💛12

1.7K 181 2
                                    

Setelah papah son pergi entah wendy maupun chanyeol merasakan kecanggungan diantara mereka. Chanyeol membereskan psnya sementara wendy menutup pintu kamar mereka lalu duduk disofa sambil memainkan ponselnya.

"Lo mau tidur di sofa?" Chanyeol kini duduk dipinggi tempat tidurnya.

" iya..." jawab wendy berusaha tidak menatap kearah chanyeol.

"Lo tidur di ranjang aja..." chanyeol menatap wendy yg masih terkejut "gak usah mikir aneh aneh maksud gue lo yg di ranjang biar gue yg di sofa." Kini ia menjelaskan membuat wendy beroh ria.

Malam itu mereka lewati dengan banyak keheningan, sampai akhirnya mereka tertidur saat sama sama lelah menjaga kecanggungan yg terjadi.

*****

Dipagi harinya ketika chanyeol juga wendy yg sama sama masih tertidur lelap terbangun oleh sebuah ketukan pintu dari kamar mereka. Wendy yg terkejut langsung bangkit dari ranjang chanyeol dan melihat chanyeol yg masih tertidur dengan memeluk selimutnya erat. Wendy mengintip dari lubang yg berada dipimtu kamar chanyeol terlihat ayahnya yg berada didepan pintu sambil mengetuk pintu kamar chanyeol terus menerus.

"Chan! Chanyeol!" Bisik wendy membangunkan chanyeol sambil menggoyangkan tubuh chanyeol

"Hm?" Chanyeol masih diantara sadar dan tidak menjawab wendy.

"Papah didepan! Lo pindah kekasur cepetan!" Suruh wendy

"Ah males." Jawab chanyeol menutup tubuhnya dengan selimut.

"Ih pindah! Gimana kalo nanti papah tau lo tidur di sofa dia pasti mikir kita nyembunyiin sesuatu kan." Mat chanyeol tiba tiba terbuka lebar ia berdiri dari posisinya lalu mendekat kearah wendy yg sedang membuka pintu, chanyeol menyandarkan tubuh besarny ke tubuh wendy yg relatif mungil.

"Loh baru pada bangun ya?" Papah son menyunggingkan senyum melihat tingkah anaknya.

"Kenapa pah?" Tanya wendy yg masih menahan tubuh chanyeol yg berat.

"Tadinya papah mau ajak yeoli olahraga tapi kayaknya..."

"Bisa pah bentar nanti chanyeol nyusul papah kebawah... iya kan sayang." Wendy mencubit pinggang chanyeol yg membuat ia benar benar membuka matanya.

"Aw.. i-iya pah nanti chanyeol kebawah." Chanyeol mengelus pinggangnya yg mendapat cubitan dari wendy, sedangkan papahnya sudah pergi menunggu chanyeol di halaman.

"Apaansih pake nyubit segala sakit tau.." chanyeol masih mengelus pinggangnya

"Sorry lagian lo juga malah tidur." Dengus wendy tak kalah kesal, pasalnya tubuhnya sudah tidak kuat menopang tubuh chanyeol yg lebih besar, Jauh lebih besar darinya.

Chanyeol bersiap mengikuti papah son untuk lari disekitaran komplek sedangkan wendy membantu mamah son untuk memasak sarapan.

"Papah hari ini penerbangan jam berapa?" Tanya chanyeol yg kini sedang beristirahat di bangku taman komplek perumahannya.

"Nanti siang, kamu ada kelas hari ini?"

"Yah chanyeol gak bisa nganter papah sama mamah kebandara chanyeol ada kelas jam 10 pah." Jelas chanyeol.

"Gak papa nak, ditemenin olahraga gini papah udah seneng.." ujar papah son menepuk pundak chanyeol pelan "papah dari dulu kepingin punya anak laki-laki tapi dapetnya dua perempuan semua." Jelasnya sambil terkekeh.

"Kenapa mau punya anak laki laki pah?"

"Ya biar bisa gini olahraga bareng.." papah son tersenyum riang melihat chanyeol

"Chanyeol sama papah park gak pernah di ajak main apa lagi olahraga, papah sibuk diperusahaan." Keluhnya

"Gak papa sekarang papah chanyeol kan ada dua nanti kalo chanyeol honeymoon sama seungwan ke kanada papah bakal ajak kamu olahraga setiap pagi." Ujar papah son sambil memamerkan giginya yg rapi.

Married by accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang