Part 13

68 33 25
                                    

Happy reading!

Setelah kejadian kemarin, Atha rasanya tidak ingin pergi ke sekolah. Seandainya tidak ada ujian di sekolahnya, dia akan membolos saja.

Atha menaiki anak tangga satu persatu dengan muka malas.

'Kalo baru gini aja gw udah malu dan ingin menyerah, kapan hubungan gw sama Aryan membaik?'

'Huhh, apa gw nyerah aja? tapi gw pengen deket lagi sama Aryan,'

'Gw gak boleh nyerah! gw harus bisa dekat lagi sama Aryan,'

'Dasar Aryan, bisa bisanya dia buat anak orang jatuh cinta terus ditinggalin,'

Atha mengoceh dengan dirinya sendiri tanpa ia sadari, dia sudah berada di depan kelas.

Bruukk...

Tiba tiba ada seseorang yang menabraknya ketika ingin berjalan masuk ke dalam kelas.

"Auuhh.." Atha meringis kesakitan ketika jidatnya terbentur di dada bidang seseorang.

"Lo gak papa?"

"Aryan?"

"Jidat lo gak papa?" Aryan menunjuk jidat Atha.

"Ah! gak papa kok, sakit dikit doang hehe," Nyengir Atha masih memegangi jidatnya.

Hening seketika.

"Lo gak mau masuk?"

"Eh iya!" Atha segera melanjutkan langkahnya, masuk ke dalam kelas meninggalkan Aryan.

Aryan tersenyum tipis melihat tingkah lucu Atha.

Aryan melihat kedalam kelas memandang Atha yang berjalan ke bangkunya.

'Gw jadi kangen gangguin lo tha,'

'Sejujurnya gw gak bisa lama lama diam diaman sama lo,'

'Jujur gw pengen dekat lagi sama lo, tapi gw takut lo jadi benci sama gw,' batin Aryan.

Aryan pun kembali masuk ke dalam kelasnya.

(gimana si kalian berdua? udah jadian aja sana, biar bisa langsung end, author cape nulisnya:( -authornya lagi bercanda jangan di bawah serius hahaha.)

...

4 Gadis cantik berjalan menelusuri koridor sekolah.

"Asli gw laper banget." Della memegangi perutnya yang keroncongan.

"Duain, cape gw ngerjain soal matematika yang susahnya minta ampun." Ucap Nisa yang memegangi kepalanya.

Mereka berempat tertawa mendengar ocehan Nisa.

Keempat gadis cantik ini akhirnya sudah memasuki wilayah kantin, mereka mencari tempat yang kosong untuk di tempati.

"WOI NIS! SINII!!"

Mendengar namanya diteriakkan, Nisa berbalik menengok pemilik suara.

"Sini, di sini kosong kok." Ucap Aldi menawari mereka tempat duduk.

Keempat gadis itu saling memandang, lalu memutuskan untuk bergabung dengan Aldi.

Rupanya tak hanya Aldi, Aryan juga sedang berada di samping Aldi memakan bakso mangkok miliknya.

Akhirnya mereka berenam duduk bersama. Atha dan sahabat sahabatnya mulai memesan makanan.

Tiba tiba suasana mulai terasa canggung.

AthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang