_BAGIAN 12_

112 5 0
                                    

Keesokan harinya, Vina bangun kesiangan karena ia tertidur hampir tengah malam. Entah karena apa ia sampai bisa tertidur seperti itu.

Kini ia tengah sarapan bersama keluarganya, sebenarnya ia takut telat tetapi karena paksaan dari mamanya akhirnya ia menurut.

"Mah, aku berangkat ya!" kata Vina seraya memakai sepatu.

"Yaudah, pergi sama abang kamu ya? Abang buruan tuh anterin Vina ke sekolahnya!" ucap Santi ke William

"Iya Ma."

"Ayo bang buruan aku udah siap! Ayo berangkat!"

"Iya-iya, gak sabaran banget sih!"

"Ish.."

***

Kini mobil William sudah berada didepan gerbang sekolah, Vina pun buru-buru turun tetapi langsung dicegah oleh William.

"Apa sih?" Ucap Vina kesal

"Bilang makasih kek! Gak ada akhlak bener sih kamu!" William berbicara dengan santai tanpa tahu bahwa Vina sedang menahan kekesalannya.

"Hem, makasih!" ujar Vina seraya membuka pintu mobil tetapi lagi-lagi dicegah oleh William.

"Apalagi sih hah!"

"Salim dulu." kata William sambil menjulurkan tangannya

"Ogah! Bayy!" Vinapun langsung turun dari dari mobil dan berlari, tanpa mempedulikan teriakan abangnya yang menyumpahi dirinya.

"ABANG SUMPAHIN KAMU KENA OMEL DAN DI HUKUM SAMA GURU!"

"Gak mempan!" gumamnya

***

Sekarang Vina sedang berada didalam kelas, untung saja ia tepat waktu saat ia masuk kedalam kelas bel baru berbunyi.

"Lo udah ngerjain PR matematika dari Bu Indah?"

"Udah dong, gue kan siswi teladan!"

"Ya kali belum, kalo misalnya belum hadeh ntah nasib apa yang menimpa lo. Lo kan tau Bu Indah kayak gimana kalo udah marah! Huh kaya macan!"

"Iya ya galak banget!"

Tak lama Bu Indah pun memasuki kelas, seperti biasa dengan wajah garangnya.

"Assalamualaikum anak-anak, ..."

"Waalaikumsalam Bu..."

Semua murid langsung diam setelah menjawab salam, hening.

"Semua sudah mengerjakan tugas yang saya berikan?!" tanya Bu Indah

"Sudah bu..."

"Baiklah kumpulkan kedepan!"

Semua murid langsung berbondong-bondong berjalan kedepan untuk mengumpulkan tugas, berbeda dengan Vina yang kebingungan karena sedang mencari buku tugasnya.

"Ihh, manasih bukunya!" Vina menggerutu pelan karena tak kunjung menemukan bukunya.

"Atau jangan-jangan....." ia ingat tadi pagi ia terburu-buru sampai lupa memasukan bukunya dan ia ingat kata-kata tadi abangnya menyumpahi dirinya.

"ABANG SUMPAHIN KAMU KENA OMEL DAN DI HUKUM SAMA GURU!"

"Vina, kamu belum mengumpulkan tugas. Mana tugas kamu!" tanya Bu Indah

"Em, anu Bu itu..."

"Itu apa, mana tugas kamu! Jangan bilang kamu gak ngerjain tugasnya?"

"Enggak ko bu! Saya ngerjain tapi buku tugasnya ketinggalan dirumah Bu." kata Vina disertai kekehan

"Alasan kamu! Sana keluar lari lapangan sepuluh kali!"

Vina yang mendengar itu pun langsung memohon pada  Bu Indah.

"Yah jangan dong bu, saya ka-"

"Keluar Vina!" potong Bu Indah sambil menekankan kata-katanya.

Vina pun hanya bisa menurut, ia langsung berdiri dan berjalan keluar kelas menuju lapangan untuk melaksanakan hukumannya, sambil bergumam.

"Guru ngeselin! Abang sialan!"

TBC.

DAVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang