Kriingg... Kriingg...
Bel pulang kembali berbunyi. Semua siswa dan siswi akhirnya bisa kembali ke rumah mereka masing-masing.
"Kenapa lo tadi?" Tanya Nisa ke Atha.
"Gak apa apa kok." Jawab Atha.
"Aneh lo. Bikin orang penasaran tau!"
"Di bilangin juga gak apa apa. Yah gw kaget aja gitu"
"Kaget kenapa?" Tanya Nisa penasaran.
"Kaget, makin hari kayaknya gw makin mirip ama sih roje bp."
"Kambing! Gw kira apaan astagaa!"
Atha pun tertawa melihat kekesalan sahabatnya ini.
"Hehehe! Yuk pulang. Mereka berdua pasti udah nungguin kita di gerbang." Ucap Atha.
Setelah itu Atha dan Nisa berjalan keluar kelasnnya menuju gerbang sekolah untuk menemui Della dan Palen.
...
"Lama amat lo pada. Ke toilet lagi?" Tanya Della yang sedari tadi menunggu. "Tau kan nunggu itu gak enak?" Lanjutnya.
"Biasa aja kali del." Ucap Palen memukul pelan samping kepala Della. "Lo juga biasa nunggu kali. Nunggu kabar dari dia." Lanjutnya
Mereka semua tertawa dengan pengakuan Palen barusan.
"Jahat banget lo len!" Jawab Della tidak terima.
"Kenyataan kan?" Ucap Atha menambahi.
"Udah udah gak usah rebutin gw kali. Pulang yuk!" Ucap Nisa.
"Iyuu.. Siapa juga yang ngerebutin lo nyet." Ucap Della.
"Duain." Ucap Atha.
"Tigain tigain." Tambah Palen.
Mereka bertiga pun hanya tertawa. Sedangkan Nisa hanya memajukan bibirnya cemberut.
Hari ini mereka semua akan pulang bersama sama dengan nebeng di mobil Nisa.
Yah sahabat Atha yang satu ini emang sering membawah mobilnya ke sekolah.
FYI Tenang Nisa sudah punya sim kok, dia sudah berumur 17 tahun, 3 bulan yang lalu. Bisa di bilang Nisa paling tua diantara mereka berempat, kemudian Palen, Atha dan Della adalah yang termuda.
...
Mobil Nisa pun melaju menuju Rumah Atha. Karena rumah Atha lah yang cukup dekat dari sekolah dari pada rumah Della dan Palen.
Setelah turun dari mobil Nisa. Atha melambaikan tangannya ke teman temannya. Setelah itu berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Atha berjalan menuju ruang makan dengan terus tersenyum. Entah kenapa ia terus saja tersenyum sedari tadi memasuki rumahnya.
"Kenapa? Tidak, tidak!" Atha menggeleng gelengkan kepalanya. "Atha lo gak boleh suka ama dia, gak boleh! okeyy?" Ucap Atha dengan suara kecil. Mungkin hanya dia yang bisa mendengarnya.
Dia tersenyum karena semua perlakuan Aryan padanya. Aryan mungkin bisa membuat Atha terus terlihat bahagia. Tetapi Atha tidak menjamin kebahagiannya akan bertahan lama.
Bahkan Atha tidak tahu. Apa semua ini benar benar tulus atau hanya candaan.
'Aku kenapa? Kenapa aku terus mikirin dia?'
"Atha lo kesambet hantu apaan?" Ucap Atha. Memukul pelan kepalanya sendiri. "Kenapa gw jadi kayak gini? Gw gak boleh gila! Kan gw kembarannya roje! Kasian kaka gw kalau gw gila!" Lanjutnya asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atha
Teen FictionIni tentang kisah hidup seorang Atha Rebecca yang bertemu cowok aneh "menurutnya." Yang selalu berusaha mendekatinya. Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Apakah Atha akan menyukainya? _ "Aarghhh!" teriak Aryan. "Lo tadi nginjak tangan gue, Sakit ban...