D A R E - 7

86 44 217
                                    

Seusai acara tenda dipasang per kelompok, mereka segera bergegas berbaris kembali menunggu panduan kegiatan selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seusai acara tenda dipasang per kelompok, mereka segera bergegas berbaris kembali menunggu panduan kegiatan selanjutnya.

Michele memperhatikan tendanya yang kini tegak sempurna atas bantuan teman satu tim sebelum berjejer rapi seperti ikan pindang di musim gurun.

"Ayok, lent cewek, barisan ciwi-ciwi buruan baris!" teriak Pak Jamboko, krenet lent memergoki para siswi paling lelet.

Tidak banyak para siswi langsung menuju ke barisan, mereka dibulatkan dengan kondisi make-up ketika berada di area camping--sebelas dua belas dengan area perhutanan.

"Uhuk ... uhuk ..."

Dengan iseng, Cakra memberikan air mineral di tumpukan kardus kepada Pak Jamboko yang terbatuk-batuk. Setelah guru itu meneguknya hingga tersisa. Cakra menatakan tujuanya kemari.

"Daripada teriak-teriak mulu, fotoin gue sama Michele dong, Pak!"

"Kamu ini ada maunya!" narkas Pak Jamboko.

Cakara meghiraukan kemarahan Pak Jamboko, menarik salah satu gadis yang menjadi targetnya ditengah para cewek berfotoswag.

"Apa sih, Cak? Jangan narik-narik dong," decih Michele tanpa disadari mereka berdua telah dipotret oleh Pak Jamboko yang saat ini menghadapkan kamera ke arah dua remaja itu.

Cakra menunjuk Pak Jamboko berkata, "Pose, Chele!" ujarnya meski Michele masih dengan muka plonggo.

Michele pun sempat membulatkan mata dikarenakan barusaja menyadari kondisi saat ini. "W-wajah aqooo!"

"Kan gue udah bilang, pose, Chele! Pose!" cengir Cakra berseru menata rambut Michele selagi menekan kata 'pose'.

Pak Jamboko memotret berulang kali meski itu aib--foto jelek atau tidak, guru itu ckrek-ckrek berulang kali.

Michele pun menutup wajahnya belahan menghindar dari hadapan kamera. Tanpa disengaja ia menginjak kaki Cakra, hingga lelaki itu reflek menyengol badannya. Karena keseimbangannya tidak memungkinan, gadis itu hampir tersungkur ke belakang.

Cakra mengetahui pergerakan itu segera menahan badannya kembali. Mencondongkan ke posisi awal. Tanpa disadari kedekatan dari posisi mereka itu menimbulkan kontravensi dari Pak Jamboko.

"Cut! Cut! Cut!"

Michele belahan dengan ekspresi semula mengembalikan detak jantungnya yang tiba-tiba kehilangan nafas. "Jantung gue! Lo masih di dalem, 'kan?"

"Ini acara sekolah ya, masih ada juga yang pacaran! Dasar generasi micin!"

Cakra mengambil ponselnya dari Pak Jomboko yang saat ini sibuk menceramai mereka. "Terimakasi banyak, dan selamat siang!"

Setelah itu, mereka dikomando oleh guru lain selagi menjelaskan permainan selanjutnya.

"Permainan setelah ini, kalian diminta menemukan harta karun dalam peta, 'katakan peta'." Guru itu menirukan peta dora, dengan kalimat 'katakan peta' mendapat sorakan dari sebagaian murid.

Dare, or dareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang