SEBELUM LANJUT KE CERITA YANG SELANJUTNYA SILAKAN VOTE, COMENT DAN SHARE YA CERITA INI
⛔TYPO BERTEBARAN⛔
ขอบคุณ สำหรับการป ระเมินเรื่องราว ของผู้เขียนอ่า นแล้วมีความสุข😊
.
.
.
.
.
.
.>> Dirumah <<
Sedari tadi pagi Chimon dan Ohm berkutit dengan peralatan dapur dan jangan salahkan bagaimana keadaan dapur saat ini mungkin tak kalah jauh dari pesawat pecah hahaha...
Yang menjadi pembeda dari tahun lalu ialah, kue tart yang digunakan dulu adalah beli dari toko kue sedangkan untuk tahun ini Chimon dan Ohm berusaha membuatnya sendiri. Yah walaupun hasilnya tak sebagus yang Ohm dan Chimon dijual di toko kue.
"Akhirnya... " Chimon menatap kue yang sudah ia hiasi dengan sangat indah, kali ini Chimon bisa meregangkan otot-ototnya yang mulai kelu. Ohm menatap Chimon dengan pandangan tertentu, terbukti dengan senyum tipis diwajah tampannya yang sudah terpasang dan tak luput melihat wajah Chimon,
Manis, batin Ohm.
Ha?? Apa-apaan nih pandangan apa yang dimaksud dengan Ohm??? Skip dulu belum seharusnya tau ya ehe :"))
Merasa diperhatikan sedari tadi oleh abangnya, Chimon memiliki ide jail yang sudah terpasang di otaknya. Dengan gerakan hati-hati Chimon mencolek Ohm dengan tepung yang sudah memenuhi jari-jarinya. Dengan tampang tanpa dosa Chimon menggoreskan jarinya pada wajah tampan abangnya. Ditunjukkan dengan tawa tak berdosa Chimon, Ohm yang terkejut beberapa saat kemudian mulai tersadar dan tak mau kalah Ohm juga melakukan hal yang serupa dengan adeknya, menggoreskan tepung pada jarinya dan mulai mengejar adeknya. Aksi kejar-kejaran pun terjadi, sungguh mereka tidak akan tau sampai kapan mereka akan terus bersama-sama seperti ini.
"Uda bang uda... " Teriak Chimon, karena Ohm yang berhasil menangkapnya dan membuat goresan darurat tepung dipipi manisnya tajam hanya itu abangnya kini mulai menggelitik perutnya
"Hahahaha...." Tawa Ohm,
"Uda banggg hiks.... hiks.... " Tawa Chimon hingga keluar air mata,
"Eh eh maaf dek jangan nangis dongg"
"Abang sih nakal!!!" Chimon memukul kecil bahu Abangnya
"Iya iya maaf yaa" Keduanya merebahkan badannya dilantai menatap dinding-dinding langit rumah yang selama ini ia tempati. Walaupun Chimon tak mengingat masa lalunya dan selalu bertanya bagaimana dia dulu semua itu terasa tersingkirkan karena sekarang dirinya terasa lebih lega bisa tersenyum dan bergaul dengan orang lain.
"Bang" Ucap Chimon dengan tatapan matanya masih menatap dinding langit rumah,
"Hm?"
"Adek pingin tau dulu adek gimana??"
Ohm yang semula memasang wajah senyumnya kini harus luput ketika mendengar perkataan Chimon, ia tak mungkin memberitahukan semua ini pada adeknya.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu? Dengan adek tau masa lalu adek itu semua gaakan merubah apapun dimasa depan. Sekarang adek hanya perlu fokus saja ke masa depan yaa" Tutur Ohm,
Chimon terlihat bertanya-tanya mengapa dirinya tak perlu mengetahui masa lalunya. Toh itu juga bagian hidupnya mungkin dimasa lalu ia memiliki sahabat lain? Akh memikirkan itu membuatnya pusing sekali. Memaksakan otaknya untuk memutar memorinya membuatnya sakit.
"Akhhh!!!!" Teriak Chimon sambil memegang kepalanya,
"Dekk... Dek kamu kenapa??" Tanya Ohm khawatir,
KAMU SEDANG MEMBACA
Chimon Wachirawit
Fanfiction"Bang apa kau tau orang tuaku???" chimon . . "Kita akan selalu bersama, tenanglah aku ada disisimu berhentilah menangis melihatmu menangis membuatku gagal menjadi abangmu. Aku akan melindungimu" ujar Ohm . . . "Aku kehilangannya, aku tak bisa h...