Part 5

168 132 45
                                    

Atha berjalan menuju gerbang sekolah dengan langkah kecil dan hati yang ragu.

'Gimana kalau dia nungguin gw?'

Atha kini berjalan bersama dengan kedua sahabatnya, Palen dan Della.

Sebenarnya Atha sedikit khawatir dengan Aryan. Bagaimana kalau benar dia sedang menunggunya di parkiran? Sedangkan Atha berada di sini.

"Oh iya tha.. Gw baru ingat sama palen. Kalau tadi pagi Nisa datang ke sekolah. Minta izin mau ngantar papa mamanya ke bandara katanya." Ucap Della menjelaskan.

"Kebetulan ponselnya gak ada kuota. Jadi gak bisa hubungin kita. Dan dia katanya gak sempet ketemu lo. Entah lo kemana. Untung ada kita berdua." Lanjutnya.

"Lah ke bandara ternyata? Bagus lah. Gw pikir tuh anak kenapa napa lagi." Jawab Atha.

"Gw juga. Tumben bangetkan ponselnya gak bisa di hubungi." Ucap Palen. "Jadi tha? Lo pulang naik apa? Kita udah mau pergi kerkol di rumahnya si aisyah nih." Lanjutnya bertanya.

Nah itu! Atha sendiri juga belum tau bagaimana cara ia kembali ke rumahnya hari ini.

"Iya tha?" Tambah Della.

"Sama gw!"

Tiba tiba saja sebuah motor berhenti di depan mereka bertiga.

"Atha akan pulang sama gw. Jadi kalian tenang aja. Sahabat kalian aman kok" Lanjut Aryan lagi.

"Siapa yang bilang gw mau?" Jawab Atha

"Yaudah gw ama Palen deluan yak tha." Pamit Della.

"Eh? kalian mau kemana?" Tanya Atha.

Palen dan Della kini sudah tidak terlihat lagi. Menyisakan Aryan dan Atha berdua.

"Jadi? gak mau pulang sama gw nih?" Tanya Aryan.

"Gak!" Jawab Atha cepat.

"Gw kasih pilihan. Lo naik ke atas motor gw atau.."

"Atau?"

Aryan mendekatkan bibirnya di telinga Atha

"Atau gw cium bibir lo di sini sekarang. Di depan banyak orang!" Ucap Aryan berbisik.

Atha terdiam membeku. Sangat kaget dengan perkataan Aryan barusan.

'Gila. Orang ini udah gila kali ya?'

"Jadi?" Tanya Aryan tersenyum lepas.

Aryan mendekati Atha pelan pelan.

"Masih gak mau?" Lanjutnya.

"Iya iya. Gw mau!" Ucap Atha memundurkan dirinya agar menjauh dari Aryan.

Atha melakukannya dengan terpaksa tentunya. Setelah dia pikir lagi. Tidak ada ruginya pulang dengan Aryan. Dari pada bibirnya terlecehkan oleh bibir cowok aneh ini. Mendingan ia ikut saja.

"Gitu dong. Nih pake!" Ucap Aryan memberikan helm ke Atha.

Atha pun mengambil helm tersebut dan naik saja ke atas motor Aryan.

'Gw pengen banget penggal kepala lu Ar. Sumpah!'

Saat ini Atha sangat kesal dengan Aryan. Mau bagaimana lagi. Setiap berdebat dengan Aryan. Dirinya selalu kalah.

Motor Aryan pun melaju menuju ke rumah Atha.

...

"Pegangan tha! Entar lo jatuh lagi."

"Dimana?"

"Di gw lah."

Aryan meraih tangan Atha dan melingkarkannya di tubuhnya.

AthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang