Menguping adalah tindakan mendengarkan percakapan pribadi orang lain secara rahasia tanpa persetujuannya, seperti yang didefinisikan oleh Kamus Hukum Black. Ini biasanya dianggap tidak etis dan ada pepatah mengatakan "penguping jarang mendengar sesuatu yang bagus dari dirinya sendiri, penguping selalu mencoba mendengar pada hal-hal yang menyangkut dia."
====================================
Kendaraan berbaris rapi menuruti lampu merah yang menyala. Angin yang berembus membuat rambut Aluna terbang tertiup angin, serta polusi udara yang tercemar terbawa oleh perginya angin.
Waktu menunjukkan pukul tujuh pagi dimana orang-orang berangkat kerja, sekolah dan pergi menuju tempat aktivitas masing-masing membuat jalanan macet. Syukurnya walaupun macet namun kendaraan mematuhi aturan hingga tidak ada kejadian yang tidak diinginkan.
Lampu merah berganti menjadi hijau, Farel menancapkan gas motor CBR kesayangannya. Aluna segera memeluk Farel dari belakang agar tidak terjatuh, karena sang kakak sering usil membawa motor dengan kecepatan tinggi.
Sesampai di wilayah kampus, Aluna mengucapkan syukur. Ia turun dari motor setelah Farel memakirkan si Obem dengan sempurna. "Alhamdulillah selamat," ujar Aluna diiringi tawa kecilnya.
"Kayak diajak balapan ya?" balas Farel tertawa.
"Bener!" Aluna tertawa lalu ia memberikan helmnya. Farel membawa kedua helmnya untuk dititipkan ke tempat penitipan helm yang berada di parkiran.
"Nanti tunggu kakak di depan ruang BEM saja ya, kakak ada rapat," ucap Farel berdampingan jalan dengan Aluna.
"Rapat lagi?" Farel mengangguk. "Mau bahas festival promosi ukm dan ldf sekalian," lanjutnya.
"BEM sudah mau open recruitmen, Kak?"
"Belum. Akhir tahun mau ada mubes dulu, jadi perekrutannya mungkin tahun depan."
Aluna mengangguk paham. "Disini ada ukm apa saja, Kak?"
"Banyak sebenarnya, nanti untuk lebihnya kamu bisa lihat di mading, untuk brosur festival mungkin besok baru disebar," jawab Farel.
Aluna lagi-lagi mengangguk. "Oke, kak. Aluna masuk kelas dulu ya, semangat, Kak!"
Farel tersenyum lalu mengacak rambut Aluna. "Kamu juga," balasnya lalu Farel melambaikan tangannya setelah mengantar Aluna ke kelasnya.
Pemandangan itu menarik perhatian para mahasiswa yang melintas. Berita bahwa mereka adik-kakak sudah tersebar luas. Entah siapa yang menyebar, selagi berita itu tidak merugikan, Aluna merasa tenang.
Aluna memasuki kelasnya, tatapan tertuju padanya. Ia mengernyit. "Kenapa?"
Kelima temannya tersenyum penuh arti padanya. "Kamu mau comblangin salah satu dari kita sama kakakmu, nggak?" Aluna yang mendengar pertanyaan itu memutar kedua bola matanya malas, ia mengabaikan kelima temannya hingga mereka kesal.
~~~
Suara tawa terdengar nyaring memenuhi wilayah kantin, Alby menyentil dahi Eron begitu ia selesai tertawa. "Tawa lo macam cewek aja, Ron." Eron menggaruk kepalanya menanggapi pernyataan Alby, lalu ia melanjutkan makan bakso yang tersisa kuahnya.
Mereka saat ini duduk di kantin setelah kelas. Aluna, Salsa, Bella, Rima, Jihan, Eron, Alby, Danus, Genta, dan Ipul. Ipul-yang bernama asli Syaiful seringkali namanya diplesetin hingga menjadi Ipul.
"Oh Ipul, bang Ipul, mengapa kau tak pulang-" Genta bernyanyi sambil berdiri memegang dua botol bekas lalu ia pukul-pukul. "Kemana saja kamu, adik merindukanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Kisah Aluna
ChickLit[COMPLETED] |Telah terbit di play store, link ada di profile, terima kasih😊| Akibat kecelakaan yang menimpa keluarga Aluna saat berumur 7 tahun, ia kehilangan keluarganya. Setelah kecelakaan itu, Aluna diadopsi oleh sahabat orang tuanya. Seiring be...