.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Y/N-san......kau....." Ucap (name) pelan, masih tidak percaya dengan apa yg di katakan Y/N tadi. Alasannya menghilang satu hari ini.
"Itu tidak benar kan? Kau bercanda kan, Y/N-san?" Ucap (name) lagi
Y/N menggeleng cepat
"Itu semua benar" jawab Y/N dengan santai
"......Y/N-san........tidak mungkin......kenapa kau tidak menceritakan nya pada kami?" Ucap (name) sedikit berteriak
Y/N menundukkan kepalanya lemas.
".....gomen.....aku hanya tidak ingin jadi beban kalian....." Gumam (name)
"Mana ada! Kenapa kau harus menjadi beban kami! Kita ini keluarga, bagaimana bisa kau berfikiran seperti itu Y/N-san!" Teriak (name)
"Y/N-san, pokoknya samu harus tau tentang ini, aku bakalan nyamperin dia!"
"Gk perlu" ucap atsumu yg tiba2 datang
(Name) dan Y/N menoleh ke arah suara
"Nih, orangnya dah ada di sini" atsumu menunjuk osamu
"Samu..." Gumam Y/N
"Samu!" Teriak (name)
(Name) menarik baju osamu
"Samu! Kau harus mendengarkan penjelasan Y/N-san, pokoknya harus!" Teriak (name)
"Sayang tenanglah, jangan teriak2 gitu dong" ucap atsumu
"Tenang?! Bagaimana bisa!" Teriak (name) lagi
"Samu, dengar dul-"
"Iya, aku akan dengarkan" ucap osamu memotong (name)
(Name) melepaskan osamu dan membiarkan Y/N menjelaskan semuanya.
"Jadi" osamu menjeda ucapannya
"Kenapa?" Sambungnya
Y/N mendongakkan kepalanya menatap osamu
"Aku...." Lirihnya
"Y/N-san......" Ucap (name) menganggukkan kepalanya untuk menyakinkan Y/N.
"..."
"Sebenarnya aku......"
Y/N menceritakan semuanya. Dia menceritakan kenapa dia tidak ada di rumah sepanjang hari, itu karena dia ada di rumah sakit. Ya, dia sakit, dan sakitnya itu cukup parah. Kanker serviks, dia menderita kanker tsb dan tidak memberitahukannya pada siapapun. Alasannya? Karena Y/N merasa dia sudah tidak ada harapan lagi untuk sembuh, lagian dia juga berfikir kalo itu hanya akan menambah beban pikiran Osamu dan yg lainnya juga. Osamu? Tentu saja dia sangat terkejut, begitu juga Atsumu. Mereka tidak menyangka alasannya karena Y/N sakit. Itu.....-
"Aku tidak pernah memberitahumu tentang ini, aku tidak ingin menambah beban pikiranmu dan sok2 an mengatasinya sendiri, tapi tidak ada hasilnya, dan malah membuat masalah di keluarga kita..." Lirih Y/N
"...." Osamu merasa bersalah karna membentak Y/N tadi, padahal Y/N sedang menderita karena penyakitnya itu.
"Gomen," ucap osamu
"........tidak, aku juga minta ma-"
Ucapan Y/N terpotong ketika osamu menciumnya.
Masih di tempat yg sama loh, lengkap dengan atsumu dan (name) yg cuma bisa menatap datar pasutri ini. Tapi apa boleh buat, sepertinya mereka tidak mempedulikan itu.Y/N memejamkan matanya menikmati ciuman mereka. Osamu mulai memasukan lidahnya ke mulut Y/N. Osamu melirik ke arah atsumu dan (name).
Dan di jawab dengan tatapan datar keduanya.
"Kita ngerti kok, selamat menikmati" ucap Atsumu dan (name) berbalik kembali ke kamar mereka.
Omake,
Klek,
Atsumu menutup pintu dan menyandarkan punggungnya. Dia masih tidak percaya akan kenyataan yg baru saja ia dengar. (Name) juga sadar akan hal itu, pasti berat kan.
"Tsumu-"
"Kenapa Y/N-chan baru menceritakannya pada kita? Kenapa dia menyembunyikannya?" Ucap Atsumu pelan.
"Itu....." (Name) mengepalkan tangannya, dia juga sebenarnya masih belum bisa menerima ini
".......apa yg dia pikirkan! Kenapa juga dia harus jadi beban kita! Kita ini keluarga kan, kenapa dia- Y/N-chan.....dia....."
Mata Atsumu terlihat berkaca-kaca, bagaimana tidak, Y/N, dia salah satu orang yg berharga baginya. Kakak galaknya, kakak yg suka mengomelinya, dia sangat menyayanginya. Dan sekarang, bagaimana bisa dia menerima semua ini begitu saja.
".....tsumu......" Ucap (name) sambil menarik Atsumu ke dalam pelukannya.
"....hiks, (name)......Y/N-chan.....dia akan sembuh kan....." Lirih Atsumu. Dia terlihat menangis di pelukan (name).
(Name) sedikit tersenyum melihat betapa Atsumu benar2 menyayangi Y/N.
"Daijoubudayo, Y/N-san pasti akan sembuh, apapun caranya" ucap (name)
"......"
Di sisi lain, kembali dengan osamu dan Y/N yg asik ciuman di ruang tamu....
Osamu melepaskan ciumannya menyisakan benang saliva diantara mereka.
"Ah, ha, ha..."
Y/N berusaha mengatur nafasnya, meski sudah bertahun tahun menikah, tapi tetap saja dia belum terbiasa dengan keagresifan osamu ini...
Bahkan malam pertamanya aja Y/N dibuat gk bisa jalan keesokannya, seharian dia cuma bisa duduk di kasur karna emang gk kuat buat jalan...."......sudah dari kapan kau sakit...." Tanya Osamu
"....yah.....anu....." jawab Y/N masih sambil mengatur nafasnya
Osamu mengelap saliva di bibir Y/N.
"Apa itu sudah lama...." Tanya osamu
"......dua bulan lalu......" Jawab Y/N pelan
".......kau.....tau kan- penyakitmu itu termasuk langka?" Tanya Osamu lagi
"....um, shitteiruyo,"
"Ja, lalu kenapa kau menyembunyikannya selama itu! Kau pikir dengan menyembunyikannya akan membuatmu sembuh dari penyakitmu itu?" Teriak Osamu, sepertinya dia sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.
"....justru karena itu.....penyakitku ini...aku tidak akan bisa sembuh samu"
"Bisa! Apapun caranya! Apapun obatnya akan aku cari! Berapapun biayanya, apapun, apapun itu! Kau pasti akan sembuh!" Teriak osamu lagi
Y/N menundukkan kepalanya, dia sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Pura2 ceria padahal sedang sakit begini, rasanya sangat berat ya.
"Hiks, hiks, samu.....aku....hiks, aku tidak mau mati.....aku takut mati.........hiks, aku...." Y/N terus menghapus air matanya, tapi tidak ada gunanya, air matanya terus mengalir deras.
Melihat istrinya seperti itu, lantas Osamu langsung menarik Y/N ke dalam pelukannya.
"Daijoubu, itu tidak akan terjadi, kau akan sembuh, pasti" ucap osamu
Apapun caranya,' batin osamu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC
Lah kok kek sad ending🗿
Vote nya👈🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
Married [M.Atsumu X Raeder] [TAMAT]
Short Story"Sa-sayang!" Teriak (name) "Puas!" Teriaknya lagi "Ahaha, Kawai!" "Tapi aku belum puas, sayang" Warning! Cerita berdasarkan halu author jadi agak gaje, ngoghey,