Part 8

152 126 41
                                    

Aku dan Nisa sedang berjalan di koridor menuju kantin. Niatnya ingin pergi ke kelas Della dan Palen tapi berubah karena Aku dan Nisa terlalu males untuk menaiki anak anak tangga.

"Jadi, cewek yang kemarin di taman sama Aryan bukan pacarnya?"

Aku yang sedang mencari tempat duduk yang kosong hanya mengangguk ucapan Nisa.

Aku dan Nisa menemukan tempat yang kosong dikeramaian kantin saat ini. Kami segera berjalan ke sana untuk duduk dan menunggu kedatangan Della dan Palen.

"Yakin kakanya?"

"Iyaa." Aku mengangguk sekali lagi.

"Dia ama kakanya beda berapa tahun? Asli udah kayak pasangan aja."

"Gak tau." Aku berfikir, kalau di ingat ingat, ucapan Nisa ada benarnya juga. "Coba aja tanya." Lanjutku.

"gw? lo lah, kan lo dekat tuh sama dia!"

"HEYYYOO!!" Tiba tiba dua orang yang kami tunggu akhirnya datang.

"Lama banget. Kasian si Nisa udah karatan nunggu kepastian dari Aldi." Ucapku yang langsung mendapat cubitan pedas dari Nisa.

"Sakittt ih!"

"Makanya jangan nyebelin."

"Mau makan apa? Biar gw ama Della yang mesenin." Tanya Palen.

"Gw mau bakso mangkok sama es teh, uangnya pake uang lo dulu, hehehe." Nisa membuat mukanya terlihat lucu tapi nyatanya Aku dan yang lain malah merinding.

"Serem." Ucapku.

"Geli ih!" Ucap Della menutup matanya.

"Gw tau ujung ujungnya pake uang gw." Ucap Palen.

"Gw sama." Senyum Atha.

"Dedek Della juga mau di teerr kaka!" Tambah Della memajukan bibirnya membuat ia mendapatkan cubitan pedas dari Palen.

"Di sini lo yang paling tua ya!"

Membuat mereka tertawa serentak.

Palen dan Della segera beranjak menuju antrian kantin yang sudah lumayan banyak.

20 menit kemudian. Palen dan Della kembali dengan 4 es teh di tangan mereka. Di ikuti seorang tante kantin yang membawahkan nampan berisi 4 mangkok bakso kuah yang masih hangat.

"Makasihh tan." Kompak mereka berempat.

"Selamat makan!" Teriak Nisa semangat membuat orang orang sekeliling menenggok.

"Temannya siapa si?" Bisik Atha ke Della yang sedang menyendok bakso miliknya.

"Gak tau gw, gak tau." Balas Della.

...

Tidak terasa sekarang sudah memasuki mata pelajaran terakhir untuk hari ini.

Aku dan Nisa sedang mengerjakan soal kimia yang sangat sangat rumit, serumit hubungan mereka berdua Nisa dan Aldi.

Aku melirik ke sekitar. Terasa aneh, di kelas kayak ada yang kurang.

"Kemana dia?" Gumam ku. Aku Mencari seseorang yang biasanya sudah muncul di sampingku untuk menulis.

"Siapa?"

"Hah? nggak."

Nisa melirik ke sekitar mencari sesuatu.

"Heem Aryan kan? hayo ngaku lo." Nisa yang tersadar akhirnya menggodaku. Kesal sekali rasanya.

"Bukan!"

AthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang