Tetap tenang disela gempuran kawan yang nikah muda :)
Happy Reading ^_^
Kedua kelopak mata Evelyn yang terpejam perlahan terbuka, mengerjap beberapa kali menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke dalam indera penglihatan, pandangan yang semula berupa titik hitam dan putih perlahan nampak semakin jelas, indera penglihatannya dimanjakan oleh pemandangan cantik langit hitam jelaga bertabur kemerlap bintang.
Ia mengucek kedua matanya, memastikan apabila yang dilihatnya adalah nyata.
Apa ia dibuang keluar mansion? Dalam hatinya bersorak girang, namun saat ia duduk dari posisi terbaring dan menyisiri keadaan sekitar, ia melihat dinding putih dan furniture kamar masih tertata apik pada tempatnya.
Raut wajahnya blank dalam sepersekon detik, Evelyn masih memandang bingung sekaligus heran pada lautan antariksa pada langit-langit kamarnya.
Dia berada di dimensi lain begitu? Masuk mesin waktu? Atau atap kamarnya dijebol? Bagaimana bisa langit kamarnya berubah menjadi pemandangan antariksa? Hell, masalah bodoh apa lagi ini!
Tiba-tiba suara ketukan—pukulan lembut—pintu besi membuat atensi Evelyn teralih, ia mendapati selembar kertas sengaja diselipkan dari luar ke dalam kamar.
Evelyn dengan segala jiwa penasarannya, turun dari tempat tidur, melangkah yakin menuju kearah datangnya surat berasal, jemari kurus nan lentiknya mengambil selembar kertas tersebut yang isinya membuat Evelyn reflek menggaruk tengkuknya, bingung.
'Ini aku, Gerald
Maafkan aku, Evelyn'
Sial! Hanya karena dua baris kalimat, dirinya berhasil dibuat salah tingkah.
Satu lembar kertas kembali terselip dibawah pintu, Evelyn mengambil lembar kertas tersebut.
'Kau sudah membaca permintaan maafku?
Kau sudah melihat sihir antariksa yang berada dikamarmu?
Apakah cantik? Kau suka?'
Membaca kalimat tersebut membuat senyum Evelyn terbit tanpa sadar, tentu ia suka—sangat suka. Antariksa adalah salah satu hal yang membuatnya melupakan masalah sejenak, ia bahkan bisa berdiam diri diluar selama berjam-jam hanya untuk menikmati lukisan tuhan yang begitu sempurna.
Tak lama kemudian, satu lembar kertas kembali terselip, Evelyn langsung mengambilnya cepat.
'Apa kau masih marah padaku? Aku tau aku tak termaafkan..
Tapi bolehkah, kau bukakan pintu untukku? Aku tak menguncinya, sungguh.
Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat, bolehkah?'
Senyum Evelyn semakin lebar hingga menampakkan deretan gigi putihnya, kenapa Gerald manis sekali? Pikirnya.
Ia mencoba membuka pintu besi tersebut tapi tak bisa, Ah.. tiba-tiba otaknya konslet, ia hanya manusia biasa, jelas ia tak bisa membukanya dengan tangan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf and Psychopath : Destiny 'Blood Of Cursed' [New Version]
Hombres LoboEvelyn Lishon, gadis yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran itu tidak akan pernah menyangka, jika dirinya akan bertemu lagi dengan makhluk mitologi Werewolf dalam hidupnya. Dalam pertemuan pertama mereka, Gerald Anderson pria itu dengan berani men...