38

4.4K 442 10
                                    

Taehyung merebahkan dirinya di kasur. Airmatanya masih saja mengalir sejak kemarin. Sejak seorang wanita datang padanya dan mengabarkan Irene meninggal dunia di salah satu Rumah sakit karena kecelakaan mobil. Dan Taehyung baru saja selesai mengurus acara pemakaman sang istri.




"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Gumam Taehyung. Taehyung hanya punya Irene dan TaeHyun. Dia bahkan tak tau seluk beluk kota yang ditinggalinya ini.





Taehyung merasa bersalah karena belum bisa menjadi suami yang baik untuk Irene. Bahkan Irene lah yang mencari nafkah untuk keluarga kecil mereka. Taehyung merasa semakin tidak berguna sekarang.



Taehyung mendudukkan dirinya lalu menyeka air matanya. Dia laki-laki. Dia tidak boleh cengeng apalagi dia masih memiliki tanggung jawab atas TaeHyun.



"Aku mencintaimu Taehyung."




Taehyung tertawa miris mengingat satu kalimat yang begitu amat terekam di otaknya. Ya, pria Jeon bahkan sama sekali tak memberi kabar setelah berpamitan kembali ke Seoul sebulan yang lalu.




"Memang apa yang kau harapan huh? Dia terlalu tinggi untukmu. Sadarlah diri Taehyung." Ucap Taehyung pada dirinya sendiri lalu tertawa sarkas. Tentu saja menertawakan dirinya sendiri yang dengan lancangnya mengharapakan sesuatu yang tidak mungkin.



Nyatanya yang dipikirkan Taehyung salah besar. Jungkook tidak mungkin melupakannya. Bahkan Jungkook mengirim orang khusus untuk menjaga Taehyung diam-diam. Jungkook hanya sedang sibuk mengurus orang-orang yang terlibat dengan rencana Irene. Bahkan Jungkook juga sengaja mendatangi keluarga Taehyung di Daegu setelah mendapatkan informasi dari Mr. Bae.



Awalnya orang tua Taehyung bingung mungkin syok lebih tepatnya karena didatangi artis seterkenal Jungkook. Ayolah, siapa yang tak mengenal Jeon Jungkook?




"Aku kesini untuk melamar putra kalian. Kim Taehyung." Ucapnya siang itu yang sukses membuat kedua orang tua Taehyung menatap Taehyung tak percaya.





"Taehyung telah melahirkan seorang anak laki-laki. Anak kami. Jeon TaeJun." Lanjut Jungkook nampak tenang. Dia sungguh serius untuk segera meresmikan Taehyung. Takut pria cantik itu dibawa kabur lagi.





"T-tapi Taehyung dan Irene, mereka sudah bertunangan." Jawab Ibu Taehyung terbata.




"Irene sudah meninggal kemarin. Kalian tidak mendengar kabar? Maka akan kuberitau. Irene meninggal kemarin malam karena kecelakaan. Jadi Taehyungku sedang sendirian menunggu menjemputnya. Bisakah aku mendapat restu kalian?"





"Lalu apa yang kami dapat?" Kini ayah Taehyung angkat bicara.




Jungkook menaikkan satu alisnya. Apa ini menjadi obrolan negosiasi? Padahal Jungkook sedang melamar bukan akan membeli.




"Sebuah Villa di Jeju." Jawab Jungkook singkat yang langsung di angguki ayah Taehyung. Jungkook tersenyum remeh. Sekarang dia tau kenapa Taehyung begitu terobsesi dengan karir dan mengapa kedua orang tua Taehyung tak mencari anaknya yang hilang setahun lebih.






"Aku pamit. Eomma, Appa. Aku akan menjemput Taehyungku dan akan segera menikahinya."





"Semoga kalian selalu bahagia." Jungkook tau kali ini ibu Taehyung tulus mengatakan doanya. Tak seperti ayah Taehyung yang nampak biasa saja.

















Tbc



YOU (KOOKTAE/KOOKV) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang