33. Fever

957 222 39
                                    

Jungkook terbangun kala jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook terbangun kala jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Tidak biasanya dia bangun jam segini, Yuna selalu membangunkan nya di jam enam pagi.

Dia menoleh ke arah Yuna dan sedikit mengerutkan dahi melihat gadis itu masih berbaring ditambah Yuna nampak gelisah.

Akhirnya Jungkook memutuskan turun dari ranjang dan menghampiri ranjang Yuna.

Dahi dan pelipis gadis itu berkeringat,  Yuna menggumamkan kata yang tak Jungkook mengerti, selain itu Yuna juga nampak menggigil membuat Jungkook langsung mengecek suhu tubuh gadis itu.

Kala Jungkook menempelkan telapak tangan nya di dahi Yuna dia sedikit tersentak merasakan betapa panas nya tubuh gadis itu.

"Yuna ?"

Jungkook sedikit mengguncang pundak gadis itu dan hanya dibalas oleh lenguhan pelan oleh Yuna.

Sialan, Yuna sukses membuat Jungkook khawatir. Lelaki itu kemudian beranjak dan mengambil sebuah handuk kecil tak lupa sebaskom air hangat.

Jungkook menempelkan handuk kecil yang sudah ia celupkan pada air hangat itu ke dahi Yuna.

Mengelus wajah gadis itu lembut sebelum Jungkook kembali beranjak untuk membuatkan bubur untuk gadis itu.

Jangan salah, begini-begini Jungkook juga pandai memasak. Kali pertama ia memasak saja sudah memuaskan apalagi jika lelaki itu menekuni bakat memasaknya.

Jungkook mencampurkan bubur itu dengan irisan kecil daging, juga ditambah beberapa campuran sayur sayuran lain.

Jungkook ingin Yuna juga menikmati sarapan nya. Gadis itu pasti kurang enak makan jika dalam keadaan sakit.

Setelah selesai membuat bubur, Jungkook menghampiri Yuna dan membangunkan gadis itu.

"Yuna, bangunlah.."

Sang gadis hanya melenguh pelan. Jungkook kembali mengecek dahi gadis itu, walau suhu tubuhnya sedikit berkurang tapi ini masih dibilang panas.

"Yuna ?"

Mata Yuna mengerjab dan terbuka menatap Jungkook sayu. Mata gadis itu terlihat memerah dan begitu lemah.

"Bangunlah, kau harus sarapan.."

Jungkook membantu Yuna bangun, menyandarkan punggung gadis itu di kepala ranjang.

Lalu Jungkook mulai menyuapi Yuna, gadis itu masih bungkam enggan membuka mulut.

"Makanlah, setidaknya perutmu harus isi.."

Tatapan lembut penuh kasih sayang yang Jungkook berikan membuat Yuna luluh. Gadis itu pada akhirnya mau membuka mulut dan menyambut suapan Jungkook.

Hambar, jika Yuna memakan dalam keadaan sehat mungkin Yuna akan mengeluarkan pujian pada Jungkook.

Tapi sebanyak apapun bumbu yang lelaki itu buatkan jika dimakan dalam keadaan sakit tetap saja terasa hambar. 

A Tale Of Witch ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang