💛27

1.1K 118 3
                                    

Pesta barbeque di malam terakhir mereka di pulau jeju sangat menyenangkan. Mereka memanggang banyak daging. Dan banyak makanan pendamping yg di siapkan kyungsoo.

"Kak kyungsoo emang nomor satu deh!" Mark mengacungkan kedua jempolnya setelah memakan ssam yg ia buat sendiri.

"Hahaha... ini buat mark!" Kyungsoo meletakkan piring berisi daging kemeja mark. Mark tersenyum senang.

"Makan yg banyak! Besok lo semua bakal kangen masakan kyungsoo." Ucap baekhyun

"Yaelah kak kayak gak akan ketemu lagi aja." Yeri mencibir

"Umur kan gak ada yg tau." Ucap baekhyun asal yg langsung dipukul oleh kyungsoo.

Chanyeol meletakkan ssam yg sudah ia buat ke piring wendy. Awalnya ia berencana menyuapi wendy tapi rasanya terlalu cepat.

"Ah.. makasih." Ucap wendy yg langsung memakan ssan buatan chanyeol.

"Enak?" Tanya chanyeol memperhatikan raut wajah wendy.

"Emm.. enak banget!" Wendy mengacungkan jempolnya. Chanyeol langsung membuatnya lagi dan dengan spontan menyuapi wendy, tanpa ragu wendy memakan ssam itu langsung dari tangan chanyeol. Yg tanpa di sadari mereka berdua membut semua orang di meja makan memperhatikan mereka.

"Apa?" Tanya wendy bingung

"Ah enggak.." mereka langsung melanjutkan acara makan mereka.

*****

Didalam pesawat mereka duduk berdekatan seperti keberangkatan mereka yg membedakan kali ini wendy dan chanyeol duduk bersebelahan. Mereka menonton film yg sama, tertawa bersama. Bahkan tak segan chanyeol menunjukkan sedikit perhatiannya ke arah wendy.

"Kayaknya udah baik baik aja." Gumam rose.

"Kenapa rose?" Tanya jennie

"Hah? Enggak.." mata rose menatap ke kursi chanyeol.

"U oke?" Tanya jennie

"Better." Rose menyimpan sedikit lukanya dengan senyum.

"Lo hebat!" Jennie mengusap punggung tangan rose.

"I know." Rose bangkit dari kursinya

"Mau kemana?" Tanya jennie

"Toilet..."

"Mau gue temenin?"

"Its oke.." rose berjalan ke toilet sendirian. Ia menutup pintu toilet, ia terdiam duduk di closet. Rasa sakit di dadanya menyerang, tiba tiba airmatanya tak sanggup lagi untuk di tahan. Selama ini ia berusaha terlihat kuat, tapi rasanya begitu menyesakkan. Dia tidak baik baik saja. Rose menarik nafas panjang, membersihkan sisa air matanya, lalu bangkit membuka pintu toilet. Ternyata di depan sana sudah ada kyungsoo yg akan bergiliran memakai toilet.

"Kyungsoo?" Wajah rose yg sehabis menangis terlihat sangat terkejut. Kyungsoo hanya memandangi rose, memperhatikan bekas air mata yg berada di pipinya.

"Gue gak liat apa apa kok." Ujar kyungsoo menghapus sisa air mata di pipi rose yg tertinggal. Mendengar perkataan kyungsoo, rose tidak sanggup menahan air matanya. Ia menangis lagi tak ia sembunyikan rasa sakitnya. Kyungsoo menepuk pundak rose lalu memeluknya. Ia membiarkan rose menangis di pelukannya tanpa berbicara sedikitpun.

"Sorry!" Ujar rose yg sudah berhenti dari tangisannya dan melihat bekas air matanya di bahu kyungsoo.

"Em.." kyungsoo menepuk pundak rose "gue butuh toilet." Kyungsoo langsung masuk ke toilet dengan cepat membuat rose tercengang.
mereka semua memang secare itu satu sama lain tapi cara menyampaikan perasaan care ke sahabat mereka itu ada cara masing masing. Terlebih kyungsoo yg terkenal lebih dingin dari kulkas tiga pintu.

Married by accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang