"kalian semua nggak ikut? "
"tidak. Kalau kalian butuh bantuan hubungi kami saja. Kami akan datang"
"oke, baiklah"
"pesawat menuju Kota xx telah tiba. Silakan para penumpang untuk segera masuk. Sekali lagi. Pesawat menuju Kota xx telah tiba. Silahkan para penumpang untuk segera masuk. Terima kasih"
Blackvelvetwicezy menghela napas panjang. Mereka memeluk para ortu, aunty, uncle, dan sister untuk terakhir kalinya sebelum memasuki pesawat.
"jaga diri kalian baik - baik. Irene, Nayeon, Jisoo mama titip adek - adek kalian"
"siap ma! "
"cepat masuk sebelum kalian ketinggalan"
Blackvelvetwicezy mengangguk. Mereka mengambil koper masing - masing dan berjalan. Sebelum masuk, blackvelvetwicezy melambaikan tangan yang dibalas orang tua mereka, aunty mereka, uncle mereka, juga sister mereka.
~...~...~...~...~...~...~...~...~
Blackvelvetwicezy telah tiba di Kota xx.
"akhirnya sampai!"
"udah lama nggak kesini"
"udah - udah. Sekarang samperin pak Park dulu. Udah nunggu disitu"
Blackvelvetwicezy berjalan menuju pak Park. Pak Park adalah supir keluarga mereka.
"nona silahkan masuk"
Tanpa basa - basi, blackvelvetwicezy masuk ke dalam mobil keluarga. Setelah itu, mobil membawa mereka menuju mansion yang dulu mereka tempati.
•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
"kak, gue laper"
"yaudah gue beli bahan dulu. Siapa yang mau ikut"
Hening
"padahal mau gue traktir. Tapi karena gak ada yang mau nggak jadi"
"eh, siapa bilang? Tadi gue bilang mau ikut kok"
"gue juga"
"Chaer juga bilang kak"
"Ryu juga"
Irene menghela napasnya kesal. Kalau dia nggak bilang ditraktir pasti nggak ada yang mau. Mana pasti uang bakal habis banyak. Iyalah, orang yang nyaut yang suka makan. Irene cuma bisa mengumpat dalam hati.
"ayo cepet"
Skip
"kak, gue, Yeri, Chaer, ama Ryu udah selesai"
Irene menengok dan terdiam. Seketika dia mengumpat
"untung adek kalau bukan udah gue santet"
"emang nggak kebanyakan? "
"nggak. Udah cukup"
"yaudah ayo ke kasir"
Rose, Yeri, Chaeryeong, dan Ryujin mendorong troli dengan senyum lebar yang terukir di wajah masing - masing. Sedangkan Irene hanya memasang fake smile. Pingin banget dia marah. Tapi nggak bisa karena lihat senyum lebar Rose, Yeri, Chaeryeong, dan Ryujin.
"bodo amatlah. Yang penting mereka senang"
Uwu, idaman banget emang.
Sesampainya di kasir, mbak - mbak kasirnya melongo lihat belanjaan mereka. Gimana nggak melongo, banyak banget yang dibeli.
"harganya berapa mbak? "
"harganya satu juta lima ratus dek"
Irene ngeluarin black card miliknya. Mbak kasirnya seketika langsung nyebut.
"mbak cepetan. Jangan melamun"
"i--iya dek"
Setelah selesai, mbak kasirnya mengembalikan black card milik Irene. Rose, Yeri, Chaeryeong, dan Ryujin langsung mengambil kantong plastik berisi jajanan mereka dan segera keluar menuju mobil. Irene segera menyusul mereka bertiga.
Skip
"YUHUU, RYUJIN PULANG!! "
"RYUJIN, JANGAN TERIAK - TERIAK"
"KAK JISOO JUGA TERIAK KALI"
"oh iya, hehe"
Ryujin memutar bola matanya malas. Momo berjalan menghampiri Irene yang sedang mengatur bahan makanan.
"kak, mau masak apa? "
"mau masak ayam goreng sama sop. Kenapa? "
"gak papa. Nanya aja"
Habis itu Momo meninggalkan Irene yang entah sekian kalinya mengumpat. Dia kira Momo bakal bantuin masak. Ternyata cuma nanya doang. Dasar adek laknat.
"kak Irene mau masak ayam goreng sama sop? "
Irene menoleh dan mendapati Wendy disebelahnya. Irene mengangguk menjawab pertanyaan Wendy. Dalam hati berdoa supaya Wendy mau bantuin dia.
"yaudah gue bantu"
Irene langsung senyum. Habis itu lanjut masak dibantu Wendy.
Tbc
Author gantung dulu. Biar kalian penasaran. Jangan lupa pencet tombol vote. Caranya gampang, sisa cari tombol yang bergambar bintang habis itu dipencet.
Bonus dari author
Udah mirip CEO belum?
KAMU SEDANG MEMBACA
We Back [✔]
Fanfic[Sequel Mafia girl || Blackvelvetwicezy] Sudah bertahun - tahun blackvelvetwicezy beserta seluruh keluarganya hilang bak ditelan bumi. Akhirnya Musuh abadi mereka yang sebenarnya muncul. Menuntut balas dendam dari masa lalu. Apa yang terjadi di mas...