Chapter 12

671 78 1
                                    

"HALO EVERYONE, BERJUMPA LAGI DENGAN SOMI"

Jieun sama Krystal tutup telinga karena denger suara teriakan Somi. Mereka bertiga baru saja datang.

"AAAAA, SOMI!! RYUJIN KANGEN"

"ADUH RYUJIN, AKU JUGA!! SINI PELUK"

Jieun sama Krystal tepuk jidat ngelihat kelakuan Somi sama Ryujin. Mereka berdua meninggalkan Somi dan Ryujin yang masih pelukan sambil lompat - lompat.

"Kak Jieun, kak Krys, kita kapan mulainya? "

"Sabar Jen, gue, Krys, sama Somi baru datang. Lagi pula paling malem tugasnya"

"Lah, padahal gue udah siap - siap"

"Pelakunya dateng ke club pas malem? "

Jieun hanya menganggukkan kepalanya. Sedangkan Krystal sedang memakan nasi goreng yang dibuat Wendy dan Jeongyeon.

"Enak banget, mau jadi chef pribadi gue nggak Wen, Yeon? "

"Kak, gue lagi pengang pisau loh"

"Santai dong. Gue cuma bercanda"

Wendy dan Jeongyeon berdecak dan memilih memanggil yang lainnya untuk makan. Setelah berkumpul, mereka semua makan dengan keadaan hening.

Nggak deng, bercanda.

Mereka semua makan dengan suasana ricuh.

"HEH, JATAH NASGOR GUE INI"

"DIH, MANA ADA. INI JATAH GUE"

"KAK NAY, AMBILIN NASGOR DONG"

"AMBIL SENDIRI YA. ENAK AJA SURUH CECAN"

"CECAN KALAU DILIHAT DARI UJUNG SEDOTAN"

"BWAHAHAHAHAHAHA, ANJIR NGAKAK GUE"

"BWAHAHAHAH–UHUK UHUK"

"MAMPUS LU! KESELEK KAN"

"ANJIR KAK KRYS! LO MAKAN BANYAK BANGET"

"SERAH - SERAH GUE DONG! "

"KOK SEWOT?! "

"BODO AMAT YA YER"

"KAK MOMO, ITU MINUM GUE"

"SISA AMBIL LAGI LAH"

"ENAK AJA. AMBIL SENDIRI SANA"

"CIH, PELIT SEKALI KAU JUBAEDAH"

"BANYAK BACOT KAU MAEMUNAH"

Untung aja rumah mereka itu di hutan punya papi sama mami, jadi mereka nggak punya tetangga kecuali rumah ortu. Itu pun ortu mereka lagi nggak ada di rumah itu.

Kalau ada tetangga, dijamin mereka di ceramahin sampai siang karena berisiknya minta ampun.

***

"Udah siap semua kan? "

"Siap kak Krys"

"Oke, let's go"

Mereka semua langsung berangkat menuju club yang ditempati sangat pelaku.

Skip

"Kalian awasi dari luar. Jangan sampai ada yang curiga"

"Kalau ada apa - apa bilang"

"Siap kak Seul"

Kemudian Jieun, Krystal, Irene, Seulgi, Jennie, dan Nayeon masuk ke club itu dengan rambut digerai agar earpiece mereka tidak terlihat.

[Bagi yang nggak tau apa itu earpiece, bisa cari di google]

Mereka berenam memesan ruangan yang ada di sebelah ruangan pelaku. Jieun kemudian menyentuh telinganya.

"Ada info? "

"Pelaku memasuki club dengan membawa sebuah koper kecil"

"Pasang kamera kecil yang bisa terhubung ke handphone gue sama layar kalian"

"Siap"

Setelah mendapat perintah, Jisoo turun dari mobil dan berjalan ke arah sang pelaku. Dengan sengaja, dia menabrak sang pelaku dan tangannya berhasil memasang kamera kecil.

"Maafkan saya. Saya tidak sengaja"

"Tidak apa - apa"

Kemudian sang pelaku bergegas memasuki club. Jisoo menatap sang pelaku hingga dia hilang dari pandangannya dan menyentuh telinganya.

"Selesai"

Dia kemudian kembali menuju mobil.

"Widih, akting lo keren kak"

"Jisoo gitu loh"

"Sst, fokus"

Mereka semua kemudian menonton pergerakan sang pelaku dari layar, begitu juga dengan Jieun dkk. Tapi bedanya Jieun dkk menggunakan handphone.

Mari kita lihat ke Jieun dkk.

Jieun, Krystal, Irene, Seulgi, Jennie, dan Nayeon memperhatikan video itu dengan fokus. Mereka melihat ruangan kosong, yang berarti belum ada siapa pun.

"Ada tiga orang yang mencurigakan masuk ke club"

Mereka saling pandang dan mengalihkan pandangan mereka begitu mendengar suara pintu yang di dalam video terbuka.

"Selamat datang tuan"

"Hm. Jadi? "

"Saya sudah membelinya tuan"

"Berikan pada saya"

"Tapi–"

"130 juta, bagaimana? "

"Baiklah"

Jieun, Krystal, Irene, Seulgi, Jennie, dan Nayeon sedikit terkejut melihat isi koper kecil itu.

"Banyak sekali ganja nya. Dimana dia mendapatkan nya? "

"Gak tau. Yang penting gimana caranya dapet koper kecil itu dari tangan ketiga orang itu? "

"Bunuh? "

"Disini? Gila ya"

"Ya maksud gue di tempat yang jauh"

"Suruh yang ada di dalam mobil culik mereka bertiga"

"Oke"

Irene menyentuh telinganya dan berbicara.

"Culik tiga orang itu"

"Dibawa kemana? "

Irene melirik Krystal. Karena Krystal peka, jadi dia berbicara tanpa suara.

"Markas"

Irene mengangguk dan memberitahukannya kepada Rose.

"Bawa ke markas"

"Sip! Ditunggu kedatangan kalian"

Setelah itu, mereka semua keluar dan mengikuti sang pelaku. Saat mereka sudah keluar club dan berada di tempat sepi, Jennie memukul kepala bagian belakang pelaku tersebut menggunakan kayu.

"Buset, nanti kalo meninggal gimana? "

"Gak bakal. Lagipula gue nggak pake tenaga dalam"

"Heh, tolongin gue dong! Ini orang berat banget"

"Santai Nay, Seul"

Jieun, Krystal, Irene, dan Jennie membantu menggotong orang itu dan meletakkannya di garasi mobil. Kemudian mereka pergi menuju markas dengan Krystal yang mengendarai mobil.

We Back [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang