_BAGIAN 10_

146 7 0
                                    

Keesokan harinya Davi mengantar Vina ke sekolah dengan membawa mobil, selama di perjalanan Vina terus saja berbicara tidak seperti biasanya, hanya sesekali Davi menyahut jika di tanya.

"Kamu tau nggak-" Vina yang belum selesai ngomong, langsung saja di potong oleh Davi.

"Enggak"

"Ihh, aku belum selesai ngomong!"

"Iya-iya" jawab Davi seraya terkekeh

"Kamu tau nggak, tadi di kamar mandi aku ada kecoa. Ihh aku takut!"

"Yang ada kecoa yang takut sama kamu, kamu sih jadi anak gadis kok jorok!" ujar Davi sambil mengejek Vina karena menurutnya wajah Vina yang sedang kesal itu terkesan imut.

"Kok jadi aku yang di salahin sih pake ngejek segala lagi," ucap Vina kesal

"Iyalah kan kamu yang jorok!" lagi-lagi Davi mengejek Vina

"Terserah, udahlah aku masuk sekolah dulu!" ucap Vina ketus seraya membuka pintu mobil.

"yaudah, kalo gitu nanti aku jemput." ucap Davi santai membuat Vina makin kesal

"Ish, dasar gak peka! Orang mah di bujuk kek!" gerutu Vina pelan tapi masih bisa di dengar oleh Davi

"Udah gausah cemberut, buruan sana masuk aku juga mau kuliah." Vina yang mendenngar itu malah semakin kesal dan cemberut.

Dengan segera ia turun dari mobil Davi, tetapi baru saja ia akan menapakkan kakinya ke bawah Davi langsung mencekal tangan Vina dan berbisik.

"Senyum dong, jangan cemberut nanti cantiknya ilang. Dan sebagai gantinya nanti sore kita jalan-jalan!" Vina yang mendengar itu tidak bisa menahan senyumnya, akhirnya Davi mau membujuknya walau harus membuatnya kesal sekali.

"Bener?" tanya Vina

"Iya bener, yaudah gih sana masuk nanti telat loh!" Vina pun mengangguk antusias dan langsung berjalan memasuki gerbang sekolah, Davi yang melihat itu pun terkekeh gemas melihat kelakuan Vina.

Setelah memastikan Vina audah masuk Davi pun langsung menancapkan gasnya dan berlalu dari sekolah menuju kampusnya.

***

Nabila dan Dinda sedang mengobrol di tempat Nabila, mereka berdua sesekali tertawa apalagi Nabila yang mendengar lelucon dari Dinda.

"Iya, beneran kemaren gua ngebantuin kucing nya tetangga gua yang mau lahiran." ujar Dinda

"Ah masa, lo kan gak suka kucing mana mungkin lo bantuin kucingnya tetangga lo!" balas Nabila sambil terkekeh

"Iya, kemaren gua bantuin ngeliatin doang!" Ucap Dinda

Mereka tertawa bersama, sampai mereka melihat Vina memasuki kelas dengan dengan senyum-senyum sendiri.

"Wei, si Vina kenapa dah masuk kelas kok senyum-senyum gitu?" bisik Dinda

"Iya, Vina kenapa ya. Atau jangan-jangan dia kesurupan lagi!" balas Nabila berbisik

"Oh no, gak mungkin!"

"Ayo kita samperin dan tanya!"

Mereka pun berjalan kearah bangku yang Vina tempati.

"Wess, si mbaknya senyum-senyum sendiri. Kesurupan tau rasa!" ujar Nabila

"Ish apaansih, ngagetin mulu kerjaannya!" ucap Vina kesal yang di balas cengiran oleh Nabila

"Kenapa lo Vin? Tumben, biasanya aja mukanya datar?" ujar Dinda meledek

"Emang kenapa, gak suka lo gue senyum!" Vina membalas ucapa Dinda dengan sarkas

"Calm down girl, jangan suka marah-marah nanti cepet tua!"

"Awas lo!" ucap Vina dengan menunjukan tangannya yang terkepal ke depan

"Hahahaha!" pecahlah tawa Nabila dan Dinda bersamaan dengan bunyi bel masuk.

TBC.

DAVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang