Davi, Diki, David dan Deva kini tengah berada dikantin. Mereka berempat sedang menunggu pesanan makanan mereka datang dan sedari tadi salah satu dari mereka terus saja menggerutu. Ya siapa lagi kalo bukan si bobrok, David.
"Huh, mana sih makanannya gak dateng-dateng! Gak tau apa gue laper!"
"Bundaaa.... David laper tadi belom sarapan, tolongin David."
"Dosen gila! Gara-gara dia nih gue jadi laper, ngasih tugas gak kira-kira udah cerewet, galak lagi, mulutnya kek cabe! Pedes bener."
"Bundaaa–" untuk kesekian kalinya David seperti itu membuat teman-temannya jengah mendengarnya.
"Diem deh lo! Berisik tau gak! Lo pikir lo doang yang laper, gue juga kali!" ujar Diki kesal
"Ya... gue ka–" Davi langsung memotong ucapan David karena sudah pusing dan jengah melihat tingkah David.
"Masih ngomong, gue gunting mulut lo!"
"Dih... psycho." guman David pelan.
Seorang gadis cantik kini tengah berjalan kearah mereka, dia berjalan dengan anggun. Sesampainya ia dimeja tempat Davi dan teman-temannya duduk gadis itu langsung menyapa dengan ceria.
"Hai Davi,"
Davi yang merasa dipanggil pun menoleh kearah gadis itu. "A-angel?"
Angel tiba-tiba langsung duduk disamping Davi dan langsung memeluk Davi dari samping seketika membuat teman-teman Davi dan sekeliling kantin terkejut melihat itu.
"Oi, pelukan ae lu!" celetuk David membuat Davi langsung melepaskan tangan Angel dari tubuhnya.
"L-lo ngapain ada disini?" tanya Davi
"Oh, aku kuliah disini. Baru aja tadi daftar besok aku udah mulai masuk...."
"Kebetulan aku liat kamu ada disini, jadi kita satu kampus." jawab Angel menatap Davi lekat
"Ekhem... udah kali liatinnya! Berasa jadi nyamuk kita!" Mendengar celetukan Diki Davi langsung berdehem dan memperkenalkan Angel pada mereka.
"Ini Angel temen kecil gue, Angel kenalin ini sahabat gue." ujar Davi
"Hai, Angel temen kecil Davi." kata Angel memperkenalkan diri
"Deva,"
"Hai cantik, gue David sahabat yang paling setia pada Davi diantara sicurut-curut itu." David memperkenalkan dirinya
"Diki."
"Yaudah yuk makan! Angel lo masih mau disini atau pulang?"
"Em, aku disini dulu deh nungguin kamu." jawab Angel dengan senyum manisnya
Davi tidak menjawab, ia hanya menganggukan kepalanya.
***
"Ih, dasar Abang laknat!""Guru biadab huh! Buku sialan, gara-gara mereka bertiga gue jadi dihukum!" kedua sahabat Vina hanya diam mendengarkan gerutuan Vina sedari tadi.
Kini mereka tengah berjalan di koridor menuju kelas, karena waktu istirahat sudah habis.
"Awas aja nanti dirumah gue pites lo Bang!" sungut Vina berapi-api
"Udah deh Vin, gak cape apa dari tadi nyerocos mulu. Itu juga kan salah lo! Suruh siapa gak bawa buku tugas Vin-Vin?" Nabila yang sudah jengah pun akhirnya bicara
"Nah iya tuh," Dinda ikut menimpali
"Terus apa tadi lo bilang Guru biadab, lo kan tau Bu Indah mulut sama sifatnya gimana? Gue aja merinding denger suaranya."
"Iya tuh!"
"Lo juga ngumpatin abang lo mulu dah, pake mau pites-pites segala lagi! Kualat lo ntar!"
"Iya bener kualat loh,"
"Lu lagi iya-iya'an mulu! Cape nih mulut gue nyerocos mulu," kesal Nabila karena sedari tadi Dinda hanya berkata iya sedang dirinya sudah haus karena terus saja bicara.
"Hehe."
Tring... Tring...
"Tuh udah bel, diem! Valid no debat!" ujar Vina dengan bersamaan guru datang
"Assalamualaikum..."
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVINA
Teen FictionDavi Putra Sanjaya adalah cowok yang berparas tampan yang sikapnya dingin, datar, irit bicara namun siapa sangka sosok Davi banyak yang menyukainya siapapun yang melihat nya pasti akan berteriak histeris, namun sayang Davi sudah memiliki kekasih. s...