Part 10 : Vernon și Alexi (Vernon dan Alexi)

14.6K 1.4K 50
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Me : I Love duit, bukan matre tapi realitanya hidup butuh duit ya bestie :)

Happy Reading ^_^

Di balik cahaya lampu baca perpustakaan, Gerald menatap Evelyn tajam, seolah lupa jika ia tadi sudah bermaafan dengan Evelyn dibawah antariksa. Evelyn yang ditatap seperti itu hanya dapat membisu, terkejut akan kenyataan yang didengarnya.

Demon? Ia berasal dari keluarga mafia yang bahkan tak pernah percaya pada mitos atau takhayul.

"Katakan apa alasanmu sekarang?" tanya Gerald lagi.

"Kau gila? Kau sendiri yang membawaku, lalu kau mencurigai ku begitu? Aku tidak mengerti apapun, Gerald!" Evelyn naik pitam, ia tidak terima tuduhan tak berdasar seperti itu.

Tangan Gerald terkepal kuat, mati-matian pria itu menahan amarah, "Aku tidak akan menyakitimu jika kau mengatakan yang sebenarnya, percaya padaku, kau mate-ku," Ia berusaha meyakinkan gadis itu, namun Evelyn yang merasa terintimidasi oleh aura Alpha-nya gemetar ketakutan.

"Aku tak mengerti, Demon? Werewolf? Vampir? Aku tak pernah mempercayai semua itu, ini.. terlalu asing, aku hanya dilatih menjadi mesin pembunuh selama ini, aku... tak mengerti apapun." ucapan Evelyn terdengar melantur, Gerald menghela napas, tak seharusnya ia memaksa gadis itu.

"Maaf aku memaksamu, tapi apa kau sama sekali tak ingat jika kau pernah berubah wujud menjadi Demon?" tanya Gerald.

"Aku bahkan tak pernah tau bagaimana wujud makhluk yang kau sebut Demon itu," ungkap Evelyn jujur.

"Di hutan pinus saat kau melarikan diri, kau berubah menjadi demon dan membakar semua rogue untuk menolong Alexi," ujar Gerald.

"Aku.. tak tau, aku.. hanya ingat hampir mati dan.. terbangun di kamar," Evelyn berujar lirih, tubuhnya berkeringat dingin.

Gerald menghela napas pelan, ia harus mengontrol emosinya agar tak lepas kendali, mengingat mereka baru saja bermaafan, Gerald harus berhati-hati dalam bertindak dan memilih kata.

"Tak apa, mau tidur dikamarku? Jurnal ini akan aku bawa," tawar Gerald.

"Kamarmu? Aku masih waras untuk tidak sekamar dengan laki-laki," ucap Evelyn.

"Why? Bukankah kita bisa lebih romantis?" Goda Gerald dengan seringai mesumnya.

"In your dream, jerk!" Evelyn memutar bola matanya jengah, Gerald terkekeh mendapati respon gadis itu.

"Baiklah Nona psycho, ayo kita kembali ke kamar masing-masing, tuan putri dan pangeran ini butuh istirahat," ucapan Gerald terdengar menggelikan di telinga Evelyn.

"Baiklah pangeran, mari kita habiskan waktu untuk istirahat hingga pagi menjelang," sahut Evelyn, kemudian mereka berdua tertawa renyah dan keluar dari perpustakaan dengan Gerald menggenggam tangan mungil Evelyn.

Werewolf and Psychopath : Destiny 'Blood Of Cursed' [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang