33

4.2K 403 7
                                    

*Italic= past time



















"J-jungkook----hiks sakit...t-tolong...." rintih Taehyung sambil memegangi perutnya yang amat terasa sakit seakan sedang diremas-remas kuat.



Irene yang mendengar suara rintihan Taehyung pun segera masuk ke dalam kamar dan mendapati Taehyung meringkuk di lantai dengan memegangi perut buncitnya.




"Kau kenapa, sayang?" Tanya Irene khawatir padahal dia jelas tau ini ulah dirinya yang memberi obat penggugur kandungan di dalam soup Taehyung.




"J-jungkook----"




Plak




Irene menampar pipi tirus Taehyung dan memandang remeh pada Taehyung yang hanya bisa menangis.




"Berhenti menyebut namanya sialan! Panggil namaku! Panggil Irene!" Teriak Irene kesetanan bahkan sempat-sempatnya menendang perut Taehyung hingga membuat Taehyung tak sadarkan diri.






Taehyung membolakan matanya. Air matanya mengalir begitu saja. Apa tadi dia bermimpi buruk? Memimpikan istrinya menjadi seorang monster?




Taehyung mendudukkan dirinya melirik jam weker di atas nakas. Pukul 02.00. Taehyung menyalakan lampu utama kamarnya dengan remote control yang ditaruh di samping jam weker lalu memakai sandal bulunya berniat melihat TaeHyun di kamar sebelah.




Ceklek


Terlihat TaeHyun sedang asik menyelami dunia mimpinya saat Taehyung menekan saklar lampu utama. Taehyung tersenyum lega tapi entah dadanya masih terasa ngilu sebab mimpi buruk tadi. Semua terasa sangat nyata.



Taehyung kembali mematikan lampu utama anak semata wayangnya dan menutup pintu bercat putih itu pelan. Taehyung tidak kembali ke kamar, dia memilih duduk di sofa ruang tengah. Tempat dimana Jungkook menemaninya seharian ini. Mengingat Jungkook membuat Taehyung tersenyum. Dia mencondongkan tubuhnya ke arah meja di depannya guna mengambil sebuah novel bersampul biru laut dengan judul 'Bring the Soul' yang di atasnya terdapat tanda tangan Jungkook. Lagi-lagi Taehyung tersenyum, kali ini lebih lebar bahkan jajaran gigi ratanya terlihat.



Taehyung suka membaca, Irene membawakannya novel baru setiap hari dan novel yang dipangkunya saat ini adalah salah satu favoritnya. Tadi sebelum Jungkook berpamitan, Taehyung sempat meminta tanda tangan. Karena tak memiliki album atau foto Jungkook yang tercetak akhirnya Taehyung mengambil salah satu benda favoritnya. Benda favorit yang kini bertanda tangan idolanya. Taehyung memeluk buku tebal itu seolah barang yang sangat berharga. Ah ralat, nyatanya memang sangat berharga bagi Taehyung. Taehyung merasa semakin mengagumi sosok idolanya itu.





"Ternyata begini rasanya menjadi fans. Pantas saja Irene suka heboh saat melihat Seulgi yang tampil di televisi." Gumam Taehyung. Seulgi adalah penyanyi solo asal Korea Selatan omong-omong.






Taehyung merebahkan dirinya diatas sofa lalu menatap langit-langit sedangkan sang buku masih setia dipelukannya. Bayang-bayang wajah Jungkook terlintas dipikirannya membuatnya tak bisa berhenti tersenyum.





"Bahkan dia adalah idola yang sangat baik. Dia datang kesini hanya untuk menemui fans barunya." Gumam Taehyung diakhiri kikikan. Terlalu asik menghayal tentang sosok Jungkook hingga akhirnya Taehyung terlelap dengan senyuman dibibir cherrynya.







































"J-jungkook-----"

Plak

"Sebut lagi namanya maka aku tak segan-segan membunuhnya!"

"Tolong----hiks jangan sakiti anakku. K-kau boleh melakukan apa saja padaku-----hiks. Biarkan TaeJun bertemu ayahnya-----hiks."

"Bertemu ya? Kalau perlu suruh Jungkookmu itu membawa bayi tak berguna ini. Tapi kau akan tetap disini. Bersamaku. Atau kubunuh anak----plus orang tua bodohmu. Hahahaha!"








Tubuh Taehyung tersentak. Lagi-lagi matanya membola begitu saja. Dilihatnya jam dinding. Pukul 08.00. Taehyung bergegas bangun dan menghampiri TaeHyun.





"Maaf sayang, Papa bangun kesiangan." Ucap Taehyung yang baru saja masuk ke kamar TaeHyun.




TaeHyun menatap Taehyung dengan senyum lebar terpatri di bibir tipisnya seakan memberikan sambutan pagi untuk sang ayah.




"Apa anak Papa sudah lapar hum?" Tanya Taehyung seraya membawa tubuh gempal TaeHyun kegendongannya.




"Ma ma mam mam mam." Ucap TaeHyun sambil menepuk-nepuk dada Taehyung.




"Okay. Tapi kita mandi dulu ya jagoan."




Pagi itu Taehyung tak ingin merusak moodnya dengan memikirkan hal-hal buruk termasuk mimpi-mimpi anehnya semalam. Dia harus segera memandikan TaeHyun dan juga membuat sarapan untuk kesayangannya itu.















Tbc

YOU (KOOKTAE/KOOKV) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang