💛11

1.7K 187 1
                                    

Sore itu chanyeol sedang berada di ruang tengah rumahnya sambil memainkan ponselnya. Ia langsung pulang setelah kelasnya selesai. Ia bersantai disofa menscroll timline sosial medianya. Tak lama bel pintu rumahnya berbunyi.

Ting tong.... ting tong.... ting tong....

"Siapasih?" Gumamnya lalu bangkit dari sofa. Ia melihat dari intercom rumahnya ternyata orangtua wendy yg datang.

"Chanyeol!" Panggil mamah wendy lalu memeluk chanyeol.

"Mah, pah." Sapa chanyeol sopan. "Ayuk mah pah masuk." Chanyeol membawa koper milik orangtu wendy masuk.

"Wendy kemana yeol?" Papah wendy merangkul menantunya itu.

"Masih ada kelas pah, paling bentar lagi pulang kok." Chanyeol menjelaskan lalu mempersilahkan orangtua wendy duduk.

Mereka duduk diruang tengah, chanyeol membawa nampan berisi teh hangat dan beberapa cemilan untuk menyambut orangtua wendy. Tak lama terdengar suara mobil dari garasi.

"Itu pasti wendy." Chanyeol meletakkan nampannya.

"Makasih yeoli." Ujar mamah chanyeol setelah menerima teh hangat dari menantunya. Chanyeol berlari menuju garasi. Wendy yg baru keluar dari mobilnya terkejut dengan kedatangan chanyeol.

"Kenapa?" Tanya wendy mengernyitkan keningnya

"Orangtua lo disini." Jawab chanyeol membelalakan matanya.

"Hah! Kok bisa?" Wendy terkejut.

"Ya mana gue tau."

"Terus gimana dong?" Wendy kini mulai panik.

"Mending kita masuk dulu deh." Chanyeol menghentikan langkahnya

"Kenapa?" Tanya wendy bingung. Chanyeol langsung menggandeng tangan wendy yg kecil itu cukup membuat jantung wendy tidak karuan.

Mereka berjalan bergandengan menuju kedalam rumah. Tapi sebelum tangga terakhir wendy mengentikan langkahnya.

"Tunggu." Wendy menarik napas dalam lalu ia merubah menjadi menggandeng lengan chanyeol. "Yuk." Ajak wendy.

"Mamah!" Pekik wendy lalu memeluk mamahnya bergantian dengan papahnya.
"Mamah sama papah kok bisa kesini?" Tanya wendy

"Memangnya papah gak boleh ngeliat anak laki laki papah." Jawab papahnya merangkul pundak chanyeol

"Ih papah gak kangen wendy?" Kini wendy pura pura merajuk

"Kangen tapi sedikit." Papahnya menunjukan ujung jarinya "kapan lagi papah punya anak laki laki ganteng begini, mirip papah banget kan." Papah wendy mendekatkan wajahnya kechanyeol.

"Ih papah pede banget." Wendy menggidik.

"Mamah sama papah ada kerjaan disini beberapa hari tapi karna mamah kangen sama wendy jadi mampir kesini dulu." Mamanya mengelus rambut putrinya itu dengan lembut.

"Oh ya? Kok gak ngabarin wendy?"

"Bussiness trip papah mendadak sayang." Papahnya kini duduk di sofa yg diikuti anggota keluarga yg lain.

"Papah sama mamah rencana mau tidur disini boleh kan?" Tanya mamah wendy

"Em..." wendy ragu untuk menjawab

"Boleh kok mah." Jawab chanyeol sigap, wendy langsung menatap chanyeol lekat. "Nanti chanyeol siapin kamarnya buat mamah sama papah."

"Bentar ya mah." Wendy menarik lengan chanyeol menuju dapur.

"Apa?" Tanya chanyeol polos.

"Lo lagi gak sakit kan?" Tanya wendy memegang kening chanyeol

"Apaansih!" Chanyeol menepis tangan wendy pelan.

Married by accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang