04

628 141 40
                                    

T I T L E

TREASURE Fanfiction by Redline0022


Slice of Life, Drama, Friendship, Romance & Family.


Warning !

Beberapa peristiwa yang diangkat dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka.



Selamat Membaca

~oOo~

Di pagi hari ketika sang fajar baru menunjukan keindahannya, aktifitas di kediaman keluarga Park sudah nampak sibuk. Putra sulung keluarga ini yaitu Park Jihoon, sudah bersiap-siap di depan mesin jahit.

Selain bekerja di minimarket, Jihoon terkadang membantu ibunya dalam bisnis jahit mereka. Karena ayahnya sudah tiada, Jihoon terpaksa menjadi tulang punggung bagi ibu serta satu adik perempuannya.

"Jihoon-ie, kenapa pagi-pagi seperti ini sudah bekerja ?" tanya ny.Park pada putra sulungnya tersebut.

Ia baru saja terbangun akibat suara berisik mesin jahit.

"Ah ibu sudah bangun rupanya. Pesanan nanti siang banyak yang harus sudah jadi. Aku tidak mau para pelanggan nanti memarahi kita khehe," jawab Jihoon tanpa melepaskan perhatiannya dari kain yang sedang ia jahit.

Ny.Park tersenyum pilu, seharusnya putra sulungnya ini bisa bersenang-senang bersama teman-temannya. Namun ia harus bekerja demi kelangsungan hidup keluarganya sejak sekolah menengah.

"Bu, bisa bantu aku ambilkan kain itu ?" pinta Jihoon sembari menunjukkan kain yang ia pinta dengan mata kucing miliknya.

Ny.Park menganggukan kepalanya lalu membantu putra sulungnya itu.

"Baiklah, ibu akan buatkanmu sarapan. Semangat sayang !"

"Siap !" sahut Jihoon begitu ceria.

Pemuda itu kembali melanjutkan pekerjaannya, namun gerak tangannya terhenti saat ia teringat sesuatu.

"Tunggu sebentar, apa anak itu belum bangun ?"

Jihoon menoleh ke belakang, lebih tepatnya ke pintu kamar kecil dengan sticker bunga matahari.

"Aisshhh anak itu belum bangun juga. Bagaimana kalau nanti ?"

Jihoon bangkit dari kursinya lalu berjalan menuju pintu itu dan membukanya pelan. Setelah berhasil dibukanya pintu itu, Jihoon melangkah masuk dan mendekati kasur kecil dikamar itu.

"Park Jinri ! bangun, ini sudah pagi. Kamu bisa telat nanti," ucap Jihoon sembari mengguncang bahu gadis kecil yang masih terlelap itu.

"Jinri."

"engh ck kak, Jinri masih ngantuk.." ucap gadis kecil yang baru membuka sedikit kelopak matanya itu.

"Tidak ada ngantuk-ngantukkan. Sekarang bangun, kalau Jinri telat nanti, guru-guru akan menegur Jinri," ucap pemuda itu sembari mengguncang lagi tubuh adiknya.

"Aisshh, tidak telatpun guru-guru akan menegur Jinri karena belum membayar uang sekolah, kak."

Jihoon terdiam mendengarnya. Ia merasa seperti dihantam benda yang keras dan tepat mengenai hatinya.

T I T L E ~ Judul apa yang bisa menggambarkan kisah kita ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang