Keesokan harinya atsumu dan (name) berencana mengunjungi orang tua Atsumu.
Tok,tok,tok
"Iya..." Kassan membuka pintu, atsumu langsung memeluk kassanya
"Eh, tsumu, (name) kalian gk bilang mau kesini" ucap kassan
"Tsumu yg mau ke sini, aku udah bilang suruh ngomong dulu sama kassan katanya gk usah" jelas (name)
"Biar sekalian ngasih kejutan dong" sambung Atsumu
"Ulang tahun kassan masih jauh" jawab kassan
"Kan cuma perumpamaan" balas Atsumu
"Iya iya kassan tau, udah ayo masuk"
Sudah 5 jam berlalu sejak mereka datang, hati juga sudah semakin siang.
(Name) sedang menyiapkan makan siang. Tiba2 dia merasa mual, lalu pergi ke kamar mandi. Kassan yg melihatnya menghampiri (name)
"(Name)-chana kau sakit?" Tanya kassan, (name) menoleh
"Hah, tidak, hanya saja sedikit mual" jawab (name)
"Mmmm....(name)-chan apa kau pernah melakukannya dengan tsumu?" Tanya kassan lagi
"Melakukan....mmm...i-iya" jawab (name)
"Jangan2 kamu hamil lagi" sambung kassan
"Hah? Tapi.....masa sih" gumam (name)
"Kita gk ada yg tau, coba diperiksakan" ucap kassan
"Iya deh, nanti aku suruh tsumu beli testpack" jawab (name)
"Ke dokter aja, biar sekalian meriksain kondisi kamu" sambung kassan
"Aku gk pa2 kok, gk perlu diperiksain" jawab (name)
"(Name)-chan kamu Ampe pucet kayak gitu loh, udah nanti pulang dari sini kalian ke dokter" ucap kassan
(Name) mengangguk.
"Kassan aku sudah lapar!" Teriak Atsumu dari meja makan
"Heh, dasar bayi gede, iya ini juga udah selesai" jawab kassan.
Kassan dan (name) menghidangkan makanannya, lalu mereka makan bersama.
"Tsumu dari tadi (name) katanya mual terus, nanti kalian ke dokter ya" ucap kassan di sela makan siang
"Wah, mual? Jangan2 hamil" sambung otousan
Atsumu batuk karena tersedak makanan.
"Kenapa kau kaget tsumu...syukur dong kalo (name) hamil" sambung otousan
"Kalo bener hamil ya aku juga seneng lah, masa enggak sih" jawab Atsumu
"Ya udah nanti aku beliin testpack" sambungnya
"Gk, langsung ke dokter aja" ucap kassan
"Sekalian meriksain kondisi (name) dia keliatan pucet banget tuh" sambung kassan
Atsumu mengangguk. Setelah makan siang mereka langsung pamit pada orang tua mereka lalu pergi.
"Emang kamu sakit?" Tanya Atsumu
"Gk, tapi katanya aku keliatan pucet emang iya?" Tanya (name) balik
"Iya sih, lumayan" jawab Atsumu
"Ya udah nanti mampir dulu ke dokter" sambungnya
(Name) mengangguk. Sesampainya di RS terdekat, (name) merasa gugup
"Kok aku jadi gugup ya" ucap (name), Atsumu menggenggam tangan (name)
"Gk usah khawatir, kalo hasilnya negatif, kan bisa bikin lagi" jawab Atsumu dengan wajah yg...ambigu
"Ish, jangan bercanda deh" (name) mencubit Atsumu
"Lah, aku gk bercanda" jawab Atsumu
"Terserah deh,"
"Pasien dengan nama Miya (name), silahkan masuk" teriak salah satu perawat
Atsumu dan (name) berdiri lalu masuk ke ruangan.
Beberapa saat setelah pemeriksaan, dokter menyampaikan hasil pemeriksaannya.
"Jadi gimana dok," tanya Atsumu
"Disini tertera hasilnya negatif," jawab dokter, Atsumu melirik ke arah (name) yg sudah memasang wajah kecewa. Atsumu kembali menggenggam tangan (name)
"...dan juga, disini tertera bahwa,... Pasien dinyatakan mandul" sambung dokter
Degh,
Hati (name) serasa hancur dengan perkataan dokter barusan, Atsumu yg mengerti kembali mengeratkan genggamannya.
"E-baik kalau begitu dok,etto.. terima kasih, kami permisi" ucap Atsumu lalu membawa (name) keluar raungan.
(Name) masih tak percaya dengan kenyataan itu. Atsumu masih terus menggenggam tangannya (name) Bahakan sampai rumah pun dia tetap menggenggam tangan (name).
Sampai di rumah, (name) terduduk lemas. Atsumu duduk di samping (name) lalu memeluknya.
"Tak perlu dipikiran, ini bukan akhir dunia" ucap Atsumu
Tidak, ini akhir dunia, akhir duniaku' batin (name)
"Tidak perlu sedih seperti itu, lagian aku juga belum mau jadi ayah" sambung Atsumu
(Name) membalas pelukan Atsumu erat
Tapi kalau begini, kau tidak akan pernah menjadi ayah' batin (name)
(Name) terisak di pelukan atsumu, Atsumu mengelus kepala (name). Ia sangat mengerti bahwa sekarang (name) sangat terpuruk.
Atsumu beranjak dari sofa kemudian mengambil makanan untuk (name)
"(Name) makanlah dulu, kalo begini terus kau bisa sakit beneran" ucap Atsumu hendak menyuapai (name)
(Name) terdiam, dia masih memikirkan perkataan dokter tadi, sungguh ia tidak akan bisa percaya dengan kenyataan ini.
"(Name)? Jangan terlalu memikirkannya" atsumu mengelus kepala (name)
"Tsumu, apa aku boleh bertanya..." Ucap (name)
"Tentu" jawab Atsumu
"Apa, kau akan meninggalkanku?" Sambung (name)
"Apa yg kau bicarakan tentu saja tidak" jawab Atsumu
"Benarkah, bahkan setelah kau tau aku tidak bisa memberikanmu keturunan dan-" perkataan (name) terpotong ketika Atsumu menciumnya.
(Name) meneteskan air matanya.
Aku sudah gagal menjadi seorang istri, aku tidak pantas untukmu, tsumu' batin (name)
Atsumu melepaskan ciumannya, ia beralih mengelus pipi (name)
"Aku tidak akan meninggalkanmu, apapun yg terjadi, aku akan tetap di sisimu, aku akan tetap menjadi milikmu, mengerti" ucap Atsumu
(Name) memeluk Atsumu erat, dan menangis sekeras kerasnya.
"Yosh, yosh, tidak pa2, menangislah..." Atsumu mengelus kepala (name)
Setengah malam, (name) habiskan untuk melepaskan amarahnya dengan tangisan.
Jam 12 malam, (name) baru tertidur, Atsumu membopongnya ke kamar lalu membaringkannya di kasur. Atsumu mengambil selimut, lalu berbaring di samping (name).
Terlihat wajah (name) yg sembab karena menangis. Atsumu mengelus pipi (name), tanpa sadar ternyata air matanya mengalir deras.
TBC
Sepertinya saya mencium aroma2 mau tamat nih.
Vote ya kak🍴
KAMU SEDANG MEMBACA
Married [M.Atsumu X Raeder] [TAMAT]
Krótkie Opowiadania"Sa-sayang!" Teriak (name) "Puas!" Teriaknya lagi "Ahaha, Kawai!" "Tapi aku belum puas, sayang" Warning! Cerita berdasarkan halu author jadi agak gaje, ngoghey,