26

614 59 6
                                    

SEBELUM LANJUT KE CERITA YANG SELANJUTNYA SILAKAN VOTE, COMENT DAN SHARE YA CERITA INI

⛔TYPO BERTEBARAN⛔

ขอบคุณ สำหรับการป ระเมินเรื่องราว ของผู้เขียนอ่า นแล้วมีความสุข😊
.
.
.
.
.
.
.

>> Rumah Sakit Korea <<

Sejak kejadian semalam Chimon ditangani oleh Dr. Mew Suppasit seorang dokter ahli bedah dan sangat mengerti akan penyakit tumor. Setelah menjalani operasi untuk kedua kalinya bagi Chimon. Rasa bersyukur yang kini Joss dan Ohm rasakan. Keadaan adeknya masih bisa selamat.

"Dok kapan adek saya akan bangun???"

"Kita tunggu saja, pasien telah melakukan operasi yang sangat berat untuk dilakukan beruntungnya pasien masih memiliki semangat hidup yang kuat juga" Ucap ramah Mew,

"Terima kasih dok" Ucap Joss dan Ohm bersamaan

Hampir tiga bulan Chimon masih setia menutup matanya,luka-luka yang pernah ia dapat kini sudah mengering ada kabar lain yaitu, Ohm kini juga dimasukkan Universitas Korea awalnya ia menolak mentah-mentah karena ingin fokus dengan kesehatan adeknya namun ia juga paham bahwa pendidikan juga tak kalah penting akhirnya ia mengalah pada Joss dan menuruti permintaannya untuk kembali meneruskan sekolahnya ia juga mendapati jam kunjung ke rumah sakit sehabis pulang sekolah. Sedangkan Joss masih membuka usaha di negara ini di malam harinya ia pergi ke rumah sakit menggantikan kakaknya untuk berjaga.

Ohm berjanji pada dirinya sendiri untuk tak memikirkan soal percintaan, baginya cukup sudah dirinya melalaikan tanggungjawabnya sebagai kakak yang bisa jaga keselamatan adeknya. Dan soal Nanon ia kubur dalam dalam semuanya, jawaban yang ia butuhkan saat itu sudah tidak berguna lagi baginya.

Dihari Minggu, Ohm dan Joss sama-sama menjaga adeknya yang masih belum membuka mata indahnya, kulitnya yang indah dan mulus akan tetapi berbagai alat medis yang terlihat menusuk telapak tangan adeknya membuat Ohm tak tega melihatnya. Ohm mengusap rambut adeknya dengan penuh perasaan.

"Dek ayo bangun, adek gamau liat abang??" Ohm menarik tangan adeknya mengusapnya pelan-pelan

"Maafin abang ya, semua ini salah abang" Tangis pecah Ohm pada tangan Chimon. Saat Ohm menangis ia merasa ada pergerakan dijari manis milik Chimon. Ohm semakin berhalusinasi tangisnys kembali pecah. Namun ketika pergerakan itu semakin besar Ohm sontak menoleh ke Chimon terkejutnya mata indah adeknya sudah terbuka. Ohm mengusap dengan kasar air matanya dan berteriak memanggil dokter

"Kamu uda sadar dek??"

"Dok.... Dokter..... Dok"

Dokter dan suster segera memeriksa keadaan pasien, senyum terungkir diwajah dokter

"Pasien sudah siuman"

"Kka...lia...n si...apa???" Ucap Chimon dengan serak

"Apa?? Adek ini abangmu" Ohm menunjuk dirinya sendiri

"Abang???" Dan dijawab anggukan Ohm

"Dok apa yang terjadi dengan anak saya" Jawab Joss membuka pintu melihat kejadian dimana Chimon tak mengenali siapapun. Karena dirinya tadi sedang membeli sarapan untuknya dan anaknya, Ohm.

"Sepertinya pasien mengalami benturan yang sangat keras yang menyebabkan amnesia" Tutur Mew, Ohm dan Joss menatap Chimon yang masih terbaring lemah tubuh mereka lemas seketika mendapatkan kabar seperti itu.

"Tapi tenang, ingatan itu akan bisa kembali jika pasien berkehendak ingin mengingatnya lagi" Ucap Mew beranjak pergi dari kamar inap Chimon.

"Abang ayah mau bicara sebentar ikuti ayah" Ucap Joss yang membuka pintu untuk keluar dari ruangan. Ohm segera mengikuti ayahnya dari arah belakang.

Chimon WachirawitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang