×Seungkwan Focus×
.
.
.
.Seungkwan duduk dipuncak kastil, sedari tadi ia tak berhenti mengeluh karena tubuhnya yang sakit semua akibat perang kemarin.
"Ahh... Padahal sudah mau tengah malam, tapi karena tubuh sialan ini aku jadi tidak bisa tidur..."
Hening...
Seungkwan hanya mendengar suara jangkrik dari hutan dihadapannya...
Tap!
BRUK!
"AKH! KAU GILA?!" bentak bule gila itu kala tubuhnya menghantam tanah akibat dismack down oleh Seungkwan.
"KAU YANG GILA!" balas Seungkwan tak mau kalah. "Haish, pundakku sakit lagi DAN INI SEMUA KARENAMU!"
Vernon mengernyit bukannya ia tak paham, ia hanya heran kenapa manusia satu ini suka sekali berteriak teriak.
"Sedang apa kau disini?!" sengit Seungkwan.
"Eh? Oh ya, i just wanna say happy birthday to you."
"Hah? Siapa yang ulangtahun?"
"Huh? Bukannya kau? Tidak mungkin aku salah hari." Vernon memejamkan matanya sebentar. "Benar kok hari ini tanggal 16 januari."
"SUDAH TANGGAL 16 JANUARI?!"
"SSHHHHT! Kecilkan suaramu! Heol!"
"Dari mana kau tahu aku ulangtahun?"
Vernon tersenyum tipis. "Pangeran kerajaan es gituloh, pasti tahu segalanya."
"HOEK!"
"Hish, tidak bisakah kau membiarkanku memamerkan diri sekali saja?!"
"Pangeran gila, aku hari ini ulang tahun mana hadiahku?"
"Mana ada putri yang menagih hadiahnya disaat mereka berulang tahun?!"
"Tentu saja ada, buktinya aku, lagi pula bilang saja kau tidak punya hadiah untukku, iya kan? Jagan sok malu malu deh, aku tahu."
"Siapa bilang?!"
Seungkwan menaikkan kedua bahunya tanda tak tahu, ia melihat Venron yang melepas kotak panjang berwarna coklat dari punggungnya lalu memberinya pada Seungkwan.
"Mungkin kau tidak membutuhkannya sekarang, tapi aku yakin suatu hari kau akan membutuhkan benda ini."
"Kau... Memberiku pedang?"
"Hanya ini yang ada dipikiranku saat aku pergi membeli hadiah untukmu, ah ye... Aku harus pergi sekarang, ada rapat kerajaan."
"Tengah malam?"
"Papa baru selesai dengan berkas berkasnya beberapa detik lalu."
"Hati hati."
Vernon menghilang dari hadapan Seungkwan belum juga Seungkwan membalikkan tubuhnya sebuah pedang yang tajam berhasil menembus perutnya.
"Ohok..."
"Buang pedang itu."
"M- Mwo? Kau g- shh!" ringis Seugkwan kala wanita dihadapannya memperdalam tusukkan itu.
Darah segar mengalir dari bibir Seungkwan, tubuhnya melemah, tapi tidak saat matanya berubah warna menjadi metalik kemerah merahan. "Kau membangunkanku dari tidurku, dasar jalang." Dengan tangan yang telah belubah menjadi pisau besar, 'iblis' Seungkwan memenggal kepala wanita dihadapannya itu dengan tidak berperasaannya.
Seungkwan tersadar akan perilakunya menjerit tertahan. "Aku membunuhnya!" ucapnya gemetar.
Clap, clap, clap.
"Congratulation for you first kill on your birthday, Seungkwan-ssi."
"CONGRATULATION?! AKU BARU SAJA MEMBUNUH KEKASIHMU! IDIOT!"
"Tidak, kau tidak membunuh kekasihku, kau membunuh duplikatnya."
"Mwo?" Seungkwan kembali menatap tubuh yang terpisah dari kepalanya ditanah kelama lamaan tubuh itu berasap dan terbakar.
"See?"
"Lalu sedang apa kau disini?!"
"Mendengarmu berteriak membuatku panik, jangan kau pikir aku memedulikanmu, aku hanya takut dicincang saudaramu." Vernon sedikit meringis ngilu saat mendapati pedang masih menembus perut Seungkwan.
"Dasar gila!"
"SEUNGKWAN-SSI KAU TIDAK APA?!"
"Tidak apa apa."
"KAU TERTUSUK PEDANG!"
"Oh… Ini?" Seungkwan menarik pedang berlumuran darah itu keluar, tak sampai berapa lama luka pada perut Seungkwan tertutup tanpa bekas.
"Mwo… Apa yang terjadi?"
"Selamat kekuatanmu Besi."
"Besi? Terlalu biasa…" desis Seungkwan.
"By the way kwan… Kau kan sudah sembuh ya… Jadi… HAPPY BIRTHDAYY!" Jihoon dengan ENERGICNYA memeluk Seungkwan membuat Seungkwan nyaris terjatuh kebelakang.
"Kami bukannya tidak mau membelikanmu kue tapi karena SOONYOUNG DK DAN CHAN menghilang secara misterius kami jadi tidak tahu mau beli kue dimana…"
"Gwenchana, aku juga sedang mencoba menghindari makanan manis karena seseorang," jawab Seungkwan dengan penuh penekanan diakhir kalimat membuat Vernon yang mendengarnya tersedak.
"Intinya… SEMOGA KWANNIE DAN KITA TERUS BERSAMA!"
Mungkin ini bukan ulang tahun terbaik yang Seungkwan miliki tapi… Seungkwan senang karena setidaknya ada pedang yang bisa ia jadikan kenang kenangan kelak.
EPILOG
.
.
.
.Vernon berjalan sembari menggaruk kepalanya bingung, ia tengah berdiri disebuah toko berisi berbagai macam es krim berhubung toko itu terletak didekat kastil es miliknya.
"Apa ia akan marah jika kuberikan es?" gumam Vernon, selagi ia menengok sana sini memilih es krim ia jadi mengingat kejadian kemarin disaat Seungkwan menangis akibat ledekan darinya.
"Ahh… Sial apa yang harus kuberikan padanya…"
BUAGH!
"BERIKAN PEDANGKU KEMBALI!" Pekikkan anak perempuan dari luar membuat Vernon mengingat Seungkwan… Pedang ya… Seungkwan sepertinya suka perang…
Hehehe… Aku dapat ide… Terimakasih adek didepan sana.
End
HAPPY BIRTHDAY URI BOO!
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS?! ● SVT (GS)
FantasyBagaimana jika 6 laki laki biasa terlahir kembali menjadi 6 putri disisi lain dunia. Aku... Tidak tahu tata cara duduk yang benar ~ Boo Seungkwan. SIALAN! Ups... Maaf aku kelepasan ~ Xu Minghao. HEOL! BAGAIMANA CARA MENGGUNAKAN PAMPERS DICELANA?! ~...