_BAGIAN 4_

187 9 1
                                    

Vina, Nabila dan Dinda sudah sampai di sebuah Mall di jakarta, mereka memasuki mall tersebut dengan beriringan.

"Ini kita mau kemana dulu nih?" tanya Nabila

"Iyanih mau apa, apa mau nonton, belanja, makan, time zone?" timpal Dinda

"Mending kita nonton dulu abis itu makan." mereka pun mengangguk setelah mendengar jawaban Vina

Mereka pun berjalan memasuki kawasan bioskop dan menonton film yang sedang ramai di perbincangan.

Setelah selesai nonton mereka pun langsung ke kafe untuk makan

"Selamat siang, mau pesan apa?"tanya weiters

"em...spaghetti carbonara 3 sama milkshake strawberi 3."

"Baik silahkan ditunggu."

Setelahnya weiters tersebut pergi
Keadaan meja mereka bertiga hening tidak ada yang membuka suara sampai suara pekikan dinda memecahkan keheningan.

"WHAT???....GILA GILA VIN TUH LIAT DEH SI DAVI WAH PARAH!"

"Apaansih Dinda berisik tau gak!"

"Iihhh... Itu tuh si Davi diasana sama cewek,"

Vina pun menoleh kearah yang ditunjuk oleh Dinda

Deg.

Hatinya sesak disana ia melihat Davi dengan seorang perempuan yang tidak ia kenali.

Disana Davi terlihat bahagia terbukti dari Davi yang terus tersenyum dan sesekali tertawa, bahkan tadi Vina melihat Davi
berpelukan dengan perempuan itu.

"Wah bener bener yah kurang ajar tuh orang!" ujar Dinda

"Yoklah di samperin aja gak ada akhlak emang tuh orang!!" sambungnya lagi

"Udah gak usah gue percaya kok Davi gak mungkin selingkuh dari gue, bisa aja kan dia emang udah deket siapa tau dia temen masa kecilnya?" balas Vina

"Iya tuh dengerin Vina!"

"Ya tapikan-" ucapan Dinda terpotong karena pesanan mereka datang

"Udah tuh makan aja abis itu kita pulang!" ucap Vina yang di angguki keduanya

***

Disinilah Davi salah satu cafe di mall, ia kesini karena ia ada janji dengan seseorang.

Ia melihat seorang perempuan sedang duduk sambil memainkan ponselnya, ia pun segera menghampirinya

"Hai angel" sapa Davi

"Eh hai Davi udah lama yah kita gak bertemu" ucap Angel sambil memeluk davi yang dibalas oleh Davi

Mereka pun melanjutkan dengan obrolan sesekali tersenyum dan tertawa mendengar cerita masing masing, sampai tidak sadar bahwa ada seseorang yang melihatnya dengan pandangan kecewa.

Tbc.

DAVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang