15. Bersyukur dan Mengutuk

4K 471 5
                                    

Happy reading ^^

-
-
-
-
-
-
-

________

"Ayah nanti berangkat jam berapa?" ayah nampak menghentikan makannya menghadapi pertanyaanku sambil mencoba mengingat-ngingat.

"Jam 8.15. Kenapa Fe?"

Baru saja aku akan menjawab, tetapi sayangnya lidahku kalah saing dengan lidah Tante Vira. Dia bicara sebelum aku melontarkan huruf pertama.

"Loh? Bukannya Papa kemaren bilang berangkat jam 7.30?"

Wah... Ada apa ini?

Bisakah ini memicu pertengkaran di antara dua Ayah dan Tante Vira pagi ini? Sepertinya aku hanya harus memerhatikan dalam diam sambil melanjutkan sarapanku.

Akankah ini menjadi seru?

"Awalnya iya, tapi Papa baru dapet telpon dari sekretaris Papa kalau keberangkatan Papa ditunda karena nanti, soalnya ada klien penting yang bakal datang."

"Kenapa sebelumnya nggak bilang Mama dulu?"

Bagus Tan! Bagus! Besar-besarin terus masalahnya! Feyrin suka, Feyrin suka!

HAHAHA...

"Ma. Mungkin Papa lupa."

"Ah iya... Mama minta maaf karena udah marah ya Pa."

"Iya. Papa juga salah. Harusnya kasih tau Mama. Papa malah lupa. Yaudah, ayo lanjutin makannya."

HA HA... Haaaah...

Pernahkah aku bilang bahwa aku benci pada Hannah sebelumnya? Bahkan sangat benci?

Gadis ini menyebalkan. Bahkan senyumannya sungguh memuakkan bagiku. Makanan yang ada di mulutku bahkan sekarang sudah terasa hambar lagi.

Dasar gadis yang menjengkelkan!

"Oh iya Fe, minggu depan kamu bakal ulang tahun kan?"

Pertanyaan ayah membuatku berhenti sejenak untuk berfikir. Aku? Ulang tahun? Minggu depan? Benarkah?

Sepertinya aku melupakan hari kelahiranku sendiri. Beberapa tahun belakangan ini aku benci hari ulang tahunku karena satu atau dua alasan. Kematian ibuku yang terjadi tepat pada hari itu menjadi salah satunya.

"Heum. Emang kenapa Yah?"

"Kamu nggak keberatankan kalau perayaannya di gabung sama Hannah lagi kan?"

"Lagi pula kan ulang tahun kalian cuma beda beberapa hari. Biar hemat juga," tante Vira menambahkan.

Cih. Katanya orang kaya.

Dan ini alasan lainnya. Pesta ulang tahunku dan Hannah di rayakan pada hari yang sama. Tepatnya pada hari ulang tahun Hannah. Selalu. Semenjak Hannah masuk ke dalam hidupku, tapi tidak lagi untuk tahun ini dan seterusnya.

"Ulang tahun Fey nggak dirayain juga nggak apa Yah. Fey nggak terlalu suka ngerayain hari kelahiran. Apalagi semenjak Ibu nggak ada," Aku sengaja mengungkit kematian ibu dalam hal ini.

Saat kulihat raut wajah ayah, dia sedikit tersentak dan kurasakan aura ruang makan berubah. Tentu saja aku tidak peduli. Lebih baik tidak usah ada perayaan jika harus diadakan pada hari yang sama lagi.

"Oh iya! Temen aku udah dateng nih. Aku pamit dulu ya, Yah, Tan, Han," sebelum ayahku membuka mulutnya lagi untuk membahas masalah perayaan, aku memilih mendahuluinya.

Aku tidak berbohong. Hari ini memang Trey mengatakan bahwa dia akan menjemputku dan beberapa detik yang lalu dia mengirimkan pesan bahwa dia sudah tiba.

Better VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang