12. Coklat

1K 255 33
                                    

✨🌃🌃✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✨🌃🌃✨

Yuna mengfokuskan perhatian nya pada buku mantra miliknya, sesekali ia mencoba merapalkan mantra-mantra itu. Saat ini Yuna masih berada di ruang kesehatan, mungkin besok Yuna baru diperbolehkan keluar.

Yuna berharap ini cepat berakhir karena dirinya sungguh bosan. Apalagi saat malam, teman teman nya telah kembali ke kamar mereka sendiri meninggalkan Yuna.

Well, walaupun ada Jungkook dan Seokmin disini. Tapi tetap saja, Seokmin masih menutup tirainya, berbeda dengan Jungkook. Walau letak ranjangnya berada di seberangnya Yuna masih bisa melihat lelaki itu.

Tetapi dari awal kedatangan Jungkook disini, lelaki itu tidak mengatakan hal apapun kepadanya, menatapnya bahkan tidak.

Lelaki itu diam, dan sedari tadi hanya memejamkam mata membuat suasana canggung terasa nyata. Yuna tidak tahu apa Jungkook tertidur atau hanya memejamkan mata saja. Sepertinya tertidur karena lelaki itu tidak bergerak sama sekali seperti orang mati. Eh ?

Yuna menoleh ke jendela disisi kanan nya, ia terdiam dan nampak merenung. Sudah sekitar tiga bulan Yuna bersekolah di Revellains. Bagaimana keadaan diluar sana ? di dunia manusia ? bagaimana kabar bibinya ?

Yuna selalu bertanya tanya, apa bibinya bahagia dengan tidak ada dirinya di sekitar wanita itu atau justru dia sedih ?. Mengingat perlakuan sang bibi yang terkadang baik namun juga buruk kepadanya.

Diumurnya yang ke tujuh belas Yuna tidak tahu bagaimana kedua orang tua Yuna, sang bibi selalu merahasiakan nya bahkan walau sebuah foto sekalipun. Tidak ada petunjuk untuk Yuna mengetahui bagaimana rupa kedua orangtuanya.

Jika Yuna mengungkit tentang orangtuanya, sang bibi akan marah dan berakhir menghukumnya. Terkadang Yuna akan dikunci di kamarnya seharian atau paling parah ia akan dikunci di gudang.

Yuna sudah terbiasa mendapat perlakuan seperti itu, namun walau Yuna sudah terbiasa bukan berarti ia tidak takut. Yuna mendapat tekanan batin selama tinggal dengan sang BIbi.

Terkadang juga sang Bibi akan bersikap baik padanya. Well maksud Yuna, Bibinya seperti berpura-pura tidak memperhatikan nya. Yuna merasa BIbinya menyayanginya hanya saja Wanita itu gengsi untuk menunjukkan nya.

Sudahlah, memikirkan bibinya membuat Yuna rindu rumah. Bagaimanapun ia besar disana, walau mendapat perilaku buruk dari sang Bibi.

Yuna menghela nafas, menatap kosong sang langit malam tanpa bintang. Ada kala Yuna merasa bersyukur berada di Revellains, ia mendapat teman sesungguhnya yang menyayanginya. 

Senyum perlahan terbit di wajah sendunya mengingat perlakuan Mingyu, Wendy, Mark dan Lisa kepadanya. Terutama Mingyu, well lelaki itu benar benar menyayanginya seperti saudara.

Yuna dipaksa keluar dari lamunan nya saat hal yang mengejutkan terjadi. Diseberang sana, dalam tidurnya Jungkook nampak beringsut dan gemetar ketakutan. Lelaki itu juga mengucapkan sesuatu yang tidak bisa Yuna dengar.

A Tale Of Witch ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang