Bel pulang sudah berbunyi, saat ini Vina dan teman-temannya sedang berada didepan gerbang menunggu jemputan.
"Lo pulang dijemput sama si Davi?" tanya Dinda
"Enggak... tadi gue udah ngechat dia minta jemput, tapi dia bilang gak bisa."
"Terus lo pulang sama siapa? Mau bareng kita gak?" tawar Nabila
"Em... gak deh beda arah soalnya,"
"Oh, yaudah duluan yah udah dateng tuh sopir. Ayo Din."
Nabila dan Dinda berjalan memasuki mobil, meninggalkan Vina sendiri yang berdiri di depan gerbang.
"Dah..." Vina membalas lambaian tangan Nabila dan Dinda.
Vina memandang mobil yang ditumpangi sahabatnya semakin menjauh dan perlahan menghilang dari pandangannya.
Setelah melihat mobil yang ditumpangi para sahabat menghilang, ia pun bergegas berjalan menuju halte yang berada disebrang jalan sekolah.
"Gue pesen taksi online aja kali ya? Udah mendung juga."
Vina pun segera membuka ponselnya dan mengetik sesuatu disana untuk memesan taksi online.
Setelahnya beberapa menit kemudian sebuah taksi berhenti didepan halte yang Vina tempati. "Mba Vina?"
"Iya Pak, sesuai aplikasi ya Pak?"
"Iya Mba, silahkan masuk."
Vina pun langsung masuk kedalam taksi, setelah Vina masuk taksi itupun langsung berjalan menjauh dari halte.
Selama diperjalanan, Vina hanya diam sembari melihat-lihat kearah jendela yang basah karena terkena tetesan air hujan, hingga matanya menangkap seluet seseorang yang sedang berhenti didepan toko yang sedang tutup.
"Itu kok kayak Davi ya? Kok kayak sama perempuan sih." gumam Vina
"Pak berhenti sebentar Pak!"
Sopir itu pun langsung memberhentikan mobilnya, "Ada apa Mba?"
"Em... bentar pak." ucap Vina sembari menajamkan penglihatannya kearah seorang pria yang ia kira Davi sedang berteduh bersama seorang perempuan.
Ia tidak dapat memastikan itu Davi atau tidak karena posisi pria itu tengah membelakanginya dan wajah si perempuan tidak jelas, karena derasnya air hujan membuat kaca mobil terlihat buram.
"Ah bukan deh, kan Davi bilang ada tugas tambahan dan harus kumpulin hari ini juga, pasti dia masih dikampus." gumam Vina
"Pak jalan lagi Pak."
***
"Lo gak papa kan Ngel? Ada yang basah gak?" tanya Davi saat mereka sampai ditempat untuk berteduh dari hujan.
"Gak papa kok Dav, cuma basah dikit aja rambutnya."
"Yaudah sukurlah."
Kini mereka tengah berteduh didepan toko yang sedang tutup, seharusnya Davi sedang ada ditempat kuliahnya, karena ia dapat tugas tambahan dari dosennya tapi saat ia melihat Angel masih disana dan saat ditanya kenapa tidak pulang dia menjawab ingin menunggui Davi.
Davi yang tidak enak hati pun apalagi disana ada teman-temannya yang sedang memandang kearahnya dengan tatapan jahil pun, segera mengantar pulang Angel tapi saat diperjalanan hujan turun deras.
"Lo dingin?" tanya Davi saat melihat Angel yang menggosok-gosokkan tangannya.
"Hah e-enggak kok,"
"Itu lo gosok-gosok tangan gitu!"
"Iyasih, tapi gak papa beneran."
Davi pun langsung membuka jaket nya dan memasangkannya pada bahu Angel, "Nih pake ini, sory aja kalo rada basah dikit."
"Eh iya gak papa kok" ucap Angel sambil menunduk karena takut pipinya yang merah karena salting dilihat Davi.
Setelah beberapa menit hujan mulai reda dan awan pun mulai cerah, Davi yang melihatnya langsung bangkit dari duduknya dan mengajak pulang Angel.
"Udah reda hujannya, ayo lanjut pulang."
"Eh iya ayo."
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVINA
Teen FictionDavi Putra Sanjaya adalah cowok yang berparas tampan yang sikapnya dingin, datar, irit bicara namun siapa sangka sosok Davi banyak yang menyukainya siapapun yang melihat nya pasti akan berteriak histeris, namun sayang Davi sudah memiliki kekasih. s...