"Dia jaemin" ucap pria itu yang masih tertunduk
Renjun kemudian mencengkram leher pria berjubah merah dengan kuku yang menancap di sela sela kulit, darah mengucur dengan deras sedangkan pria itu mengerang kesakitan
"kau pikir aku bodoh" renjun berucap dengan bisikan namun penuh tekanan tepat di telinga pria berjubah merah itu
"cepat katakan yang sebenarnya, atau kau mau seperti mereka? " renjun menunjuk beberapa orang yang sudah mati dengan mengenaskan
"aku bisa saja memutuskan lehermu sekarang" renjun tersenyum miring dan bersiap memutar kepala pria berjubah merah namun belum sempat pria itu kemudian bersuara
"tuan kun yang menyuruh kami mengambil untuk permata itu" renjun kemudian mengendurkan cengkraman nya dari leher pria berjubah merah sorot matanya tajam, emosinya mulai membuncak dan seketika dia menatap pria itu kembali dan kemudian meatahkan lehernya yang membuat pria tersebut mati seketika
"benar dugaanku ternyata dibalik ini semua paman kun, baiklah" gumam renjun
"aku tak ingin membuang banyak waktu, jeno ikut aku, dan yangyang bawa haechan ke rumahku setelah itu kembalilah ke kastil sampaikan berita ini kepada ayahku dan juga kepada raja jaehyun"
"baiklah tuanku" ucap yangyang sambil menganggukkan kepalanya, setelah itu yangyang kembali kekamar dan membawa haechan pergi, awalnya renjun ingin meninggalkan haechan namun dia merasa bahwa akan ada yang datang untuk mengambil haechan bersamanya jadilah dia menyuruh yangyang membawa haechan pulang kerumahnya agar lebih aman
"renjun, kau punya rencana setelah ini untuk menolong jaemin?" tanya jeno yang sedari tadi hanya diam
"tentu saja, aku inikan jenius"
"sombong sekali" batin jeno
"aku bisa mendengar itu bodoh" renjun kemudian memukul belakang kepala jeno sambil tersenyum misterius dan berjalan keluar
"hey lalu bagaimana dengan mayat mayat ini" langkah renjun terhenti lalu menengok ke belakang
"kau bersihkanlah aku malas berurusan dengan mayat kotor seperti itu"
"tapi ini semua ulahmu" renjun kemudian menatap tajam jeno, membuat yang di tatap langsung diam dan tak bersuara setelahnya
"kenapa aku merasa sangat takut dengannya" gumam jeno
"ya karena kau itu bodoh hahahaha cepat bersihkan semua itu kita tak memiliki waktu banyak" renjun lalu duduk di kursi depan rumah milik haechan sesekali terkekeh mendengar dumelan dari mulut jeno yang tak terima namun tetap dia lakukan
Jeno tak berpikir lama dia mengumpulkan mayat mayat itu dan menggunakan kekuatan apinya dia membakar mereka sampai berubah mencadi abu dan menggunakan airnya untuk menyapu bersih lantai yang penuh abu mayat korban pembantaian renjun
Tak memerlukan waktu lama ruangan itu kembali bersih seperti semua, jeno sedikit kelelahan karena hampir menggunakan setengah kekuatannya, dan itu renjun juga rasakan namun tidak terlalu parah
Jeno kemudian berjalan keluar menyusul renjun yang masih duduk santai sambil menyusun rencana membebaskan jaemin dari tangan suruhan kun itu
"apa kau menggunakan separuh kekuatanmu? Aku merasa sedikit lelah" tanya renjun kepada jeno yang sudah berdiri di sampingnya sambil melipat kedua tangannya di dada
"itu salahmu tak ingin membantuku, aargghhh" jeno kemudian terduduk lemas tubuhnya benar benar lelah, ini juga karena dia sempat berubah kedalam bentuk vampire nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mythic || Noren (Terbit)
FantasíaRenjun merupakan anak dari sosok demon yang menikah dengan seorang vampire bangsawan rumania, merupakan sosok vampire demon yang sangat kuat, bengis, dan di kenal tak memiliki ampun jeno merupakan anak dari sosok mermaid keturunan dewa air yang meni...