Part 10

103 82 63
                                    

Hari perkemahan

Aku mengemasi barang barang ku kedalam koper kecil. Ku masukkan cemilan cemilan yang sudah ku beli kemarin bersama Nisa Della dan Palen ke dalam ransel sedang.

Aku berdiri di depan cermin, ku ikat rambut ku, aku mengambil bedak baby lalu ku usapkan ke wajah, Terakhir aku memakai sedikit liptin di bibirku, kemudian melangkah keluar dari kamar.

Aku menghampiri meja makan, setelah itu mengambil roti isi selai dan meminum susu putih yang sudah di siapkan mama.

"Hati hati dan bersenang senanglah di sana okeyy!?" Mama memberikan ku beberapa lembar uang biru untuk berjaga-jaga.

"Iya iya, aku pergi dulu yah ma."
Aku menghampiri mama lalu ku cium tangannya.

"Jangan lupa telpon!"

"Iyaaaa!"

...

Setelah berpamitan dengan Ayah yang mengantar ku, aku kemudian melangkah masuk ke gerbang sekolah dengan koper kecil yang ku dorong dan tas ransel sedang di pundakku.

"Gud Morninggg ATHAA!!"

Aku terkaget, bagaimana tidak? Aryan meneriakki ku tepat di telinga kiri ku.

"ARYANN!! Awas yah lo!" Aku mempercepat langkah ku mengejar Aryan yang berlari.

Aku mengusap usap telingaku, tiba tiba seseorang mengagetkan ku lagi.

"UWAAH!!" Teriak Nisa

"Astagfirullah! Lama lama gw jantungan juga nih, di kagetin mulu heran." Kesalku.

"AHAHAHAHA yah maap. WAHH hari ini lo cantik banget tha."

"Serius?"

"Asli dua rius!"

"Hellee bisa aja lo." Aku mendorong Nisa.

"Bales dendam yah lo?"

Aku tertawa kemudian merangkul Nisa untuk berjalan bersama ke lapangan.

...

Setelah mendengar ceramah singkat dari kepala sekolah, semua orang sibuk mengemasi barang barangnya agar masuk ke bus yang sudah di siapkan untuk masing masing kelas.

"Perhatian! Anak anak murid bapak yang bapak sayangi dan cintai. Selalu ingat pesan dari kepala sekolah ya!? Jangan ada yang nakal dan bawel agar hal yang tidak di inginkan tidak terjadi di sana, Okeyyy??" Ucap Pak Wandi mengingatkan.

"Kalau kalian hilang kan siapa yang repot? Pasti Bapak juga kan? Bapak sudah punya anak 3 di rumah, jadi tolong kalian jangan bikin nambah beban okeyy?" Lanjutnya curhat yang membuat kami semua tertawa.

"SIAPP PAKK!!!"

"Ayo semua masuk ke dalam bus. Jangan dorong dorongan! Antri antri!"

Teman teman kelas Atha berbaris masuk ke dalam bus.

Setelah mengobrol singkat dengan para sahabatnya. Atha dan Nisa kembali ke barisan kelas ingin masuk ke dalam bus.

Atha dan Nisa memilih duduk di kursi kedua dari belakang. Dua sahabatnya lagi berada di bus yang lain karena mereka tidak sekelas.

Aryan dan Aldi duduk tepat di belakang kursi Atha dan Nisa.

"WOI Nis!!! Darurat darurat!!" Colek Aldi ke Nisa yang duduk di depannya.

"Kenapa si lo?" Nisa berbalik.

"Darurat, perut gw butuh asupan makanan nih! Bagi snack dong hehe." Aldi mengusap usap perutnya

AthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang