Bonus Chapter : Vernon Alexi

7.5K 600 47
                                    

Warning!! Chapter bonus tidak ada kaitannya dengan isi cerita!

Ini cuma gambaran kalau mereka di kehidupan lain, namanya juga bonus hehe..

Sebelum baca, maaf kalo aku kurang bisa buat yang keju kejuuu..

Ya.. Moga kalian suka sama bonchapnha uwu..

Cast lain nyusul ya sayang2 akuuuu😘😍

Happy Reading😘

Bagi diri Alexi yang sekarang, hidupnya sudah terasa sangat lengkap, walau terkadang rasa rindu pada sang kakak terus menyergap, tetapi Vernon sang mate selalu berada disampingnya, menghibur dirinya, dan dialah yang akan pertama kali datang saat terjadi sesuatu pada Alexi.

Kasih sayang yang melimpah ruah dari Vernon membuatnya bahagia menjalani kehidupan immortal, dan kebahagiaan itu semakin lengkap dengan kelahiran putra kami yang berusia 238 tahun.

Masih dikatakan remaja dalam umur makhluk immortal, kehidupan mereka yang beratus tahun lamanya bukan hal yang mudah, mereka harus berbaur dengan manusia, dan selalu berganti identitas, karena jelas, tidak normal seseorang berusia ratusan tahun tetapi masih terlihat remaja yang baru mengalami pubertas.

"Max! Vernon! Turunlah, makan malam sudah siap!"

"Iya ibu!" sahut ayah dan putranya kompak.

Permainan game yang mereka mainkan pun dimatikan, jika ditanya alasannya mereka akan menjawab, bagaimana bisa kami melewatkan makanan yang paling lezat di dunia ini, apa lagi di buat dengan cinta oleh ibu.

Keduanya berbeda seperti ayah dan anak lain, mereka begitu kompak dan penurut, karena bagi mereka wanita kesayangan satu-satunya di rumah ini harus selalu merasakan kasih sayang, dan tidak boleh membantah, itu yang selalu diajarkan Vernon pada putranya.

Manis bukan? Keduanya membuat hidup Alexi berwarna, ah.. Ia hampir terlupa akan satu hal.

"Boleh aku minta satu hal?" tanya Alexi, kedua lelaki berbeda umur didepannya menatap antusias, Alexi tak bisa jika tidak gemas pada mereka.

"Antarkan ini pada nenek, dan juga untuk paman Raizel, oke?" ucap Alexi memberikan dua buah paperbag berisi banyak camilan kue kering.

"Kue-nya banyak sekali?" komentar Vernon, Max mengiyakan ucapan sang ayah.

"Ibu membuatnya terlalu banyak, jadi ku bagikan saja pada Nenek dan Raizel, lagipula, mereka juga suka makanan manis,"

"Kenapa tidak berikan padaku saja, aku akan menghabiskannya," ujar Max. Vernon berceletuk, "Nah itu benar, berikan saja untuk ibu, Raizel tidak usah, walau diberi makanan manis pun kelakuan gilanya tidak akan waras."

"Husss.. Turuti saja apa kataku, dan jangan lupa, ingatkan dia untuk mencari jodoh, jangan selalu berkencan dengan manusia percobaan dan ramuan anehnya itu," ujar Alexi.

"Sudah ku ingatkan berkali-kali sampai kucarikan jalang one night stand dia masih tidak mau, dasar tidak menikmati masa muda,"

"KAU MASIH SERING MAIN KE BAR?!" Alexi naik pitam, Vernon menampar mulutnya yang keceplosan, well, tujuannya ke bar untuk mencari mangsa untuk di hisap darahnya.

Werewolf and Psychopath : Destiny 'Blood Of Cursed' [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang