2.2

1.1K 55 1
                                    

Refa tersenyum kemenangan dari balik tembok, rencana ini semua adalah hasil pemikirannya. Refa mendatangi Arthur untuk mengajak kerja sama.

Dengan tujuan menjauhkan Ara dan Bara. Arthur jelas mau karena embel-embel adiknya yaitu Vely. Arthur berpikir dengan begitu adiknya tidak akan mau lagi bersama Bara setelah mengetahui sisi kasar Bara.

Sebenernya Refa bisa saja mengambil ponsel Ara dengan mudah tanpa bantuan Arthur. Tapi ia ingin bermain-main sedikit dengan ketua Atrax itu, apabila semuanya terungkap maka kesalahan akan Refa tujukan pada Arthur.

"Gue tuh kasian sama lo Ra, tapi mau gimana lagi. Mine is mine hahaha." Ucap Refa.

°°°°

Bara menatap tajam setiap orang yang ia lewati, tidak perduli itu guru sekalipun. Amarahnya telah meluap dan ia butuh pelampiasan.

"Bar, tenangin diri lo. Gue yakin bukan Ara yang nyebar video itu." Ucap Vico.

"Apa-apaan si lu Vic, jelas-jelas itu pake akun Instagram Ara yaudah pasti dia lah." Ucap Satria.

"Bisa aja akunnya di hack, jaman sekarang gak ada yang gak bisa. Jangan ngambil kesimpulan sendiri, jangan egois." Ucap Erland.

"Jangan ada yang sebut nama dia. Kuping gue panas." Ucap Bara.

Mereka sampai di warung pak kumis, untungnya tadi guru-guru tidak ada yang berani menahan Viktor karena melihat ekspresi wajah menyeramkan Bara.

"Sen, malem ini ada balapan gak? Gue butuh pelampiasan." Ucap Bara pada Arsen.

"Gak, apa-apaan lo. Walaupun ada gue gak akan biarin lo pergi. Lo lagi keadaan emosi, yang ada lo malah gak fokus Bar." Ucap Arsen.

"Ck gak usah khawatir, gue udah biasa kali." Ucap Bara.

"Tenang guys ada babang Emil yang bakal jagain bos Bara." Ucap Emil.

"Apaan dah, biasanya kita-kita juga pada ikut nemenin." Jawab Satria.

"Bar, udah ada lima orang nih yang mau masuk Viktor." Ucap Rendy tiba-tiba datang dari luar.

"Kita tentuin dulu berapa anggota yang bakal masuk Viktor." Ucap Vico.

"Gue udah tawarin tadi ke adek-adek kelas bahkan sama yang seangkatan gak ada yang mau gara-gara video yang ke sebar itu, lo boong ya Dy." Ucap Erland.

Rendy cengengesan dan dengan santainya menunjukkan tanda peace menggunakan jari.

"Bangsat! Gak lucu bahan candaan lo. Gue mau serius, gak main-main kayak gini!" Ucap Bara emosi sambil menendang kursi.

"Gue cabut. Muak lama-lama." Ucap Bara, mengambil kunci motornya dan keluar dari warung pak kumis.

"Wayuluuu Rendy. Tanggung jawab Lo." Ucap Emil.

"Jangan nakut-nakutin ah elah. Gue niatnya bercanda, biar gak kaku-kaku amat eh dia nanggepin serius." Ucap Rendy mengusap wajahnya.

"Ya lo pinter banget, udah tau dia lagi esmosi malah dibercandain." Ucap Satria.

"Dia udah dewasa, gak bakal celakain diri sendiri. Gak usah takut." Ucap Erland.

"Nanti juga balik lagi, liatin aja." Ucap Vico.

°°°°

BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang