Malam itu dirumah chanyeol wendy berniat menanyakan maksud perkataan baekhyun. Ia sudah melihat chanyeol masuk kekamarnya beberapa jam yg lalu, niatnya wendy akan mengajaknya makan malam bersama lalu menanyakan secara langsung. Wendy berjalan menuju kamar chanyeol tapi dengan hati sedikit ragu. Ia berulang kali mengurungkan niatnya mengetuk pintu kamar chanyeol. Butuh waktu bermenit menit untuk mengumpulkan keberaniannya.
Tok... tok... tok...
"Chan!" Panggilnya pelan namun tidak ada jawaban ia mendekatkan telinganya kepintu tapi tak ada suara apapun.
Tok... tok... tok...
"Chan gue masuk ya!" Ia membuka pintu mendapati chanyeol yg sedang tertidur dengan selimut yg menutupi seluruh tubuhnya. Wajah chanyeol terlihat memerah, wendy menempelkan tangannya pada kening chanyeol. Ya chanyeol terserang demam.
"Badan lo panas banget!" Pekik wendy tapi tak ada sautan dari chanyeol.
"Chan! Kedokter aja ya?" Wendy duduk di ujung ranjang melihat chanyeol menggelengkan kepala sambil terus memegangi selimutnya.
"Chanyeol! Ayok gue anterin... lo mati repot nih gue bisa dikira pembunuhan!" Wendy menarik paksa chanyeol.
"Pusing wen!" Rintih chanyeol, wendy sejujurny gemas sendiri melihat chanyeol yg bertingkah seperti anak kecil, wajar saja wendy selalu melihat tingkah angkuh chanyeol ketimbang hal seperti ini.
"Iya biar gak pusing kedokter makanya!" Wendy terus menarik lengan chanyeol.
"Dingin...." rintih chanyeol lagi, wendy melihat kearah ac kamar yg masih menyala buru buru ia matikan.
"Astaga chan! Mau dengerin gue gak? Kalo gak gue telepon nyokap lo nih!" Ancamnya
"Telepon dokter keluarga gue aja..." jawab chanyeol melemah
"Gue pinjem ponsel lo... em.. apa namanya?" Tanya wendy lagi.
"Dr. Minho." Saat itu juga wendy menghubungi dokter yg dimaksud chanyeol. Tetapi dia harus menunggu kedatangan dokter itu selama 30 menit. Wendy memutuskan membuatkan bubur untuk chanyeol.
Ia berlari kedapur untuk memasak bubur secepat mungkin. Wendy menyiapkan bahan bahannya memotong jamur sebagai bahan utamanya. Karena terlalu terburu buru tangannya teriris pisau, ia hanya merintih kecil dan memutuskan menutup lukanya hanya dengan plester.
Ketika ia sedang memasak tak lama bel rumah berbunyi, ia berlari kecil untuk membuka pintu rumah. Ia berjalan bersama dokter minho menuju kamar chanyeol. Ia memeriksa dengan seksama. Ternyata chanyeol hanya kelelahan. Ia diharuskan beristirahat dirumah untuk sementara waktu. Wendy diberi resep obat yg harus ia tebus diapotek. Ia mengantarkan dokter itu lalu kembali lagi kekamar chanyeol membawa nampan berisi bubur.
"Chan? Masih gak enak ya badannya? Em... ini gue bikinin bubur lo makan dulu ya gue mau keapotek dulu." Chanyeol hanya bergumam pelan setelah itu wendy memutuskan untuk pergi ke apotek.
Hampir satu jam ia pergi keapotek akhirnya wendy kembali dengn obat yg sudah diresepkan dokter minho. Ia masih terengah engah menaiki anak tangga. Melihat keadaan chanyeol ternyata bubur yg ia masak masih tersisa sedikit. Ia membangunkan chanyeol lagi untuk meminum obatnya. Lalu setelah itu wendy mengompress kening chanyeol dengan handuk hangat.
"Ini bener gak sih ngompresnya gini? Pake air hangat apa es ya?" Ia berceloteh sendiri.
*****
Pagi itu chanyeol sudah merasa lebih baik, demamnya sudah turun. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali memegang handuk yg masih menempel dikeningnya. Dan melihat wendy yg tertidur di sofa kamarnya. Wajahnya sangat kelelahan ia begitu lelap tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by accident
FanfictionChanyeol menikahi wendy karena keinginan ibunya yg sedang sakit pernikahan mereka didasari tanpa cinta hingga terus melukai wendy