Part 12

79 52 29
                                    

Maaf lama update

Happy reading!✨

...

2 Minggu kemudian.

Aku pikir setelah aku minta maaf saat itu, Hubungan ku dengan Aryan akan kembali membaik. Tapi sayangnya tidak. Tidak ada yang berubah.

Aku jadi jarang melihat Aryan kecuali saat pembelajaraan di kelas. Aku rasa dia tidak pernah menyapa ku lagi. Aku dan dia jadi jarang berbicara. Jika bukan hal penting, kami mungkin tidak akan saling berbicara.

Aku tidak sering berpapasan dengannya. Sepertinya dia tidak ingin lagi berada di dekatku, Sepertinya dia tidak ingin lagi mengganggu ku. Saat tidak sengaja berpapasan dengannya dia hanya menatapku dan tersenyum tipis setelah itu berjalan kembali.

Aku tidak pernah lagi menaikki motor Aryan. Aku tidak pernah lagi pergi dengannya di hari weekend. Aku tidak pernah lagi mendengar ucapan selamat pagi darinya. Aku tidak pernah lagi mendengarnya bercerita yang tidak penting kepadaku. Dan aku mulai merindukannya.

Saat ini aku berdiri menatap jendela dimana aku pernah tidak sengaja menginjak tangan Aryan. Saat itu bisa di bilang pertemuan pertamaku dengannya. Jika diingat kembali itu sangat lucu.

Jendela ini sudah diperbaiki. Kaca jendelanya sudah di pasang lagi dengan yang baru. Jadi siswa di kelasku sudah tidak bisa lagi keluar untuk membeli cemilan, makan dan nongkrong di warung yang berada di belakang sekolah.

"Tha? Yuk, Della sama Palen udah nunggu di gerbang." Ucap Nisa

Aku menoleh berdehem mengiyakannya. Aku kembali mengambil tas di mejaku setelah itu berjalan menyusul Nisa yang sudah lebih dulu keluar.

Sahabatku? Tentu saja mereka sudah tahu. Mereka terus mengutuk Aryan karena membuatku menangis. Mereka tidak tahu kenapa dia tiba tiba bersikap seperti itu.

Ya tentu aku terkadang menangis. Sudah ku bilang, Aku menyukainya, jadi tidak ada salahnya untuk menangis kan?

...

"Lo yakin gak mau berjuang lagi Ar?" Tanya Aldi mengambil gorengan di piring.

Bukannya pulang Aryan dan teman temannya sedang berada di kantin.

"Iya Ar? Lo kan suka sama dia." Salah satu teman Aryan ikut bertanya.

Aryan terdiam meminum sekaleng coca cola dinginnya.

"Percuma, udah gw bilang kan dia nggak suka sama gw."

Salah satu teman Aryan menepuk pundaknya. "Yaudah lah, cewek juga bukan cuma dia Ar. Lagian gw lihat Atha itu sok banget, gak cocok sama lo. Lo bisa dapet yang lebih baik dari dia kok."

Aryan menepis kasar tangan temannya itu "Jangan sembarang ngomong lo!"

"Lo gak tau Atha. Sekali lagi lo ngomong ngasal tentang Atha, gw gak bakal diam!" Aryan berdiri dari tempat duduknya. Aryan mengambil tasnya berjalan menaikki motornya hendak untuk pergi.

"Mulut lo di filter dong." Ucap Aldi.

"Lo sih." Tambah salah satu temannya.

...

Sesekali saat Aryan sangat merindukan Atha. Dia pergi ke rumah Atha, melihat dari kejauhan. Seperti sekarang ini.

Apa keputusan yang dia ambil sudah benar? Yah! lagi pula Atha tidak menyukainya kan. Jika dia terus berada di dekat Atha. Dia takut Atha malah jadi membencinya.

'Apa dia udah pulang?'

'Aku merindukannya.'

'Aku ingin berbicara dengannya lagi seperti dulu.'

AthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang