Chapter 6

856 93 2
                                    

"jangan buat masalah di hari pertama"

"oke! Tapi nggak tau nanti"

Irene memutar bola matanya melihat Yeri yang sedang cengengesan. Tapi perkataan Yeri ada benernya sih. Tergantung, kalau mereka diganggu gas aja, kalau nggak ya diem aja.

"udah lah, inget! Pake nama indo, jangan sampai ketahuan! "

"siap atuh kak Seul! "

"dah yok, berangkat "

Blackvelvetwicezy memasuki mobil dan pergi menuju kampus.

...•...•...•...•...•...•...•...

( karena lagi dikampus, jadi pake nama indo, kalau lupa lihat di chapter 4 & 5)

"lepasin rambut gue! "

"lo dulu yang lepas! "

Okey, hari pertama yang damai gagal total. Salah satu anteknya Shuhua buat masalah sama Jennie. Mana dia lagi dalam mode maung, ya emosi lah. Akhirnya mereka berdua saling narik rambut. Sedangkan yang lain juga gelut sama anteknya yang lain.

"heh, tante lepasin rambut gue!"

"lo bilang gue tante?! "

"iya kenapa?! "

"brengsek! "

Jennie tambah kuatin jambakannya yang ngebuat lawannya meringis dan reflek lepasin tangannya pada rambut Jennie. Dia langsung hajar, nggak peduli dia diliatin. Yang penting balas dendam dulu.

"buset Jeni! Sangar banget itu. Mana rambutnya ada yang rontok!"

"maklum, kak Jeni lagi mode maung, jadi gampang esmosi"

"emosi goblok! "

"jangan ngegas dong! "

Arin memutar bola matanya sambil ngumpat dalam hati. Dia kembali melihat Jeni yang masih memukul salah satu anteknya Shuhua. Terus di ngalihin pandangan ke seluruh kantin kampus dengan tatapan tajam yang ngebuat mahasiswa yang ada disana ketakutan.

"Selina, hentiin Jeni"

Selina mengangguk dan berjalan ke arah Jeni yang masih dendam sama anteknya Shuhua. Sedikit meringis melihat anteknya Shuhua yang udah babak belur.

Siapa suruh ganggu macan yang lagi tidur?!

"Jeni, udah"

Untungnya, Jeni dengerin Selina dan langsung pergi diikuti yang lain. Sebelum itu, Arin sempat nengok ke kantin kampus. Masih dengan tatapan tajamnya.

"hapus foto dan video barusan, kalau nggak gue pastiin kalian babak belur"

Seluruh mahasiswa yang nge - foto dan video langsung dihapus. Ngeliat Jeni hajar orang aja udah ngeri, apalagi mereka yang rasain. Setelah mastiin seluruh mahasiswa udah ngehapus, Arin pergi meninggalkan mahasiswa yang bernapas lega karena nggak di jadiin samsak tinju.

( Note : walau mereka beda jurusan, tapi Arin alias Irene mutusin buat berkumpul disalah satunya)

Skip

"buset kak Jen, bringas sekali anda"

"kak Jen yang terbaik! "

Jeni cuma senyum - senyum yang ngebuat Arin, Jisa, Selina, sama Nasya memutar bola mata mereka.

"siapa dulu dong? Jeni gituloh"

Oke, Yuan dan Aria sekarang nyesel muji - muji Jeni. Untung mereka berdua orangnya sabar, jadi Jeni nggak dijadiin samsak tinju.

Adek laknat emang.

Masa kakaknya dijadiin samsak tinju

Udahlah, serah - serah mereka aja

"apa cuma gue yang nggak liat Shuhuanjing seharian? "

"gue juga nggak liat"

"dia lagi liburan pake duitnya papa"

"emang minta di giling tu anak"

"setelah itu gue jadiin bubur buat makan"

"lo aja yang makan, gue nggak mau"

"dih, kan gue cuma berjanda! "

"bangsat, bercanda goblok! "

Joyi cengengan setelah digas sama saudara - saudaranya. Untung mereka masih inget nyawa, kalau bunuh Joyi bisa - bisa di giling sama Papa GD.

Ih neomu menyeramkan

We Back [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang