1. New Term

2.5K 57 104
                                    






💮True Beauty💮






Semester baru telah dimulai, sekolah mulai dipenuhi para pelajar dengan wajah baru. Ada siswa yang nampak ceria dan bersemangat, ada pula siswa yang nampak malas karena harus kembali belajar.

Setelah melakukan apel di aula sekolah, para siswa berbondong-bondong masuk ke dalam kelas yang mereka dapat. Berebut tempat duduk juga merupakan hal yang biasa. Sepertinya hampir di setiap negara melewati hal yang sama, kecuali wali kelas mengatur tempat duduk mereka.

"Kenapa tasku tidak ad—yak! Siapa yang sudah berani memindahkannya?"

Seisi kelas hanya saling melempar pandang dan menggeleng.

"Oh, sepertinya seseorang telah memindahkan semua dengan acak." Kata seorang siswi dengan wajah seperti bule.

"Aish, sial!" Gadis yang sebelumnya mengomel, langsung mengambil tasnya yang berada di bangku depan, dan memindahkannya ke belakang. "Pindah sana ke depan!"

Siswi yang duduk di bangku kedua dari belakang itu pun berpindah ke depan. Dan jadilah ia duduk di tempat semula. Tidak terlalu belakang, dan yang terpenting tidak paling depan. Ia sangat benci jika belajar harus saling tatap dengan sang guru.

"Siapa wali kelas kita kali ini?" tanyanya.

"Entah, sekolah merahasiakan wali kelas di setiap kelas tahun ini. Ku harap kita tidak mendapatkan Baek Ssaem lagi," eluh gadis berambut sebahu dengan wajah tenangnya.

"Wae? Baek Ssaem sangat baik dan tidak pelit nilai," respon si gadis cantik.

"Perlu di garis bawahi jika dia hanya sangat baik padamu, Diana-ssi." Sangkal si bule, "Lagipula cara dia mengajar sangat kaku, membuatku seperti tengah diajar oleh seorang Profesor tua yang menyebalkan." Tambahnya.

Tidak peduli dengan omongan rekannya, Diana hanya sibuk merapihkan rambutnya yang sedikit berantakkan.

"Aish, enak sekali tempat dudukmu hanya berpindah satu, Jean."

Dari meja sebelah, terdengar seorang siswa berkeluh pada temannya.

"Tahun ini keberuntungan masih berpihak padaku, Yumna-ssi." Senyum Jean sambil meledek teman dekatnya, Yumna.

"Aaaak, aku duduk di sebelah Jean lagi." Seorang siswa dengan wajah menggemaskan, memeluk lengan Jean.

"Tak kusangka aku harus sekelas dengan anak-anak tertinggal seperti kalian lagi."

Jean, Yumna, dan si menggemaskan alias Nina, menoleh ke sebelah kanan mereka, sumber suara. Tempat di mana Diana duduk bersama 2 temannya, Yongmi si bule dan Asri dengan wajah ayunya.

"Apa maksudmu?" tanya Yumna tak suka.

"Kalian hanya sekumpulan anak bodoh dengan wajah pas-pasan yang bersatu."

"Heol! Siapa yang menduduki peringkat 23 dari 25 siswa, eoh?" balas Yumna lagi.

Diana tersenyum, "Setidaknya aku cantik, tidak seperti kaliㅡOh? Mingyu-ya? Kita sekelas lagi?" Ia tak melanjutkan kalimat pada Yumna, karena seorang rekan populer masuk ke dalam dan duduk di mejanya.

Mingyu. Laki-laki itu menoleh dan tersenyum singmat, "Uhm."

Disenyumi oleh sosok Kim Mingyu saja sudah mampu membuat hati berdebar. Yah, walau hanya 'uhm' yang keluar dari mulut laki-laki berbadan atletis itu.

Tak lama kemudian, seorang pria muda dengan wajah tampan masuk ke dalam.

"Selamat pagi semuanya!"

"Pagi, ssaem." Balas seluruh murid kelas 3-3 pada pria asing itu.

TRUE BEAUTY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang