_BAGIAN 18_

77 1 0
                                    

"Anak-anak pelajaran Ibu cukup sampai sini, untuk tugasnya di kumpulkan besok." Setelah guru pergi kelas itu menjadi ramai karena anak-anak berbondong-bondong keluar.

"Bil lu buru-buru amat, mau kemana lu?" Tanya Vina melihat Nabila yang sedang membereskan buku-bukunya dengan cepat.

"Gak kemana-mana, mau cepet pulang aja." Jawab Nabila datar.

"Lu mau ikut ke rumah Vina gak? Gue mau ikut ke rumah Vina, mau main sekalian nginep besok kan libur."

"Gak dulu deh, gw ada urusan." Lalu setelahnya Nabila pergi meninggalkan kedua temannya yang bingung dengan sikap Nabila hari ini.

"Nabila kenapa ya?"

***

Saat ini Angel sedang menunggu seseorang di Cafe, ia sudah berjanji menemui seseorang tersebut untuk membahas sesuatu.

"Sorry lama." Ucap orang itu dan langsung duduk di hadapan Angel.

"Gak papa, gue udah pesenin makanan buat lu." Jawab orang itu setelah meminum minumannya.

"Jadi lo mau apa ketemuan sama gua?" Tanya Angel hati-hati takut membuat lawan bicaranya itu marah.

Orang itu menatap Angel lekat lalu tersenyum miring, "Gak ada, gua cuma mau lu terus deketin Davi dan buat Vina cemburu sama lo sampai-sampai Davi selalu prioritasin lo lalu lo harus membuat hubungan mereka berdua hancur." Jawab orang itu yang mana membuat Angel kesal dengannya.

"Gak gua gak bis-"

"Kalo lo gak mau, siap-siap lo gak akan pernah ketemu lagi sama Ibu lo!" Potong orang itu membuat Angel terdiam.

"Gimana masih mau nolak, hm?" Dengan berat hati dan tak berdaya Angel pun akhirnya menyetujuinya.

"Bagus, mulai besok lo udah harus bikin si Vina cemburu!" Perintah orang itu.

"Iya."

Sementara itu di sebuah minimarket Vina dan Dinda sedang belanja makanan untuk dibawa ke rumah Vina.

"Lu mau mie yang mana? Ramen atau yang biasa?" Tanya Dinda.

"Ramen yuk, enak tuh sekalian sambil nonton." Jawab Vina antusias.

"Okey.."

Setelah selesai membayar belanjaan, mereka pun keluar dengan membawa dua kantung belanja dan masuk kedalam mobil.

***

"Vina! Buruan turun ajak Dinda sekalian makan malem bareng-bareng."

"Iya Ma." Vina dan Dinda pun menuruni tangga menuju meja makan yang sudah ada Mama dan Papa Vina.

"Loh kok gak ada Abang?" Tanya Vina seraya duduk.

"Abang kamu katanya ada tugas sama temennya terus izin sekalian nginep katanya," Jawab Santi, Vina pun hanya mengangguk.

"Ayo dimakan makanannya, Dinda kalo mau nambah ambil aja ya jangan malu-malu."

"Hehe iya Om Tante."

Setelah acara makan malam selesai, Vina dan Dinda sekarang tengah duduk di kasur di dalam kamar Vina.

"Vin lu mau nonton film apa?" Tanya Dinda sambil mencari-cari film yang akan ditonton.

"Gue lagi mau nonton film yang kayak bertahan hidup gitu loh, seru pasti!"

"Oke ayo kita cari?"

Tak lama mereka pun mendapat film yang dimaksud Vina, tentang seorang wanita hamil yang terjebak di sebuah Container yang terapung di tengah lautan tak berujung.

"Ayo Vin siapin makanannya, markiton mari kita nonton!" Vina pun mematikan lampu kamar dan hanya menyisakan lampu tidur serta jangan lupakan Snack dan makanan lain yang tadi mereka beli untuk menemani nonton.

***

Berbeda dengan Vina dan Dinda yang tengah asik menonton film, saat ini Davi, Deva, David, dan Diki sedang berada di rumah Deva.

"Bejirrr jangan di abisin lah Vid mau gua juga!" Seru Diki sambil meraih Snack yang yang sedang di makan oleh David

"Dih masih banyak noh di kulkas si Deva!"

"Tapi gua juga mau ngobain yang itu ogeb!"

"Udah abis wleee..."

"Fak kata gua teh." Diki kesal dengan David, memang anak jahanam.

Lain dengan Diki dan David yang memperebutkan makanan, Davi sedari tadi sedang mencoba menelepon Vina tetapi tidak di angkat-angkat.

"Kok dia gak angkat, sih? Udah tidur kali, ya?" Gumamnya.

Akhirnya Davi pun hanya mengirimkan pesan berupa ucapan selamat malam dan mengajak nya untuk pergi kencan besok.

Setelahnya Davi pun menaruh ponselnya di atas meja dan ikut bermain PS dengan Deva tanpa menyadari bahwa ada pesan masuk dari seseorang.

Angel

'Davi aku aku masuk rumah sakit.'

'Kamu bisa kesini, gak? Aku takut, disini sepi.'

***

Jam sudah menunjukkan pukul 8.25 namun kedua bestie ini belum juga bangun, sampai seseorang mengetuk pintu kamar Vina.

Tok
Tok
Tok

"VINA, DINDA UDAH JAM BERAPA INI! MENTANG-MENTANG LIBUR BANGUNNYA SIANG, ANAK PERAWAN GAK BOLEH GITU, PAMALI!" Teriak Santi dari balik pintu, Vina yang terganggu dengan suara teriakan mama nya pun terbangun dan segera membangunkan temannya.

"Weh Din Dinda bangun! Buruan bangun Mama gue udah bersabda! Woi bangun ah elah." Kenapa temannya ini susah sekali di bangunkan.

"VINA!"

"IYA MA, INI VINA SAMA DINDA UDAH BANGUN MAU MANDI." Terpaksa Vina bohong pada Mama nya agar Mama nya itu berhenti teriaknya.

"Yaudah abis mandi langsung turun ke bawah ya, sarapan!" Ucap Santi lalu pergi dari depan kamar Vina.

Sedangkan di dalam Vina sedang menggerutu, "Lo lama banget dah bangunnya, udah gw goyang-goyang badannya gak bangun, gue cubit gak bangun juga giliran di cekik aja baru bangun!" Vina kesal.

"Yaudah sih wir abisnya kasur lu bikin nyaman hehe,"

"Yaudah lah gue mau mandi dulu baru abis itu lu,"

"Ay ay kapten."

***

Setelah selesai sarapan kini Vina dan Dinda kembali ke kamar, saat Vina membuka ponsel nya ia melihat ada pesan masuk dari Davi untuk mengajak kencan hari ini.

"Haduh ini Davi ngechat udah dari semalem tapi belum gue bales lagi, mana ngajak ngedate huhuu.."

"Hah? Emang lu gak buka hp semalem?"

"Ya enggak lah, semalem kan kita nonton terus hp nya gw matiin deh."

"Lah si ogeb! Terus lu udah bales?"

"Udah tapi dianya gak aktif mana sekarang udah jam sepuluh, dia janjinya jam sembilan." Vina khawatir Davi marah padanya.

"Udah jangan panik, siapa tau Davi masih tidur kan atau hp nya lagi di cas." Ucap Dinda menenangkan yang dibalas anggukan oleh Vina.

Sedangkan di sisi lain, di sebuah ruangan berwarna putih ada seorang perempuan yang sedang berbaring di ranjang dan seorang lelaki di sebelahnya sedang duduk.

"Angel lo gak papa? Kok bisa masuk rumah sakit?".

TBC.

DAVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang