Part 15 : Frate din iad (Brother from Hell)

12.8K 1.4K 154
                                    

Warning 7200++ words💥🔥🔥🔥

Walau tangan syudah mleyod, tetep nekat ngetik buat ayang-ayangquwh..

Moga ada yang baca yaw :(

Kata ucing keep strong bacanya bestie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata ucing keep strong bacanya bestie..

Happy Reading.
.
.

"Kau seharusnya tidak lengah!" pria dengan kerutan garis wajah paruh baya itu berujar tenang, namun dibalik sorot matanya memancarkan aura kemarahan yang begitu besar.

Sementara pria didepannya berlutut dengan wajah penuh lebam bekas pukulan menggeritkan giginya kasar, menutup kedua kelopak mata mencoba menekan amarah yang menggebu, membuang segala ego dan harga dirinya, bibir yang terkatup mulai angkat bicara dengan nada gemetar, "Ma—afkan aku, a—ku tidak menyadari jika keberadaan gadis itu mengancam kita."

Seseorang yang berdiri di ujung ruangan merekam peristiwa itu dengan pandangan tak berminat, namun salah satu tangannya mengepal erat hingga buku jarinya yang pucat semakin memutih.

"Bukankah kau sudah tau ramalan itu? Gadis demon itu adalah kuncinya, dia bisa menjadi ancaman sekaligus keuntungan bagi kita." pria paruh baya itu berujar dingin.

"Aku.. Mengerti, maafkan aku."

"Gerhana Matahari akan terjadi dalam waktu dekat, kau sudah mendapatkan Perkamen Speranta?" tanya pria itu.

Pria penuh luka lebam mengangguk, ia mengambil Perkamen Speranta dari balik jubah hitam panjangnya dan memberikan benda tersebut, dengan cepat si pria paruh baya merebut perkamen kemudian menyembunyikannya dengan mantra sihir.

Tak lama kemudian pria paruh baya tersebut mengucapkan beberapa mantra, dalam seperkian detik seluruh Bluemoon Pack terlindungi oleh mantra tiruan pelindung perkamen Speranta.

"Mantra tiruan ini hanya bertahan selama tiga hari, mereka tidak akan menyadari jika harta berharga Bluemoon telah hilang." Jeda, "Besok saat Super Bloodmoon terjadi, culik gadis itu pergi dan sembunyikan di dalam menara. Ingat, jangan sampai para anjing itu mengetahui simbol illuminati pada lehermu!!"

"Baiklah, akan aku ingat."

Kedua pria muda di ruangan itu terdiam di tempatnya, hingga pria paruh baya berjubah merah berjalan menuju dinding cerobong asap batu bata di atas perapian area barat perpustakaan.

Jemari keriput nya menyentuh bagian tengah dinding, layaknya sebuah fingerprint—batu bata yang semula tersusun rapi mulai bergerak dengan sendirinya, membuka akses terowongan panjang yang di terangi obor sebagai penunjuk jalan.

Kenyataannya, pelindung Perkamen memang tidak sekuat itu, perpustakaan merupakan titik terlemah karena tidak dilindungi sihir apapun.

Hingga, sang pengkhianat memanfaatkan situasi dengan membuat portal agar terus terhubung dengan saudaranya.

Werewolf and Psychopath : Destiny 'Blood Of Cursed' [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang