Chapter 16

572 87 1
                                    

"KAK ROSE, CHAER MAKAN DONATNYA KAKAK"

"LEE CHAERYEONG!! "

"HUAAA, MAAPIN GUE KAK! "

Ryujin ketawa ngakak. Sampe suaranya kedengaran ke kamar Irene. Karena kesal, Irene turun dan menghampiri Ryujin yang masih ketawa.

"Apasih yang lucu Ryu? "

"I--itu kak–hahahahahahaha"

Irene mengikuti arah telunjuk Ryujin dan seketika wajahnya berubah datar. Dia nggak ngerti bagian mananya yang lucu sampai Ryujin ketawa ngakak.

"KUMPUL DI RUANG RAPAT, SEKARANG!! "

Chaer dan Rose berhenti kejar - kejaran dan Ryujin berhenti tertawa. Mereka saling pandang dan kemudian berjalan ke arah ruang rapat. Setelah membuka pintu, mereka melihat semua anggota blackvelvetwicezy sudah berkumpul.

Mereka berempat kemudian duduk di tempat masing-masing.

"Ada apa sih kak Tzu? "

"Shuhuanjing dan tim mencuri the red Diamonds heart "

Seketika aura ruang rapat menjadi dingin.

"Penjaga kemana? "

"Leha - leha"

"Bajingan"

Semuanya langsung diem karena denger Mina mengumpat. Karena artinya dia dalam mode marah.

"Siapa aja yang tugas? "

"Kita, kak Jieun, kak Krys, Somi, papa dan mama"

Sebenernya mereka terkejut karena papa sama mama ikut tugas, biasanya kan nyuruh blackvelvetwicezy, Jieun, Krystal, sama Somi yang nugas.

"Kapan berangkat ke markas besar? "

"2 minggu lagi"

"Nggak kelamaan? "

"Papa yang bilang"

Mina berdecak. Padahal dia maunya berangkat besok atau 2 hari lagi. Soalnya dia nggak sabar buat putusin tangan mereka yang megang the red diamond heart.

"Yaudah, Tzuyu awasi Shuhua dan keluarga"

"Sip Kak! "

"Yang lain terserah mau ngapain"

"HEHEE, MAKASIH KAK RENE"

"ANJING, GUE DOANG YANG DAPAT TUGAS"

"Nanti gue bantuin deh"

"AAAAA, KAK WEN YANG TERBAEK LAH"

Tzuyu memeluk Wendy yang tersenyum paksa. Soalnya Tzuyu teriaknya pas di telinganya.

Kan telinganya bisa budeg :)

***

"Kak Wen, lihat tuh! "

Wendy melihat ke arah laptop dan terkejut. Dia sampai harus menggosok matanya untuk memastikan.

"Itu beneran? "

Tzuyu mengangguk, dia juga sama terkejutnya dengan Wendy. Wendy kemudian berubah menjadi mode serius.

"Panggil semuanya"

Tzuyu mengangguk. Dia tau Wendy sedang dalam mode serius, makanya dia nggak tanya - tanya lagi.

"KAK RENE, KAK SEUL, KAK JIS, KAK JEN, DAN YANG LAIN HARAP BERKUMPUL DI RUANG RAPAT"

Para anggota blackvelvetwicezy yang lain segera berkumpul di ruang rapat dan terkejut melihat Wendy yang berwajah datar dan tatapan dingin.

"Ini ada apa? "

"Duduk"

Mereka semua mengikuti perintah Wendy yang kelewat dingin itu. Wendy kemudian menghubungkan layar laptop dengan layar LCD.

"Loh, ini CCTV rumahnya Shuhuanjing kan? "

Wendy dan Tzuyu mengangguk.

"Ada masalah kah? "

"Hm, tapi kali ini lebih serius"

Semua menatap Wendy dan Tzuyu dengan tatapan bingung.

"Tonton aja"

Semuanya menoleh ke arah layar LCD dengan serius dan teliti. Tidak lama, mereka semua dikejutkan dengan sesuatu.

"Itu beneran kak? "

"Hm, mereka nggak mati"

Semuanya menghela nafas. Cobaan apalagi ini?!

***

"Jangan bohong kamu Rene"

Irene menghela nafasnya. Dia sudah tau kalau mama pasti tidak akan percaya.

"Beneran ma, mereka masih hidup. Lebih tepatnya, yang perempuan doang"

"Jangan ngaco kamu"

"Suer deh ma. Tanya aja ke yang lain"

"Kalau begitu mama harus kasih tau yang lain. Mama tutup ya, bye darling! "

Irene mengangkat sudut bibir sebelah kanan. Gimana ya, dia agak cringe denger kata mamanya yang terakhir. Gak cocok banget sama mukanya mama yang garangnya minta ampun.

"Udah bilang mama? "

Irene mengangguk sebagai jawaban.

"Gue nggak nyangka mereka masih hidup"

"Takdir nggak ada yang tau Seul"

Seulgi mengangguk, dia setuju dengan ucapan Irene. Takdir emang nggak ada yang tau.

"Kayaknya habis ini gue bakal hiatus dari dunia mafia deh"

Seulgi menatap Irene dengan terkejut. Mata sipitnya melebar.

"Yang ada nanti blackvelvetwicezy kacau nggak ada lo"

Irene terkekeh membayangkan betapa kacaunya tim jika tidak ada dia yang menjadi penengah.

"Tapi serius deh, kayaknya gue bakal hiatus"

"Kalau kak Irene hiatus kita juga hiatus dari dunia mafia"

Irene dan Seulgi menoleh ke pintu kamar.

"Kalian semua denger? "

Mereka mengangguk. Mereka emang sedari tadi mendengar ucapan Irene dan Seulgi, lebih tepatnya menguping.

"Terus kalau kita semua hiatus siapa yang nugas? "

"Itu sih gampang kak. Kasih aja ke om - om sama tante - tante"

"Gampang gampang palamu lima"

"Please, kepala gue cuma satu"

Irene memutar bola matanya tidak peduli.

"Gue juga mau hiatus kak. Capek nugas terus"

Semuanya menoleh ke arah Yuna yang menunduk dan memasang wajah lelah.

"Nanti habis tugas ini selesai gue bilang ke papa"

"Bilang apa? "

"Kalau kita semua resmi hiatus dari dunia mafia"

Semuanya tersenyum lega. Walau mereka semua suka main senjata, mereka juga manusia yang butuh ketenangan dan istirahat. Butuh kebebasan dari yang namanya tugas. Rasanya mereka langsung semangat nugas buat bisa hiatus.

Semoga aja mereka dibolehin papa dan yang lain, semoga.

We Back [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang