Bagaimana jika 6 laki laki biasa terlahir kembali menjadi 6 putri disisi lain dunia.
Aku... Tidak tahu tata cara duduk yang benar ~ Boo Seungkwan.
SIALAN! Ups... Maaf aku kelepasan ~ Xu Minghao.
HEOL! BAGAIMANA CARA MENGGUNAKAN PAMPERS DICELANA?! ~...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
×Chan Focus× . . . .
"Chenle-ssi bisa kau panggil ambulan? Ahh sial aku tahu ini pasti akan terjadi," desis Chan, 1 jam sudah berlalu, tetapi keadaan para putri sangat memprihatinkan especially Wonwoo dan Minghao yang nyawanya sedang berada diujung tanduk.
"Aish! Jangan ditekan terlalu kencang Channie!" gerutu Jeonghan, perut kirinya robek sepanjang nyaris 10 senti, untung saja rahimnya cukup kuat sehingga sang janin baik baik saja.
"AISH! KENAPA AMBULANCE-NYA LAMA SEKALI SIH! NAFAS MEREKA SEMAKIN PENDEK!" pekik Chenle yang sedang berusaha keras menyalurkan tenaganya pada Wonwoo dan Minghao.
"Apa mereka akan mati?" tanya Jisoo, Jisoo adalah yang terberuntung, walau kepalanya menghantam batu ia tak sampai gagar otak, dan walau matanya terkena pisau buruntung itu tak mengenai kornea pada matanya.
"Aniya! Mereka tidak boleh mati! Mereka pasti bisa, walau harus berjuang."
"Aish, telingaku robek karena manusia itu," gumam Jihoon, entah mengapa dibandingkan dengan kaki Jihoon yang nyaris buntung, Jihoon lebih memperhatikan telinganya.
"Ji, kondisi kakimu lebih memprihatinkan dibandingkan dengan telingamu."
"Kakiku bisa beregenerasi tapi telingaku tidak!"
Sirine ambulance mulai memasuki kawasan hutan yang mereka tempati, selagi para putri- yang sudah menjadi lelaki -ditangani, Chan dan Chenle sibuk membersihkan beberapa bukti berupa pisau, pistol, dan senjata lainnya sebelum menyusul ke rumah sakit
"Apa kalian walinya?" tanya Seorang dokter laki laki yang keluar dari ruang UGD.
"Ne, kami saudara mereka."
"Nama mereka?"
"Yoon Jeonghan, Hong Joshua, Jeon Wonwoo, Lee Woozi, Xu Minghao, Boo Seungkwan."
"Dan kalian?"
"Lee Dino, nama manusiamu," ucap Chan diakhiri dengan desisan pada Chenle.
"Zhong Chenna."
"Arasseo, sementara ini mohon panggil orangtua mereka terutama untuk Jeon Wonwoo dan Xu Minghao, situasi mereka sangat genting, bisa saja mereka tak selamat didalam ruang operasi."
"Boleh kami menemui yang lainnya?"
"Maaf tapi sekarang ini tidak bisa, luka mereka sedang ditangani."
'kenapa kau tidak menggunakan telephaty-mu?!"
'mereka tak akan bisa mendapatkan sinyal dengan jarak sejauh ini.'
"Apa janinnya baik baik saja?"
"Kami akan bertanya pada dokternya."
Chan mengernyit, entah mengapa ia merasa ada aura yang aneh disini. "Dokter kandungan siapa yang akan kalian minta untuk menangani mereka?"
