Part 3

185 144 85
                                    

06.50
Atha berjalan menuju pintu kelasnya. Ketika Atha sudah berdiri di depan pintu kelasnya tiba-tiba...

"Good morning Atha," ucap Aryan entah datang dari mana.

Atha melihat Aryan dengan ekspresi kaget. Atha tidak membalas sapaan Aryan. Atha terus saja berjalan masuk ke dalam kelasnya menuju tempat duduknya.

"kaget gue," batin Atha.

"Lah di cuekin," batin Aryan.

Aryan memaksakan senyumnya, berusaha lebih sabar. Toh ini baru permulaan dia mendekati Atha, ia akan terus berusaha mencoba sampai Atha menyukainya.

...

Guru mata pelajaran hari ini sudah masuk ke kelas Atha. Hari ini Kelas Atha belajar Biologi.

Guru yang satu ini, super duper aneh. Dia tidak hanya mengajar biologi di kelas, tapi juga elajaran agama dan bahasa inggris pun selalu dia bawah ke kelas.

Atha dan teman-temannya sangat bosan mendengar ceramah dari guru yang satu ini. Yang bikin tambah keselnya lagi, guru biologi yang satu ini selalu terlambat keluar kelasnya. Kalian bisa bayangkan betapa capeknya siswa-siswi di kelas Atha ketika guru ini sedang mengajar.

Aryan menarik bangkunya mendekat di samping meja Atha.

"Atha! Pinjam ponsel lo?" tanya Aryan.

"Buat apa?" tanya Atha kembali.

Aryan tidak menjawab pertanyaan Atha, ia langsung saja mengambil ponsel Atha yang ada di atas mejanya.

"Aryan, nanti pak lihat," bisik Atha panik, berusaha mengambil kembali ponselnya.

"Ssttt, gue pinjam bentar," bisik Aryan.

Atha mengalah. Percuma juga, Aryan tidak akan mendengar kan Atha.

"Kuncinya?"

"1312!"

"Ulang tahun lo ya?"

Atha hanya mengangguk polos ke Aryan.

Aryan mengotak-atik ponsel Atha, sedangkan Atha, ia tidak tau apa yang sedang Aryan buka di ponselnya.

"Nih gue kembaliin," ucap Aryan mengembalikan ponsel Atha.

Atha pun segera memasukkan ponselnya ke dalam saku seragamnya, ia takut guru biologi melihatnya. Yah walaupun guru ini sangat membosankan, tetapi dia sangat tegas dan kejam.

"Kenapa masih di sini? Kembali sana di tempat duduk lo," ucap Atha.

"Gak mau, gue mau nulis di sini, dekat lo," jawab Aryan fokus menulis.

Atha merasakan perasaan aneh di seluruh tubuhnya. Atha hanya diam, tidak tau harus melakukan apa. Setelah itu Atha kembali menulis.

"Ini terlalu dekat," batin Atha

Jarak wajah Atha dan Aryan cukup sangat dekat sekarang. Atha pun merasa sedikit salah tingkah dengan wajah tampan Aryan, walaupun ia tidak pernah mengakui secara langsung.

"Atha! Temenin gue ke toilet yuk?" bisik Nisa.

Atha merasa terselamatkan dengan ajakan Nisa yang duduk tenang sedari tadi menulis.

"Oke!" jawab Atha singkat dan segera berdiri dari tempat duduknya.

Tiba-tiba saja Aryan memegang tangan Atha, membuat Atha kaget dan menunda langkahnya.

"Jangan lama-lama," ucap Aryan.

Atha tidak habis pikir. Entah perasaan apa yang menyerangnya sedari tadi, perasaan aneh ini cukup mengganggu.

AthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang