22

4.4K 392 20
                                    

Irene berlari tergesa nampak sekali rasa khawatir menyelimutinya. Sekitar 30 menit yang lalu dia mendapatkan telfon dari Soora jika Taehyung jatuh pingsan. Saat itu juga Irene meninggalkan lokasi pemotretan.






"Soorassi bagaimana keadaan Tae?" Tanya Irene terengah dengan mata berkaca-kaca.




"Dokter sedang memeriksanya. Tae pasti baik-baik saja Nona. Mungkin dia hanya kecapekan." Jawab Soora setenang mungkin agar Irene tidak semakin khawatir.





Lima menit kemudian seorang dokter keluar dari ruangan Taehyung dan segera saja Irene mendekat pada sang dokter.





"Bagaimana keadaan tunangan saya, Dokter?" Tanya Irene yang dibalas helaan nafas dari Dokter muda bermarga Kang itu. Tentu Irene makin khawatir.






"Mari ikut ke ruangan saya."


































Dokter Kang menyodorkan sebuah amplop putih kehadapan Irene yang diterima ragu oleh Irene.




"A-apa ini?"



"Hasil pemeriksaan Tuan Taehyung."





Dengan tangan bergetar Irene mulai mengeluarkan kertas dalam amplop dan membacanya seksama.





"T-tidak mungkin." Gumam Irene dengan bibir bergetar, bahkan air matanya tumpah begitu saja menerima kenyataan tersebut.





"Awalnya saya juga tidak percaya tapi setelah saya cek ketiga kalinya ya mau tidak mau memang begitu keadaannya. Semoga Anda bisa menerimanya Nona."







Irene meremat kertas putih itu. Ada perasaan benci juga takut. Benci pada keadaan juga takut kehilangan Taehyung. Demi apapun Irene sangat mencintai Taehyung dan rela melakukan semuanya untuk Taehyung.





"A-aku harus membawa Taehyung pergi jauh dari Korea. Ya aku harus." Lirih Irene lalu menghapus lelehan air matanya.







"Terima kasih, Dok. Tolong rahasiakan semua ini bahkan pada Taehyung sekalipun. Saya permisi." Pamit Irene lalu keluar dari ruangan Dokter Kang.







"Halo Appa, tolong bantu aku mencari tiket ke Singapore sekarang juga."






Pip










🐌🐌🐌









Jungkook sudah sampai di gedung MS. Kemarin dia mendapatkan telfon dari Mr. Bae, katanya ingin membahas soal kontrak kedepan.






"Silahkan duduk Tuan Muda Jeon." Sambut Mr. Bae ramah seperti biasa.






Jungkook hanya mengangguk lalu duduk di sofa dengan tenang.





"Jadi begini, Tuan Muda Jeon. Saya mohon maaf atas apa yang akan sampaikan. Mengenai Kim Taehyung, Dia tidak bisa meneruskan lagi kerjasama ini karena dia sudah meninggalkan Seoul untuk urusan pribadi." Ucap Mr. Bae membuat Jungkook menatapnya tajam.






"Apa maksudmu?" Tanya Jungkook menahan geram.





"J-jika Anda mau saya bisa mengganti Kim Taehyung dengan artis lain untuk project berikutnya."






"Kemana Taehyung?"






Mr. Bae menelan ludahnya kasar. Jungkook menatapnya seakan ingin mengulitinya hidup-hidup.





"D-dia pergi menyiapkan pernikahannya dengan Irene. I-irene yang memberitahuku kemarin sore dan dia bersedia membayar biaya pinaltinya." Sial kenapa Mr. Bae harus gugup menghadapi bocah seperti Jungkook.





"Dimana?"



Mr. Bae mengedarkan pandangannya agar tidak bersibobrok dengan tatapan tajam Jungkook. Jungkook benar-benar terlihat menyeramkan.




"T-tidak tau."




"Siphal!"




Segera Jungkook keluar dari ruangan Mr. Bae, membanting kasar pintu bercat hitam itu dengan keras hingga membuat Mr. Bae terlojak kaget.




Mr. Bae mengusap wajahnya kasar. Nampak frustasi. Berharap agency nya akan baik-baik saja setelah ini. Tapi dia tak bisa menyalahkan Irene karena Irene sudah seperti anak kandung baginya. Kebahagiaan Irene adalah nomor satu. Dan Mr. Bae tau jika kebahagiaan Irena ada Kim Taehyung.





"Semoga pilihanmu tepat, Nak."










Flashback






Ponsel Mr. Bae berdering sore itu. Terlihat nama Irene tertera pada layar dan segera mungkin Mr. Bae menerima telfon itu.





"Hallo, Irene."



"Samchon aku akan pergi dengan Tae keluar Seoul. Mungkin kami akan menetap disana untuk waktu yang lama."




Mr. Bae mengerutkan dahinya. Suara Irene nampak serak. Sepertinya baru menangis.




"Aku ingin hidup bahagia berdua saja dengan Tae dimana tidak ada siapapun yang mengenali kami. Tentang karir dan kontrak Taehyung aku mohon bantuan Samchon. Aku sudah bilang pada Appa. Katanya dia akan mengganti rugi atas keputusanku ini. Terima kasih Samchon atas bantuannya selama ini. Aku pamit."





Mr. Bae meletakkan ponsel pintarnya di atas meja setelah Irene memutuskan sambungan lalu berdiri berjalan menuju jendela besar ruangan kerjanya. Dari sana dia terbiasa melihat padatnya kota Seoul yang sedapat pikirnya saat ini.










Tbc

YOU (KOOKTAE/KOOKV) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang