S I X T H

1.7K 223 10
                                        







"sejak kapan kau ada disana?" tanya renjun dengan memasang wajah datarnya, seolah tak terjadi apapun bahkan kedok nya sudah ada yang mengetahui

"umm, sejak kau mengikuti gadis itu" jawab jeno sambil berjalan ke arah renjun dengan memasang wajah seolah tengah perfikir, renjun hanya menanganggapi dengan memutarkan bola matanya

"oh ya sudah" renjun berjalan mendahului jeno

"tunggu"

"apa yang kau mau? " renjub menghentikan langkahnya, tanpa menoleh kebelakang

"apa kau tidak Takut untuk mengatakan ini kepada teman teman dikelas seorang nakamoto renjun adalah seorang yang berbeda"

"tidak tuh"

"Bernarkah? Kalau begitu aku akan mengatakan bahwa renjun adalah bukan seorang manusia"

"lalu apa bedanya dengan kau?"

"apa maksudmu?" tanya jeno, yang kini sudah di depan renjun dengan memasang wajah yang serius

"tidak usah berlagak bodoh, aku tau jika sebenarnya kau itu siluman duyung" jawab renjun dengan menekan kalimat bisikan terakhir tersebut tepat di telinga jeno, sontak membuat jeno terkejut

"bukan begitu tuan jung jeno? Ahh maksudku tuan liviu Jan marcel" renjun menyunggingkan senyumnya kemudian tangannya sudah memegang ransel

"bagaimana kau bisa tau? "

"mudah sekali jeno"

"katakan renjun" nada bicara jeno mulai meninggi, membuat renjun menghentikan langkahnya

"kau ingin tau?"

"katakan cepat"

"ck, tidak sabaran ayo ikut dengan ku"

Jeno hanya terdiam, kemudian renjun dengan malas melangkah menuju jeno lalu memegang tangan jeno dan dalam hitungan detik mereka sudah berada di angkasa

Jeno menikmati semilir kencang angin yang menerpa kewajahnya membuat rambutnya bergoyang dengan berirama, hanya dalam waktu beberapa menit mereka sampai di rumah milik renjun

Jeno yang masih terkejut akhirnya terjatuh saat renjun melepaskan genggamannya saat mereka masih berada beberapa meter di atas permukan udara

.

.

.

.

.

.

BRUKKKK

"kau ingin membunuh ku? " jeno protes, untung saja dia dengan reflek melompat dengan cepat sehingga dia tidak sempay mencium tanah

"hahahahahahahahaha"

"berhenti menertawakan ku, cepat masuk" jeno kini sudah melangkah menuju pintu masuk rumah dengan warna merah tua itu

"ini sebenarnya yang punya rumah siapa" gumam renjun sambil menopang dagunya dengan tangan kanan dan tangan kirinya berada di bawah tangan kanannya

Sesaat kemudian

"yakk jeno"

"lambat, aku capek"

Jeno dengan tidak sopannya kini mendahului renjun masuk ke dalam rumah mewah yang terletak di tengah hutan itu, matanya berbinar melihat ornamen yang terpasang di setiap dinding ruangan itu, benar benar seleranya

"apa kau makan makanan manusia? "

"sedikit"

"aku tak memiliki apapun di lemari es, hanya beberapa botol darah, apa kau mau? "

Mythic || Noren (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang