💛4

2K 238 2
                                    

Pagi itu wendy terbangun karena ketukan pintu kamarnya, ia mengerjapkan matanya berulang lalu beranjak kedepan pintu dengan setengah sadar. Pajama olaf yg ia kenakan terlihat kusut juga rambutnya yg sangat berantakan menandakan ia tak ada waktu untuk merapikan diri.

Tok... tok... tok...

"Iya iya bentar..." jawab wendy membuka pintu kamarnya, didepan sudah ada chanyeol yg bersadar di tepi pintu menghadap kearahnya.

"Lama bangetsih!" Dengus chanyeol yg memakai kaus dengan lengan terbuka memperlihatkan otot dilengannya dan celana pendek hitam miliknya.

"Kenapasih ganggu orang tidur aja." Wendy mengusap matanya.

"Ini udah jam berapa!" Ujar chanyeol kesal

"Baru jam 7 lagian ini hari minggu kenapasih?"

"Lo lupa? Hari ini ada acara keluarga." Chanyeol mengingatkan

"Oh hari ini gue kira minggu depan." Wendy berdecis.

"Yaudah gue mau siap siap juga, gue tunggu jam 8 lo harus udah siap." Dia berbalik bersiap meninggalkan wendy tapi membalikkan badan lagi sebelum wendy menutup pintu kamarnya. "Ada bekas iler tuh di pipi lo." Chanyeol meninggalkan wendy dengan tawa jahil sedangkan wendy berlari kearah kaca dan melihat keadaan wajahnya sendiri.

"Arghhhh dasar Park Chanyeoll!!!" Jeritnya kesal.

*****

Wendy keluar kamar dengan dress putih selutut wajahnya hanya memakai riasan tipis membuatnya terlihat sangat cantik. Ia berjalan kearah pintu depan melihat chanyeol yg mengenakan kemeja berwarna dengan kerah semi sanghai. Chanyeol sedikit terpaku melihat kearah wendy.

'Ini wendy? Cantik juga kalo rapi gini.' Monolog chanyeol dalam hati. Wendy berjalan mendahuluinya kearah garasi.

"Wen!" Panggil chanyeol dari tangga di teras rumahnya, wendy hanya menoleh "ponsel lo mana?" Ia mengulurkan tangannya meminta ponsel wendy

"Buat apa?" Wendy merogoh tasnya lalu memberikan ponselnya ke chanyeol. Chanyeol mengetik sesuatu di ponsel wendy tak lama ponsel milik chanyeol berdering. Chanyeol lalu mematikan panggilan tersebut.

"Nih." Chanyeol mengembalikan ponsel milik wendy.

"Ngapain sih?" Wendy menerima ponselnya bingung.

"Itu nomor gue, gue udah ngesave nomor lo juga di sini." Ia menunjukkan ponsel miliknya disana terteran nama olaf di ponselnya.

"Olaf?" Wendy memicingkan matanya

"Iya gak mungkin gue simpen dengan nama wendy kan? Rose taunya gue sama lo gak saling kenal kalo dia tiba tiba tau gue punya nomor lo dia bakalan curiga." Jelas chanyeol

"Kenapa harus olaf?" Tanya wendy berjalan berdampingan dengan chanyeol.

"Yg kepikiran di otak gue pas liat lo cuma nama itu." Jawabnya singkat. Yg dibalas wendy bero ria.

Mobil chanyeol menderu jalan dengan sangat aktif menyalip sana sini. Hingga membuat wendy tak lepas dari pegangannya. Sampailah di sebuah rumah dengan halaman yg cukup besar. Rumah itu milik kediaman rumah chanyeol disana sudah terparkir beberapa mobil milik saudara saudara chanyeol.

Mereka berjalan menuju halaman belakang yg sudah didekorasi dengan lampu lampu dan bangku bangku yg menghadap kearah satu panggung.

Married by accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang