat ini tengah ia tangani.
Adapun beberapa hal yang harus Taehyung lakukan saat mendalami perannya. Seperti bagaimana cara berbicaranya seorang pengacara, menumbuhkan kesan yang baik dan berwibawa. Semua itu sebenarnya dapat ia lakukan dengan mudah, sebab di balik besarnya nama dari seorang Gyu Taehyung yang berkibar di dunia seni peran, ada julukan yang turut serta membuntuti. Cermin, seperti cermin. Taehyung bagai cermin saat berada di depan kamera dan juga naskah, ia akan mempresentasikan apa yang ada dalam naskah tersebut dengan mudah, seperti tidak memiliki sifat pokok. Apa yang menjadi sifat personal darinya seakan hilang dan lenyap begitu saja, hal yang membuat industri film gempar.
Namun, kali ini Taehyung benar-benar kehilangan fokus. Sempat melirik tepat ke arah Manajer Kim berada, pria itu tiada bosan-bosannya memperingatkan Taehyung soal syuting kali ini. Mengatakan bahwa tidak ada salahnya rehat sejenak pasca kejadian yang di mana apartemen Taehyung hancur, keadaan rumah tangga yang berada di ujung tanduk, dan keadaannya yang kacau. Taehyung tidak sepatutnya bekerja secara tak manusiawi, tetapi ia melakukannya. Tidak peduli meski hasilnya tak memuaskan sekalipun.
"Kenapa kau menatapku seperti itu, Manajer Kim?" Taehyung bertanya seraya terkekeh kecil. Seusai pengambilan gambar terakhir, pria itu melangkah masuk ke dalam ruang pribadinya. Disusul sosok yang dimaksud, kini ia terlihat menatap Taehyung dengan bengis. Seakan hendak melahapnya hidup-hidup. Menyeramkan.
"Kau masih berhutang penjelasan padaku, Tuan. Katakan saja bahwa soal apartemenmu itu merupakan kecelakaan, kau mengatakan bahwa ada sekumpulan perampok yang menerobos masuk? Great, aku bisa menerimanya. Meskipun sejauh dari apa yang kupantau selama perbaikan tidak ada satu barang pun yang hilang kecuali rusak dan telah hancur tak berbentuk. Tapi untuk urusan pribadimu, hal yang harusnya kau urus seorang diri. Astaga, tahukah kau bahwa Jehwa datang untuk menemuiku dan menyerahkan surat panggilan untuk menghadiri sidang perceraian? Kau tahu bahwa kau melewatkan persidanganmu itu, right? Berapa usiamu? Tujuh tahun? Kenapa tidak mengurusnya sesegera mungkin?"

KAMU SEDANG MEMBACA
EPIGONE
FanfictionFatamorgana yang Min Hemi ciptakan mengenai sosok Gyu Taehyung justru membuatnya tersesat. Menelusuri setiap puing ingatan yang hilang pasca mengalami kecelakaan, Hemi tidak memiliki sandaran maupun tempat untuk pulang selain ke tempat di mana Taehy...