16-Pencarian

42 11 2
                                    

Pencarian = proses, cara, dan perbuatan mencari.

====================================

Kabar Aluna dirawat sudah terdengar oleh teman-temannya. Kini, ruang inap Aluna bagaikan taman bermain yang ramai pengunjung. Untungnya ruang inap Aluna VIP, jika tidak sudah dipastikan mereka akan berdesakan.

Salsa memberikan satu parsel berisi buah-buahan pada Aluna. Itu adalah parsel dari sokongan mereka. Salsa menaruh parsel di meja. Bella yang berada di samping Aluna menatap sedih. "Aluna kasihan banget, hiks," isak Bella.

"Kenapa kamu bisa sampai dirawat?" tanya Jihan.

"Kecelakaan kecil," jawab Aluna tersenyum tipis. Ia tidak mungkin jujur pada teman-temannya jika ia sengaja melukai diri sendiri.

"Sudah makan? Aku tadi bawa bubur," ujar Rima.

"Kok lo nggak bilang kalau bawa bubur?" sahut Eron di belakang Rima.

"Gue diam-diam belinya tadi, biar lo nggak ikutan beli," jawab Rima menyengir.

"Boleh, deh. Tolong tuangin ke piring, ya, Rim." Rima mengangguk lalu memberikan bubur pada Aluna yang sudah dipindah ke piring.

Ipul yang berada di sebelah Bella memperhatikan luka di pergelangan tangan Aluna. Ia seperti tau mengapa bisa diperban sebanyak itu. Ipul melirik Aluna yang sedang makan bubur. "Kamu self-injury?" Pertanyaan Ipul membuat Aluna menghentikan makannya, melirik Ipul dengan tatapan takut.

Teman-teman lainnya yang mendengar pertanyaan Ipul mengernyitkan dahi. "Nggak mungkin, lah, Aluna kayak gitu," sahut Bella.

"Iya, nih, Ipul sembarangan," timpal Eron.

"Bentar, deh." Rima berpindah posisi menjadi di samping Ipul, menggantikan posisi Bella. Ia memperhatikan perban yang melilit di pergelangan tangan Aluna.

"Ini seperti ... " Rima melirik Aluna meminta kepastian. Aluna menggeleng kecil—mengerti lirikan Rima padanya. Dalam hati Aluna memohon agar Rima tidak memberitahu teman-temannya.

Rima menghela napasnya pelan, tersenyum lalu berujar. "Dugaanmu salah, Pul. Ini bukan self-injury,"

Bella, Jihan, dan Eron menghela napasnya bersyukur. Kecuali Rima, Ipul, dan Salsa. Mereka mengetahui rahasia kecil Aluna. Self-injury.

Self-injury adalah perilaku menyakiti dan melukai diri sendiri yang dilakukan secara sengaja. Ini merupakan salah satu bentuk dari gangguan perilaku yang terkait dengan sejumlah penyakit kejiwaan. 

Self-injury ataupun self-harm merupakan tindakan menyakiti diri sendiri. Dua hal itu berada di dalam kategori yang sama. Berada di Nonsuicidal self-injury (NSSI) yang didefinisikan sebagai perilaku melukai diri sendiri yang disengaja. Contohnya adalah menyayat, membakar, dan menusuk. Ketiga hal itu dapat menyebabkan pendarahan, memar, dan rasa sakit yang ditujukan untuk menyebabkan kerusakan tubuh yang ringan tanpa disertai niat untuk bunuh diri. 

Jadi, dua hal itu ibaratnya keluarga.

~~~

Dua hari kemudian, Aluna diperbolehkan untuk pulang karena keadaannya membaik. Bertepatan dengan kelulusan sidang skripsi Farel dan Sindy.

Rina dan Bagas sebagai orang tua sangat bersyukur mendapatkan dua kabar yang baik dari anak-anaknya. Rina menuntun Aluna untuk masuk ke dalam rumah. Mengucapkan salam dan—"selamat datang, Aluna!" sorak Farel dan Sindy bersamaan, lalu memeluk Aluna.

Jejak Kisah AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang