12. Ada yang Berbeda

4.1K 533 43
                                    

Yeayy!! Udah ada total 1.5k yang baca cerita ini. Terimakasih semua :)

Happy reading ^^


________

"Loh? Feyrin?"

Aku dan Valiant menoleh pada suara yang akrab bagiku. Ku lihat Trey dan Hannah memandangku dengan raut yang berbeda-beda.

Kalau Trey sedang memandang heran, lain hal dengan Hannah. Dia tampak bahagia.

"Eh, hai."

Aku menyapa mereka terlebih dahulu dengan tersenyum. Mungkin reaksi ini tidak di inginkan Hannah. Terbukti dia malah mengernyit.

Sebenarnya aku tau apa yang dia harapkan. Dia pasti berharap agar aku merasa cemas karena tertangkap bersama laki-laki lain oleh Trey.

Tapi hei? Yang benar saja. Tak ada alasan bagiku untuk terlihat begitu. Aku bahkan tidak memiliki hubungan apa pun dengan Trey.

"Oh ya, kenalin, ini Valiant. Tapi pasti kalian pasti kenal sih. Tidak ada yang tidak kenal dengan siswa kebanggaan sekolah ini," Valiant mendengus mendengarkan caraku memperkenalkan nya.

Mungkin Valiant teringat pertemuan kami kemarin. Aku bahkan tidak tau namanya saat itu.

Mengingat hal itu aku terkekeh pelan.

Valiant kemudian menjabat tangan mereka berdua. Perkenalan nama pun terjadi di antara ketiganya.

"Ah, kami duluan ya," ucapku ketika kerak telur yang tadi aku pesan dengan Valiant telah selesai. Saat ku tatap Trey, aku tidak bisa mengartikan raut muka nya.

Setelah kami membayar. Aku beranjak dari sana. Valiant tidak menolak saat ku ajak pergi.

Aku duduk di salah satu bangku yang tersedia di taman itu. Valiant mengikuti.

"Ngapain Lo ikut duduk?" ku pikir dia akan pergi ke tempat lain. Tak kusangka dia akan menemaniku duduk di sini.

"Bukannya Lo tadi ngajakin gue?"

Aku? Kapan?

"Kapan? Ah, terserah Lo aja deh," aku memilih untuk tidak ambil pusing.

"Yang tadi adek Lo ya?" sedikit mengernyit aku mendengar pertanyaannya.

"Yang mana? Cewek atau cowok?"

"Cewek. Kalau yang cowok mah gebetan Lo," dih? Gebetan? Ya sekarang enggak sih.

"Enak aja gebetan gue. Kalau yang cewek sih emang adek gue. Kenapa? Naksir? Kalau iya entar gue atur," ucapku sambil memakan kerak telur tadi.

"Enggak lah, gue mah udah suka sama yang lain. Gue cuma heran, kok kalian nggak mirip?"

Ya, memang benar sih kalau diperhatikan kami tidak mempunyai kesamaan apa pun. Padahal kami mempunyai ayah yang sama. Seharusnya ada persamaan walau sedikit. Entahlah.

"Apa lagi sifat. Kayak nya dia kelihatan lembut, sedangkan Lo..." dia memperhatikan ku dengan tatapan meringis.

Sialan.

"Jingan. Ya jelaslah, dia kan adek tiri gue."

Valiant malah tertawa. Padahal aku memakinya. Mungkin anak ini harus dibawa ke psikiater.



-BV-




Trey Pov

Ting!

Ting!

Aku melihat ke arah ponsel ku yang dari tadi berbunyi menandakan ada pesan masuk. Dengan sedikit malas aku menghampiri.

Better VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang