Part 11

73 55 23
                                    

Matahari kembali bersinar. Ini hari kedua perkemahan. Semua orang berkumpul kembali.

"Gimana? Suara gw bagus kan?"
Aryan berbisik ke Atha yang berada di sampingnya.

"Heem, Lumayan."

Aryan tersenyum khasnya ke Atha. Atha memalingkan pandangannya ke arah lain. Dia harus menjaga hatinya agar tidak loncat ke luar saat ini juga.

"Nih, kali ini rasa pisang." Aryan menyodorkan sekotak susu pisang ke Atha.

Atha tersenyum mengambilnya "Thank you!"

Selanjutnya semua peserta melakukan kegiatan kegiatan sesuai dengan arahan panitia dan guru.

...

"ATHA ATHAA!!"

Atha berbalik mendengar namanya diteriakkan dari kejauhan.

"Kenapa dia?" Tanya Nisa

Cowok itu sampai di depan Atha dengan nafas terengah engah. Atha melihatnya kebingungnya.

"Kenapa ya?"

"Anu-i-itu.." Cowok itu berusaha mengatur nafasnya setelah berlarian.
"Pacar lo pingsan!" Lanjutnya.

Atha mengerutkan keningnya semakin bingung.

"Pacar? Gw gak punya.." Atha berfikir.

'Aryan? Jangan jangan yang dia maksud?'

"Wahhh! Lo sedang bercanda ya? Lo nginah sahabat gw karena gak punya pacar? Hah?" Nisa meninggikan suaranya. Tidak terima temannya di remehkan.

Atha tersadar dari lamunannya. Atha langsung berlari meninggalkan dua orang yang sedang bersamanya saat ini.

"A-Athaa! Anak itu mau kemana?"

"Apa jangan jangan, dia punya pacar? sejak kapan?"

"Wahh! lo sahabatnya tapi gak tau dia punya pacar atau gak? Parah!"

"Diam lo!"

Nisa menyusul Atha dan meninggalkan cowok itu.

Atha pergi ke tenda Aryan untuk mengecek apa yang di katakan cowok tadi.

"Hah.. hah.. hah!" Atha memegang lututnya. Dengan nafas terengah engah dia sampai di depan tenda Aryan.

Setelah mengatur nafasnya. Atha memeriksa apakah ada orang di dalam tenda atau tidak. Dan betul kata cowok tadi. Aryan terbaring di dalam tenda.

Jangan di tanya lagi. Atha sangat terkejut saat ini. Entah kenapa saat ini juga perasannya sangat tidak karuan, hatinya terasa sakit dan sedih.

"Atha?"

Dia berbalik saat seseorang memanggil namanya.

"Ah Atha. Lo gak usah khawatir. Dia cuma kecapean, sebentar lagi dia akan bangun kok." Ucap Farhan. Dia adalah ketua kelas di kelasnya Atha dan dia juga adalah panitia perkemahan saat ini.

"Hah? I-iya."

"Lo terlihat sangat khawatir. Kalau gitu tolong jaga dia sebentar? Gw lagi di suruh sama Pak Wandi, boleh kan?"

"Ah, gw gak khawatir kok." Bisik Atha ke diri sendiri dan menunduk.

"Aa?"

"Tidak. Pergi lah, biar gw jaga di sini." Ucap Atha tersenyum.

"Terima Kasih."

...

"Gw tutup yah. Byee!"

Setelah memutuskan sambungan telpon dari Nisa. Atha menyimpan Hpnya di dalam saku celananya.

AthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang