24. Kutukan Hitam

1K 249 67
                                    

Yuna termangu, menunduk dan menatap tangan nya gelisah. Baru saja Jungkook menceritakan semuanya. Tentang penglihatan Nath bahwa kedua orangtuanya dibantai oleh Argos dan pasukan nya.

Sejujurnya Yuna tak terlalu kaget dengan fakta bahwa kedua orangtuanya telah tiada. Dia hanya kaget karena Argos lah penyebab kedua orangtuanya tiada.

"Dia jahat.."

Suara Yuju bergetar, gadis itu menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang tengah menangis. Dia tak ingin Jungkook melihat sisi lemahnya. Tapi Yuna gagal menahan air matanya.

"Memangnya apa yang mereka dapatkan dengan membantai seluruh klan Lacuna.."

Jungkook menghela nafas, menatap pemandangan menyedihkan di hadapan nya dengan iba. Klan Lacuna adalah Klan yang kuat dan cerdik, mungkin Argos mewanti-wanti klan itu bisa saja mencegahnya menguasai dunia.

Jungkook mengusap bahu Yuna sejenak sebelum menarik gadis itu masuk kedalam dekapan nya.

"Menangislah, jangan ditahan.."

Tangis Yuna yang sempat gadis itu tahan akhirnya pecah. Yuna mengangkat tangan nya dan meremas  baju lelaki itu.

Yuna tak peduli dengan rasa malunya kali ini. Hati nya benar-benar hancur. Yuna--Yuna bahkan belum sempat melihat kedua orangtuanya. Tidak tahu apapun tentang mereka dan bagaimana perawakan mereka.

Ia terisak hingga membuatnya sesenggukan. Yuna yakin baju bagian depan lelaki itu sudah basah dengan air mata dan nampaknya Jungkook tak memperdulikan hal itu.

✨🌃🌃✨

Jungkook menghela nafas, sedikit mendengus karena sedari tadi lelaki itu nampaknya gelisah.

Bagaimana tidak, selain satu kamar dia dan Yuna juga satu ranjang ya walaupun terpisah bantal guling ditengah mereka.

Tetap saja--Jungkook adalah seorang lelaki. Yang juga memiliki hormon. Tidur dengan seorang gadis satu ranjang tentu membangkitkan hormon Jungkook.

Nath bilang dia hanya memiliki dua kamar di rumah ini. Kamarnya dan kamar yang sebenarnya ia pakai sebagai gudang.

Kamar miliknya memiliki ranjang kecil yang hanya cukup untuk satu orang. Jadi lelaki tua itu dengan tanpa dosanya menyuruh Jungkook dan Yuna satu kamar. Hell.

Jungkook berdecak kemudian bangkit, dia harus mandi air dingin malam ini. Cuaca yang dingin tak mampu membuatnya merasa lebih lega. Dia benar-benar membutuhkan air dingin

✨🌃🌃✨

Pagi sekali Yuna sudah memasak untuk sarapan dia, Jungkook dan juga Nath. Mereka memang akan menginap dirumah Nath untuk beberapa hari kedepan mengingat ada hal yang harus Nath tunjukan.

"Selamat pagi Nona Choi.."

Yuna menoleh kebelakang dan tersenyum melihat Nath berjalan dan duduk di meja makan.

"Selamat pagi juga Nath.."

Walau Nath memiliki umur yang jauh di atasnya tapi lelaki itu selalu meminta Yuna untuk memanggilnya Nath saja. Yuna sempat membantah--ia merasa itu tidak sopan tapi kemudian Nath mengatakan bahwa orang-orang disekitarnya selalu memanggilnya Nath walau mereka yang berumur lima tahun sekalipun. Dia sudah terbiasa dengan panggilan Nath.

Yuna mematikan api kayu, sedikit mengangkat panci yang berisikan sup buatan nya. Yuna menuangkan nya disebuah mangkuk besar yang tersedia. Tersenyum kala melihat hasilnya.

A Tale Of Witch ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang